Gal Gadot akan berperan sebagai Cleopatra, penguasa Mesir Kuno, dalam sebuah film. Tapi, pengumuman pemeran Cleopatra tersebut menimbulkan kontroversi, Bunda.

Pengumuman Gal Gadot sebagai pemeran Cleopatra ini memicu perselisihan di media sosial. Muncul tuduhan adanya cultural whitewashing, yaitu artis berkulit putih berperan sebagai figur kulit berwarna.

Mengutip BBC News, Cleopatra merupakan keturunan keluarga bangsawan Yunani Kuno, Dinasti Ptolemeus. Ia lahir di Mesir pada tahun 69 sebelum Masehi.

Cleopatra menjadi ratu jauh sebelum agama Kristen datang. Ini juga berabad-abad sebelum penaklukan Arab di Afrika Utara.

Beberapa orang mengatakan, peran itu seharusnya diberikan kepada aktris berdarah Arab atau Afrika, Bunda. Sedangkan, Gal Gadot berasal dari Israel dan keturunan ras kaukasia.

Penulis asal Afrika, James Hall, mengatakan, pembuat film harus menemukan aktris Afrika dari ras apapun. Selain James Hall, penulis Morgan Jerkins berpendapat bahwa Cleopatra seharusnya diperankan oleh artis yang berkulit lebih gelap karena akan lebih akurat secara historis.

"Gal Gadot adalah aktris yang luar biasa, tapi ada banyak sekali aktris Afrika Utara yang bisa dipilih. Berhenti whitewashing sejarah saya!" kata seorang netizen.

Namun, pengguna media sosial lainnya berpendapat bahwa Cleopatra lebih mendekati bangsa Yunani atau Makedonia daripada Arab atau Afrika. Perselisihan tentang Gal Gadot sebagai Cleopatra ini pun mengacu pada argumen tentang budaya nasional, agama, dan politik gender.

Ratu Cleopatra dikenal dengan kecantikannya. Bunda ingin terlihat cantik juga? Lihat manfaat es batu untuk kecantikan berikut ini yuk.