TRENDING
Dikabarkan Bangkrut Hingga Gadai Rumah, Stephen Chow Buka Suara
Yuni Ayu Amida | HaiBunda
Rabu, 28 Oct 2020 09:54 WIBBeberapa waktu belakangan, aktor kawakan Stephen Chow dikabarkan jatuh bangkrut. Pemain Film Shaolin Soccer ini dikabarkan terlilit hutang besar hingga harus menggadaikan rumahnya.
Melansir Today Online, saat berita bahwa Stephen Chow telah menggadaikan rumahnya di puncak bukit senilai 1,1 miliar dolar Hong Kong (198 juta dolar Singapura) atau setara Rp2,8 triliun di The Peak pada bulan Maret tahun ini, desas-desus beredar bahwa ia berada dalam kesulitan keuangan.
Menurut sebuah laporan, bintang berusia 58 tahun itu berhutang banyak kepada investor karena investasi film yang berkinerja buruk, Bunda.
Terkait hal ini, akhirnya pihak Stephen Chow buka suara. Pengacara Stephen merilis surat di Weibo yang menyangkal laporan tersebut. Ia mengatakan bahwa berita soal bangkrutnya aktor Hong Kong salah dan sengaja dibesar-besarkan.
"Outlet media telah dengan jahat menyesatkan publik dengan menerbitkan laporan palsu tentang Stephen Chow dan situasi keuangan perusahaannya," kata kuasa hukum Stephen Chow.
Dia mengklarifikasi bahwa laporan utang yang sangat besar adalah tidak benar dan juga mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang mengarang dan memutarbalikkan fakta.
Laporan bangkrutnya sang aktor bukan tanpa sebab, menurut Next Magazine, pada tahun 2016, Shanghai New Culture Media telah menandatangani "Perjanjian Taruhan" dengan perusahaan Stephen, Premium Data Associates Limited (PDAL), dan akan menginvestasikan 1,33 miliar yuan (270 juta dolar Singapura) di PDAL. Berdasarkan perjanjian tersebut, PDAL harus mencapai total laba bersih 1,04 miliar yuan (180 juta dolar Singapura) selama empat tahun, atau harus memberikan kompensasi atau membeli kembali saham mereka.
Namun, selama periode ini, Stephen hanya merilis dua film, Journey to the West: The Demons Strike Back pada 2017 dan The New King of Comedy pada 2019. Sayangnya, pendapatan box office mereka tidak setinggi yang diharapkan. Situasi ini semakin diperparah dengan pandemi COVID-19, yang membuat industri film terhenti, produksi film terhenti, dan penutupan bioskop.
Stephen diduga kehilangan 200 juta yuan (40,8 juta dolar Singapura) atau setara Rp598 miliar dari targetnya dan sekarang investor dilaporkan ingin dia membeli kembali saham mereka. Laporan juga mengklaim bahwa jaringan bioskop Stephen di China terpaksa tutup selama pandemi dan merugi 40 juta dolar Hong Kong atau Rp102 miliar, yang hanya menambah kesengsaraan keuangannya.
Simak juga gara-gara PHK hobi masak jadi penghasilan dalam video ini: