Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Panduan Aman Umrah Saat Pandemi COVID-19, Bunda Perlu Tahu

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 12 Nov 2020 07:04 WIB

JK dan Syafruddin umrah (Foto: dok Instagram Syafruddin)
Panduan Aman Umrah Saat Pandemi COVID-19, Bunda Perlu Tahu/ Foto: JK dan Syafruddin umrah (Foto: dok Instagram Syafruddin)
Jakarta -

Jemaah umrah Indonesia kembali diberangkatkan ke Tanah Suci secara bergelombang pada 1, 3, 8 November 2020. Umrah kali ini merupakan umrah uji coba karena Indonesia mendapat undangan khusus dari pemerintah Arab Saudi.

Sebanyak 224 jemaah umrah asal Indonesia yang mulai menjalankan ibadah umroh pada 4 November. Kemudian, disusul oleh jemaah umrah lainnya dari kloter berikutnya.

Seperti apa panduan amannya selama pandemi COVID-19? HM Arfi Hatim, M.Ag, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus-Kemenag, melaporkan dari Jeddah, Arab Saudi bahwa dalam kondisi pandemi ada beberapa syarat panduan khususnya protokol kesehatan yang harus diikuti oleh seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah umrah.

Pemerintah Arab Saudi pun mengeluarkan berbagai kebijakan pada pelaksanan umrah. Yang pertama yaitu waktu ibadah yang begitu dibatasi.

"Dari pandangan visual yang saya lihat. Jemaah diatur, ditata. Penerapan social distancing-nya sangat ketat. Pemandu atau muthawif memastikan pelaksanaan ibadah umrah di Masjidil Haram dari mulai tawaf, sa'i, sampai selesai. Itu betul-betul sesuai protokol kesehatan," kata Arfi dalam Talkshow Perkembangan Terkini : Umrah Aman Saat Pandemi, di kanal YouTube BNPB, Rabu (11/11/2020).

Ada petugas khusus untuk mengawasi semua ibadah, mulai dari pengambilan miqat, masuk ke masjid, diatur sedemikian rupa, Bunda. Menurut Arfi ini adalah bentuk pemberian jaminan, bahwa protokol kesehatan dilaksanakan.

Untuk lebih lengkapnya agar Bunda bisa membayangkan, berikut poin penting dari pengalaman Nana Sujana, jemaah umrah Indonesia gelombang pertama:

1. Jemaah gelombang pertama dihubungi tanggal 20 Oktober. jemaah diminta melakukan berbagai persiapan dan melengkapi persyaratan.

2. Visa kemudian sudah diterbitkan pada tanggal 30 Oktober, di tanggal 31 Oktober jemaah sudah dibawa jam 7 pagi, ke salah satu hotel yang ada di Jakarta untuk melaksanakan protokol kesehatan, tes swab karena itu salah satu syarat naik pesawat.

3. Setelah itu jemaah diinformasikan bahwa setelah swab, jemaah tidak diperbolehkan bertemu dengan keluarga atau siapapun yang mengantar. Jemaah harus clear and clean, sesuai dengan aturan pemerintah Arab Saudi.

4. Keesokan harinya pada tanggal 1 November, pagi hari diantar ke Bandara Soekarno Hatta. Apabila persyaratan, dokumen sudah lengkap, adanya visa, bukti PCR, dokumen penunjang lainnya dianggap lengkap, maka boarding pun lancar.

5. Setibanya di Jeddah, jemaah diatur untuk jaga jarak 1 meter. Setelahnya, jemaah diminta datang ke konter kesehatan Arab Saudi, ditanya bukti PCR.

6. Jemaah kemudian diminta untuk mengisi disclaimer, tanda tangan. Jemaah diminta tunduk pada peraturan kesehatan yang ada di Arab Saudi.

7. Jemaah Indonesia gelombang pertama melakukan miqat (niat berihram) di Yalamlam. jemaah lain kemudian diantar menuju hotel.

8. Di hotel, jemaah diistirahatkan dua hari kemudian di-swab lagi, jika mendapatkan hasil negatif. Kemudian dibawa ke Masjidil Haram untuk melakukan ibadah mulai dari tawaf, sai, hingga tahalul.

9. Selama ibadah, jemaah didampingi oleh petugas dari Kementerian Haji Arab Saudi, tim kesehatan Arab Saudi, dan muthawif asal sana. Penanganan, pengecekan didampingi oleh petugas.

10. Masuk ke masjid harus mendapatkan izin, ada sistem yang mengatur berapa banyak orang yang ada di Masjidil Haram.

11. Tawaf harus di luar, mencium Hajar Aswad sementara tidak diperbolehkan. Tidak boleh ada sentuhan di sekitar Kabah, namun boleh salat di belakang Maqam Ibrahim,

12. Ibadah yang dilakukan hanya wajibnya saja dan tidak ada tawaf sunnah.

Semoga informasi tentang panduan aman umrah bisa menjawab ya, Bunda. Jangan lupa untuk selalu #ingatpesanbunda #ingatpesanibu dengan cara #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun sesuai imbauan #satgascovid19.

Simak juga video tentang penyebab perbedaan kebijakan di tiap daerah selama pandemi:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda