Pengentalan Darah Akut Saat Kena COVID-19, Yusuf Mansur Sempat Pamit ke Istri

Pengentalan Darah Akut Saat Kena COVID-19, Yusuf Mansur Sempat Pamit ke Istri/ Foto: dok. Instagram Yusuf Mansur

Beberapa waktu lalu Ustaz Yusuf Mansur pernah positif COVID-19, Bunda. Ia pun mengungkapkan pernah mengalami napas yang sangat sesak seperti hampir meninggal.

Diceritakan Yusuf Mansur, hal yang menyebabkan dirinya kritis akibat COVID-19 yakni karena ada pengentalan darah. Saat itu, tubuhnya pun terasa sangat lemas. Bahkan ada momen di mana dirinya seperti tidak sadarkan diri.

"Saya ada pengentalan darah yang akut, itu yang menyebabkan saya nge-drop. Sampai kata istri saya, saya itu setengah sadar sudah pamit," kata Yusuf Mansur, dilansir YouTube Aagym Official, Jumat (1/1/2021).

"Saya enggak ingat itu kalau pamit. Saya minta maaf sama istri, sudah enggak kuat," sambungnya.

Yusuf Mansur mengibaratkan bahwa jika napas itu 100 persen maka ia terasa seperti hanya bisa bernapas sebanyak 10 persen.

"Kalau lah napas itu 100 persen, saya pernah sampai enggak bisa 10 persen itu rasanya. Berat sekali karena kemarin pas rontgen ada sisa luka di paru," ungkapnya.

Yusuf Mansur pun bercerita, awal ia merasa ada sesuatu dalam tubuhnya, ia langsung memutuskan untuk isolasi mandiri. Sampai akhirnya ia pun di-swab dan dinyatakan positif COVID-19

"Tanggal 9 itulah dibawa sudah dalam kondisi kalau terlambat ya lewat," ucapnya.

Ayah Wirda Mansur itu pun mengatakan bahwa ia mengalami gejala yang sangat berat saat menghadapi COVID-19, Bunda. Apa saja gejalanya?

Klik halaman selanjutnya.

Simak juga alasan kenapa kasus COVID-19 terus meningkat dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Gejala yang Dialami Yusuf Mansur

Foto: dok. Instagram Yusuf Mansur

Yusuf Mansur mengakui bahwa ia sangat tersiksa saat positif COVID-19. Gejalanya pun cukup berat.

"Enggak bisa napas panjang. Enggak bisa napas dalam, sakit kepala kayak digencet, dan muntah-muntah," ujarnya.

Bahkan ketika dirawat di rumah sakit, Yusuf Mansur tidak bisa banyak bergerak, ia juga harus mengenakan pampers.

"Pakai pampers, tangan badan semua penuh dengan alat. Yang saya bersyukur saya enggak ventilator, kalau sampai ventilator ya sudah wassalam," tuturnya.

Tak hanya itu, Yusuf Mansur juga mengalami kesulitan dalam bergerak.

"Saya pernah hari ke-4 di RSPAD belajar tengkurap, tapi menormalkan napas itu sampai hampir tiga jam. Capeknya itu kayak habis lari maraton, padahal cuma tengkurap sekali," ungkapnya.

Untungnya kini kondisi Yusuf Mansur sudah lebih baik, Bunda. Ia sudah bisa pulang ke rumah dan tidak dirawat di rumah sakit lagi.