Jatuh Bangun Angel Lelga Mualaf, Dihina Keluarga & Rayakan Ramadhan Sendiri

Angel Lelga dikenal sebagai artis dan sosialita Tanah Air. Kehidupannya tak lepas dari kesan glamor dan bergelimang harta. Namun di balik itu semua, ada jerih payah Angel Lelga dalam mencari sebuah keyakinan.

Angel Lelga merupakan salah satu publik figur yang menjalani kehidupan sebagai seorang mualaf. Jalan yang ditempuh oleh wanita kelahiran Surakarta itu tidaklah mudah. Ia melewati masa sulit dalam proses memeluk Islam.

Wanita 36 tahun itu harus mengalami pahitnya cacian dari keluarga sendiri, Bunda. Angel Lelga dan keluarganya sempat mengalami konflik. Mereka sangat terpukul Angel Lelga meninggalkan keyakinan sebelumnya.

"Saya ambil keputusan jadi mualaf enggak gampang. Saya lewati pahit perihnya hinaan dari keluarga saya, semua saya lewati," ungkap Angel Lelga, dikutip dari detikcom.

Banner Muslimahpedia untuk Artikel/ Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Hal itu tidaklah mudah bagi Angel Lelga. Apalagi wanita kelahiran 1 Januari 1985 itu dibesarkan di keluarga yang sangat taat beragama. Keluarganya sulit menerima keputusan Angel Lelga untuk menjadi mualaf.

"Itu bukan hal gampang, karena di keluarga saya agamanya juga taat. Saat saya pindah keyakinan, itu satu pukulan buat keluarga saya," lanjutnya.

Berbagai macam hinaan telah diterima oleh Angel Lelga. Hal itu tentu sangat menyakitkan. Keluarga yang seharusnya menjadi support system justru tidak bisa menerima keputusan.

Bintang film Penjaga Gunung Bromo memilih untuk melewati cacian yang dilemparkan kepadanya. Ia bertekad untuk menunjukkan kegigihannya dalam memeluk Islam.

"Yang namanya hinaan, berantem sama keluarga sudah saya lewati. Saya justru mau nunjukin kalau saya bisa pertanggungjawabkan semua. Saya yakin setiap orang tua atau keluarga mau familynya utuh saya yakin pikiran mereka akan memahami," ujar pelantun Pertama.

Angel Lelga kemudian memutuskan untuk menjauh dari keluarga besar. Menurutnya, tak ada lagi yang bisa ia lakukan agar dapat mendekati keluarganya.

Namun bukan berarti Angel melepas tali silaturahmi, Bunda. Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Bunda, saksikan juga video kisah Nadia Vega yang bertemu suami di Belanda dan jadi mualaf:

[Gambas:Video Haibunda]

JALANI RAMADHAN SEORANG DIRI

Angel Lelga saat ditemui di studio Trans TV.

Angel Lelga / Foto: Noel/detikFoto

Angel Lelga memutuskan menjauh dari keluarga besar. Mantan istri Vicky Prasetyo itu berupaya menjauhi garis yang tak bisa ia lewati. Ia harus menerima kenyataan bahwa tidak bisa lagi menyatukan pendapat dengan keluarga.

"Bukan saya memutuskan tali silaturahmi saya, tapi memang ada satu garis yang tidak bisa saya lewati. Saya harus menerima itu. Wajar buat saya, mereka tetap ada di hati saya. Saya yakin mereka juga masih ada tempat untuk diri saya," katanya.

Berbekal pengajian dan buku-buku tentang Islam, Angel Lelga memantapkan niatnya untuk menjadi mualaf. Kini ia sudah hampir 17 tahun memeluk Islam. Angel Lelga juga mantap mengenakan busana hijab syar'i di kesehariannya.

Meski begitu, masih ada kesedihan yang Angel Lelga rasakan selama 17 tahun menjadi mualaf. Ia tidak pernah melewati bulan suci Ramadhan bersama keluarga tercinta.

Selama 17 tahun menjadi mualaf, Angel Lelga tidak pernah merayakan ibadah puasa bersama keluarga. Ia selalu melewati bulan Ramadhan tanpa kehadiran keluarga.

"Saya setiap tahun memang tidak pernah buka puasa dengan orang tua, karena kan saya mualaf sendiri di rumah. Jadi kalau ditanya soal itu suka sedih sih ya. Saya inginnya seperti keluarga muslim lainnya kalau buka puasa bersama keluarga," tutur Angel, dikutip dari tayangan 20detik.

Jika mengingat hal itu, Angel Lelga merasa sangat sedih hingga hampir menangis. Lihat di halaman selanjutnya, Bunda.

ANGEL LELGA MASIH BERHARAP HAL INI

Angel Lelga saat ditemui di kawasan studio Trans TV.

Angel Lelga / Foto: Pool/Palevi S/detikFoto

Hal yang diinginkan Angel Lelga setelah menjadi mualaf begitu simple. Ia ingin merasakan kehangatan buka puasa bersama keluarga. Selama ini ia hanya bisa melakukannya bersama anak-anak.

"Paling enggak ada kakak atau siapa orang tua lah gitu. Ini yang selalu saya rindukan dalam hidup saya sudah hampir 17 tahun itu saya menjalankan ibadah puasa sendiri. Lebaran sendiri, apapun sendiri bersama anak. Jangan ditanya, entar nangis loh," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Meski begitu, ia tetap menghargai perbedaan di keluarganya. Ia tidak ingin menuntut banyak hal dari orang tuanya. Ia hanya berusaha menjalani kehidupan sebagai mualaf dengan bersungguh-sungguh.

"Saya enggak mau membahas soal perbedaan dengan orang tua ya, karena buat saya bagaimanapun itu orang tua saya itu keluarga saya. Saya menghargai, saya tidak akan menuntut terlalu banyak," ujar pesinetron Cahaya Hikmah.

Arits yang kini sibuk merintis bisnis itu hanya bisa berharap agar kedua orang tua dapat menerima jati dirinya yang baru, yakni sebagai seorang mualaf.

"Saya hanya bisa mendoakan supaya orang tua saya paling tidak bisa menerima saya sebagai seorang muslim dan anak saya," ujarnya.