trending
Kisah Konglomerat Mualaf Jusuf Hamka, Pernah Bangkrut hanya dalam Waktu 3 Jam
Jumat, 14 May 2021 22:06 WIB
Mungkin banyak yang belum tahu sosok Jusuf Hamka. Ia adalah pengusaha konglomerat mualaf dan juga pegiat filatropi. Bisnisnya di bidang pembangunan dan ia dikenal secara luas sejak melakukan kegiatan sosialnya yaitu menjual nasi kuning Rp3.000 untuk para dhuafa.
Kepada Denny Sumargo, Jusuf Hamka mengungkap sedikit ceritanya menjadi mualaf dan jatuh bangun dirinya dalam berbisnis setelah menjadi mualaf. Waktu kecil, Jusuf tinggal di daerah Pasar Baru, Jakarta bersama sang ayah. Ketika beranjak remaja, Jusuf tinggal bersama ibunda yang dinas menjadi guru di Samarinda.
"Saya masuk Islam ini bukan ujug-ujug. Saya masuk Islam ini karena teman-teman saya, di lingkungan saya, Karanganyar, Pasar Baru, itu teman saya Muslim," kata pria 65 tahun, dilansir kanal YouTube Denny Sumargo.
Dahulu, Jusuf Hamka adalah penganut Kristen Protestan. Jusuf masih ingat, menghabiskan masa muda di Samarinda, ia aktif di acara rohani. Namun, hati kecilnya merasa tidak mendapatkan hal yang nyaman untuknya.
"Saya juga enggak ngerti, tapi kalau lihat teman saya pagi-pagi mau salat atau sore abis main gitu, ibu bapaknya, 'Salat dulu, salat dulu'. Terus pagi mau olahraga, eh jangan lupa salat subuh dulu."
Rasa ingin tahu Jusuf makin besar dan ia memutuskan untuk belajar mencari tahu. Belum mengucap syahadat, tapi di usia 17 tahun, Jusuf sudah ada keinginan untuk masuk Islam dan mau khitan bersama teman-temannya.
Keinginan Jusuf untuk masuk Islam ini belum diketahui keluarganya. Usai dikhitan, sang ibunda awalnya malah curiga Jusuf terkena penyakit kelamin. Namun, ketika Jusuf mengatakan dengan jujur pada ibunda. Jawaban sang ibunda bikin Jusuf kaget.
"Oh, lu mau masuk Islam? Masuk aja, jadi Islam yang baik. Saya kaget, saya pikir saya ditolak sama ibu saya. Saya mikir, kok ibu saya support ya. Saya kongkow sama ibu saya, 'Entar kalau saya Islam, papa marah enggak ya?', 'Entar mama yang tanyain'"
Setelahnya, begitu sampai Jakarta, sang ayah rupanya sudah tahu keinginan Jusuf masuk Islam. Ia juga tak melarang dan mempersilakan anaknya jika memang keputusan itu baik untuknya.
"Saya enggak langsung masuk Islam. Waktu itu saya lihat majalah Tempo, saya baca ada orang masuk Islam di Masjid Al-Azhar," kenang Jusuf Hamka.
Jusuf kemudian mengucap syahadat di depan Buya Hamka di usia 24 tahun, tujuh tahun setelah ia dikhitan dan mengutarakan keinginannya masuk Islam. Tak lama setelah dirinya masuk Islam, ia kemudian menikah dengan istrinya di tahun 1981.
Maju ke tahun 1998, Jusuf Hamka dan istrinya harus melewati ujian yang berat. Kala itu, ia mengalami kebangkrutan karena krisis ekonomi. Dua minggu tak bisa makan, namun perlahan bangkit kembali karena ditolong istri. Baca kelanjutannya di halaman berikut.
Simak juga kisah Crazy Rich Depok Olla melalui video berikut: