HaiBunda

TRENDING

Mengenal Herd Stupidity, Kondisi yang Bikin Indonesia Gagal Tekan Corona

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 22 Jun 2021 20:33 WIB
Ilustrasi virus corona/ Foto: iStock
Jakarta -

Melonjaknya kasus COVID-19 di Indonesia memang sangat mengkhawatirkann ya, Bunda. Belum lama ini, salah seorang Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono mengajukan pendapatnya terkait hal tersebut.

Katanya, Indonesia sudah lama dalam kondisi herd stupidity atau kebodohan komunal, terutama dalam mengatasi pandemi COVID-19 yang tak usai. Ia menyebut bahwa kondisi itu tercipta lantaran masyarakat maupun pemerintah melakukan kebodohan bersama, sehingga yang memicu lonjakan kasus COVID-19.

"Indonesia sudah lama dalam kondisi "Herd Stupidity". Perilaku Manusianya yang dorong replikasi virus, memperbanyak diri dan berubah menjadi lebih mudah menular. Manusia yang mendapat amanah jadi pejabat dan manusia-manusia lain yang tidak berperilaku 5M dan enggan divaksinasi," kata Pandu dalam akun twitter-nya, @drpriono1, dikutup pada Selasa (22/6/2021).


Lebih lanjut, Pandu kemudian juga mencontohkan salah satu kebodohan yang paling nyata, yakni ketika masa mudik Lebaran 2021. Menurutnya, saat itu masyarakat tetap melakukan perjalanan ke kampung halaman. Sementara pemerintah tidak membuat kebijakan yang ketat soal larangan mudik.

Banner Cocok untuk Tanggal Tua/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

"Makanya Indonesia itu herd stupidity. Herd kan komunal, kebodohan bersama. Itu artinya kebodohan bersama. Sudah tahu mudik dilarang, masih pergi. Udah tahu mudik bisa meningkatkan kasus, tidak dilarang dengan ketat. Ya baik pemerintah maupun masyarakat sama-sama abai," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pandu mengibaratkan kondisi pandemi di Indonesia saat ini bagai rumah yang mengalami kebocoran atap saat hujan. Dengan kondisi itu tersebut, seharusnya langkah terbaik adalah memperbaiki atap agar hujan tidak masuk dan membuat banjir.

"Kasus COVID-19 (ibarat) kan air, kalau atap kita bocor, air masuk ke rumah kan. Seharusnya kan atap diperbaiki, tapi kita enggak boleh memperbaiki atap, hanya bisa pasang ember mengatasi banjir akibat hujan," ujarnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

(AFN)

Simak video di bawah ini, Bun:

Mungkinkah Anak di Bawah Usia 12 Tahun Divaksin Covid-19?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK