Anak Deddy Dores Jual Gitar Peninggalan Ayah demi Biaya Pengobatan Ibunda

Calvin Dores/Foto: Instagram @dorescalvin

Putra mendiang Deddy Dores, yakni Calvin Dores, baru-baru ini berhasil menyita perhatian publik, Bunda. Ini karena dirinya tengah melelang gitar milik mendiang ayahnya.

Hal tersebut diketahui melalui posting-an terbaru di Instagram pribadinya. Calvin mengatakan, lelang gitar itu pun sebetulnya menjadi hal yang berat untuk ia lakukan, Bunda.

"Lelang gitar (bokap) Deddy Dores," bukanya, dikutip dari akun @calvindores pada Senin (19/7/2021).

"Dengan sangat rendah hati Calvin mohon bantuannya dari temen2 yg liat postingan ini. Saya Calvin Dores putra ke 5 alm Deddy Dores ingin melelang gitar milik alm Ayah saya 'Fender Stratocaster Made In USA tahun 2000'."

"Sebenarnya dengan berat hati saya terpaksa harus melepas gitar kesayangan ayah saya," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Calvin Dores juga menjelaskan alasannya melelang gitar tersebut, Bunda. Katanya, ini demi menutupi biasa pengobatan ibundanya, Dagmar C Sunardi.

"Demi membantu kesembuhan ibu saya Dagmar C Sunardi atau biasa di kenal Dagmar Twin Sister di era 90'an," ungkapnya.

Saat ini, ibunda Calvin Dores tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Diagram, Cilandak, Jakarta Selatan. Sang Bunda menderita serangan jantung.

"Saat ini ibu saya dirawat di RS Diagram Cilandak Jaksel karena mengalami serangan jantung," tuturnya.

Calvin Dores tak dapat memungkiri bahwa dirinya saat ini juga tengah mengalami himpitan ekonomi. Ia turut kena dampak dari pandemi COVID-19.

"Karena memang di masa pandemi ini, bukan cuma gue tentunya, juga banyak orang lain yang mengalami trouble finansial," katanya.

Calvin kemudian membuka harga lelang gitar ayahnya tersebut mulai dari Rp24 juta. Ia berharap, dengan upaya tersebut bisa membantu untuk ringankan sakit yang ibundanya alami.

"Semoga apa yang saya usahakan bisa meringankan sakitnya ibu saya."

"Sekali lagi saya mohon bantuan temen2 untuk membagikan informasi ini kepada siapapun yg bisa merawat gitar kesayangan ayah saya. Terima kasih, salam sehat untuk semua," sambungnya.

Selanjutnya, simak di halaman berikut ya, Bunda.

Benarkah telapak tangan sering berkeringat pertanda sakit jantung? Tonton penjelasannya dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

ANAK DEDDY DORES JADI TUKANG OJEK DAN KULI BANGUNAN

Calvin Dores/Foto: Desi/detikHOT

Sebelumnya, nama Calvin Dores juga sempat jadi pembahasan, Bunda. Saat itu, ia memilih bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol). Diketahui, Calvin sudah bergabung menjadi driver ojol sejak 2016 lalu.

"Saya sudah lama jadi (driver) ojol dari 2016, jadi baru-barunya ojol ya masih hangat-hangatnya," ucap Calvin Dores, dikutip dari InsertLive.

Salah satu alasan Calvin jadi pengemudi ojol adalah karena ia tidak suka dikekang. Ia memilih pekerjaan yang bisa memberinya banyak waktu luang.

"Kenapa jadi ojol, satu saya enggak suka dikekang, banyak teman yang nanya enggak kerja kantoran ya karena saya enggak biasa kerja dikekang. Kalau gitu pikiran saya ke mana-mana," ucapnya.

"Jadi memang karena saya suka jalan sama kalo ngojek gitu kan simpel, kita nggak diatur, cari uang seenaknya kita gitu kan ya itu yang saya ambil akhirnya," sambungnya.

Tak sampai di sana, Calvin bahkan pernah mencicipi jadi kuli bangunan. Ia pun bercerita, ketika menjadi kuli ia pernah makan hanya sekali sehari.

"Makan sehari aja saya bisa, kadang enggak makan, kalau kuli itu kita dikasih makan, jadi uang pesangon, bayaran kita terus makan, itu biasanya mandor yang bayar," tuturnya.

Simak cerita dari Calvin Dores lainnya di halaman berikut ya, Bunda.

CALVIN DORES BELAJAR DARI KEHIDUPAN SULIT

Calvin Dores/Foto: instagram

Meski begitu, bagi Calvin Dores, kehidupan yang sulit telah mengajarkannya banyak hal. Salah satunya tentang lebih menghargai terhadap sebuah pekerjaan.

"Hikmah yang saya ambil, ternyata bekerja di menengah ke bawah itu, nyari uang enggak gampang," tukasnya.

Jalan hidup yang dilalui Calvin sekarang mungkin adalah pilihannya, Bunda. Bicara soal pilihan hidup, menurut psikolog Liraz Margalit, Ph.D., ketika dihadapkan dengan banyak pilihan, kita biasanya takut membuat keputusan yang salah.

"Ketika hanya ada dua opsi, kita memiliki peluang 50 persen untuk memilih benar, namun ketika ada lima opsi, peluang kita berkurang jadi 20 persen," ujar Margalit, dilansir Psychology Today.

Menurut Margalit, kesadaran bahwa mungkin ada pilihan yang lebih baik akan memicu individu untuk menemukannya. Di samping itu, Margalit pun menekankan bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi yang nantinya mesti dijalankan individu tersebut.