Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Fakta Lifter Rahmat Erwin Abdullah, Bikin Haru Ibunda dan Wujudkan Mimpi Ayah

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 30 Jul 2021 22:55 WIB

Rahmat Erwin Abdullah, lifter nasional
Foto: Grandyos Zafna

Atlet angkat besi Rahmat Erwin Abdullah sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Ia berhasil membawa pulang medali perunggu pada Rabu (28/7/21) malam, Bunda.

Ia berkompetisi di kelas 73 kilogram. Prestasinya menyusul dua atlet angkat besi Indonesia yang sebelumnya juga mempersembahkan medali perunggu dan perak, yakni Windy Cantika Aisyah dan Eko Yuli Irawan.

Rahmat Erwin Abdullah tak menyangka dapat membawa pulang medali perunggu. Pada mulanya Rahmat hanya ditarget untuk bisa masuk ke posisi delapan besar ketika debut di Olimpiade Tokyo 2020.

Sukses lampaui target di Olimpiade Tokyo 2020, berikut ini lima fakta Rahmat Erwin Abdullah:

1. Berasal dari keluarga lifter

Bakat Rahmat Erwin Abdullah di bidang olahraga angkat besi telah menurun di keluarganya. Orang tuanya, Erwin Abudllah dan Ami Asun Budiono merupakan mantan lifter nasional lho.

Erwin dan Ami sering menceritakan perjalanan mereka saat masih menjadi atlet angkat besi kepada sang putra. Erwin pernah meraih perunggu di Kejuaraan Dunia IWF Turki 1994. Sedangkan istrinya meraih emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara di Thailand pada 1995.

Selain itu, mimpi sang ayah yang terkubur semakin memotivasi pemuda berusia 20 tahun itu. Erwin Abdullah diketahui pernah mendapatkan tiket menuju Olimpiade Athena 2004. Namun sayangnya, ia tidak bisa bertanding akibat cedera tulang punggung yang dialami.

Mimpi sang ayah yang belum tercapai memotivasi Rahmat Abdullah untuk bertanding di Olimpiade Tokyo 2020. Bahkan Erwin kerap menyiratkan sebuah pertanda, Bunda.

"Saya masih ingat terus kata-kata bapak. 'Mat, kamu mau rasain yang pernah bapak rasain di Olimpiade. Soalnya, bapak belum sempat bertanding.' Itu selalu diulang terus sama bapak akhir-akhir ini," ceita Rahmat, dikutip dari detikcom.

Dibesarkan di keluarga lifter, simak masa kecil Rahmat Erwin Abdullah di halaman berikutnya.

Saksikan juga video tips memiliki otot seperti atlet:

[Gambas:Video Haibunda]

KELUARGA ANGKAT BESI

Atlet angkat besi, Rahmat Erwin Abdullah, menambah koleksi medali emas Indonesia di SEA Games 2019 Filipina. Dia menjadi yang terbaik di kelas 73 kg putra.

Foto: Grandyos Zafna

2. Sudah berlatih sejak kecil

Rahmat Erwin Abdullah sudah menggeluti olahraga angkat besi sejak memasuki kelas 1 SD, Bunda. Pemuda kelahiran 13 Oktober 2000 itu berlatih di bawah didikan sang ayah.

Sejak menduduki bangku pendidikan SMP, Rahmat Erwin Abdullah mulai rajin mengikuti ajang-ajang nasional seperti POPNAS. Ia memulai debutnya di tingkat internasional ketika mewakili Indonesia di IWF Youth World Championship Tokyo 2017.

Rahmat Erwin Abdullah berhasil meraih medali emas pertama saat bertanding di kelas 73 kilogram angkatan snatch, Asian Junior Championship 2019 di Pyeongyang, Korea Selatan dan SEA Games Manila, Filipina.

3. Melampaui target

Rahmat Erwin Abdullah terjun ke Olimpiade Tokyo 2020 dengan didampingi Erwin Abdullah sebagai pelatih. Tak disangka, ia berhasil mewujudkan impian sang ayah.

Rahmat Erwin Abdullah tampil gemilang dengan total angkatan 342 kilogram. Angkatan snatch lifter asal Makassar itu mencapai 152 kilogram. Kemudian ia menambah 190 kg saat angkatan clean & jerk.

Nilai tersebut menjadi rekor terbaru bagi Rahmat. Sebelumnya, ia memiliki nilai snatch terbaik 148 kilogram dan clean & jerk 187 kilogram. Padahal sebelumnya, ia sempat mengalami cedera paha belakang saat melakukan pemanasan menjelang angkatan clean & jerk.

Simak fakta menarik di halaman berikutnya, Bunda.

ALAMI BANYAK RINTANGAN

Rahmat Erwin Abdullah, lifter nasional

Foto: Grandyos Zafna/detikSport

4. Perjalanan ke Olimpiade Tokyo 2020

Kebanggaan begitu terpancar dari wajah Ibunda ketika Rahmat Erwin Abdullah berhasil menyumbang medali untuk Indonesia. Sebab, Ami merasa sang putra telah melewati perjuangan panjang untuk masuk ke Olimpiade Tokyo 2020.

"Untuk dapat tiket saja dia harus melalui enam kualifikasi. Itu terdiri dari mengikuti kejuaraan dunia dan tiga kali kejuaraan Asia. Itu mengejar poin, karena untuk lolos olimpiade itu perorangan harus kejar poin sendiri-sendiri," tutur Ami, dikutip dari detikcom.

5. Hadapi rintangan

Rahmat Erwin Abdullah menghadapi sejumlah rintangan ketika berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Tak hanya faktor cuaca, ia juga harus menahan rasa sakit di tubuhnya.

"Cuacanya panas sekali memang, saya sampai demam. Tapi sengaja enggak cerita ke pelatih dan dokter. Saya berlatih, bertanding, menahan sakit, semuanya buat orang tua. Saya sayang kalian," ujar Rahmat.

Ibunda Rahmat Erwin Abdullah juga menuturkan tekanan yang selama ini dihadapi oleh putranya.

"Biasa sakit perut lah, sakit pinggang lah. Kita selalu hati-hati, bapaknya selalu dampingi karena dia pernah cedera pinggang," tutur Ami.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda