TRENDING
Ngeri, Ternyata Ada Boneka Seks Mirip Anak-anak Sempat Masuk Korea Selatan Bun
Asri Ediyati | HaiBunda
Kamis, 02 Dec 2021 22:00 WIBSudah menjadi rahasia umum bahwa di dunia ini, banyak cara unik untuk memuaskan hasrat seksual seseorang. Selain menggunakan mainan seks, sebagian orang juga menggunakan boneka seks.
Mengutip The Sun, asal-usul boneka seks ini sebenarnya tak diketahui secara pasti. Namun, boneka seks paling awal ditemukan oleh pelaut Belanda di abad ke-17 yang menggunakan boneka yang terbuat dari kain untuk memuaskan hasrat seksual selama perjalanan laut yang panjang.
Boneka seks pertama yang tercatat muncul dalam buku psikiater Iwan Bloch, The Sexual Life of Our Time. Buku yang diterbitkan pada tahun 1908 itu menggambarkan boneka itu digunakan untuk tujuan seksual.
Zaman kian berubah, pada akhir tahun 1960-an, boneka seks berbentuk manusia pun muncul. Bahkan terdapat iklan di majalah yang memungkinkan konsumen untuk memilih boneka dengan warna dan gaya rambut berbeda.
Masih tentang boneka seks, belakangan ini Korea Selatan sempat digegerkan dengan boneka seks mirip anak-anak, Bunda. Korsel pun menindak tegas dan memutuskan untuk melarang impor boneka seks yang mirip seperti anak-anak.
Langkah ini pun diambil agar tidak menimbulkan persepsi anak-anak sebagai objek seksual dan akan meningkatkan bahaya potensi kejahatan seks pedofil terhadap anak di bawah umur, Bunda.
"Menggunakan barang dalam kasus ini untuk tujuan yang dimaksudkan dapat menyebabkan tidak hanya menciptakan persepsi yang menyimpang dan sikap abnormal yang memperlakukan anak-anak sebagai objek seksual ... tetapi ada juga ketakutan bahwa hal itu dapat meningkatkan bahaya potensi kejahatan seks terhadap anak di bawah umur," jelas Mahkamah Agung, dikutip dari Yonhap News Agency.
Pada tahun 2019 lalu, pengadilan tinggi mengizinkan impor boneka seks dewasa dengan alasan bahwa itu adalah mainan seks yang digunakan dalam kehidupan pribadi, di mana negara tidak boleh ikut campur. Pengadilan pun mengirim kasus itu kembali ke Pengadilan Tinggi Seoul untuk dipertimbangkan kembali.
Kasus ini bermula pada September 2019 lalu, ketika kantor bea cukai regional Incheon menahan impor boneka seks wanita setinggi 150 cm dan berat 17,4 kilogram. Mereka menyebutnya sebagai materi cabul yang merusak moral publik.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.