Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Pernah Rugi Ratusan Juta Dolar, Jusuf Hamka Bangkit Jadi Sukses berkat Kesetiaan Istri

Tim Haibunda   |   HaiBunda

Jumat, 18 Mar 2022 07:08 WIB

Jusuf Hamka
Jusuf Hamka/ Foto: Instagram @jusufhamka

Sebelum dikenal sebagai sosok penting di balik perusahaan besar dari bidang ritel, pembangunan, media, hingga kendaraan bermotor, Jusuf Hamka ternyata hanya seorang bocah nakal dan tidak berasal dari keluarga kaya, Bunda.

Kini, Jusuf Hamka atau yang akrab disapa Babah Alun merupakan salah satu tokoh pebisnis Tanah Air. Ia merupakan pemilik jalan tol sekaligus salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Jusuf Hamka yang kini berusia 64 tahun ini mengakui seluruh kesuksesannya tidak ia dapatkan secara instan. Ia berkisah dirinya telah memiliki niat untuk mencari uang sejak SD karena ingin membeli jajanan.

Jusuf kecil pun tidak malu untuk berjualan gorengan, es mambo, hingga kacang goreng di daerah Masjid Istiqlal. Saat berusia 15 tahun, pemilik nama asli Alun Joseph ini pernah memiliki mimpi yang tak biasa. Jusuf Hamka sangat ingin menjadi tukang parkir karena melihat teman-temannya yang banyak mendapatkan uang dari pekerjaan tersebut.

"Saya tanya dapat berapa, katanya sehari Rp10 ribu - Rp15 ribu. Hari itu, satu mangkok bakmi cuma Rp300 perak. Jadi gue bayangin itu dapat 33 mangkok setiap hari," kata Jusuf Hamka, dikutip dari kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.

Banner Grace Tahir Crazy Rich AsliBanner Grace Tahir Crazy Rich Asli/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Tak peduli rasa gengsi

Bagi Jusuf Hamka, ia tak pernah mempedulikan rasa gengsi. Ia tak malu melakukan pekerjaan apa pun, asalkan halal dan tidak merugikan orang lain. karena dibesarkan orang tua yang berasal dari kalangan pendidik, Jusuf Hamka pun tumbuh menjadi anak yang cerdas, Bunda.

Jusuf Hamka banyak mendalami rahasia orang sukses lewat berbagai buku yang ia baca. Tak sekadar bermimpi, ia ingin mewujudkan mimpi tersebut dengan mempelajari sistematika dan cara berpikir orang sukses.

Ada beberapa prinsip berpikir yang ia miliki agar bisa menjadi orang sukses. Apa saja itu? "Kalau buat janji harus on time, kalau utang jangan menghilang, di situ kita diatur tata krama bisnis, kalau bisnis tidak boleh culas, dalam pertemanan harus ada loyalitas," paparnya.

Namun, semua itu ia lewati tentu dengan adanya berbagai hambatan. Misalnya saja saat terjadi krisis moneter menghantam Indonesia pada 1998, kala itu ia mengaku mengalami kerugian hingga jutaan dolar! Simak kisahnya di halaman selanjutnya ya Bunda.

Saksikan juga yuk video tentang 5 koin jadul yang dijual ratusan juta rupiah

[Gambas:Video Haibunda]




KESETIAAN ISTRI MEMBUAT JUSUF HAMKA BANGKIT KEMBALI

Jusuf Hamka

Jusuf Hamka/ Foto: Instagram @jusufhamka

Meski kini terbilang sangat sukses, saat pertama merintis bisnis, Jusuf Hamka telah melewati jatuh bangun. Ia bahkan mengaku pernah dalam kondisi sangat terpuruk saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1998, Bunda.

"Waktu itu dollar dari seribu jadi Rp10 ribu. Saya punya valas (valuta asing). Tahun 1998 itu saya rugi ratusan juta dolar, dalam waktu tiga jam," ungkapnya.

"Saya dua minggu enggak bisa makan. Cuma minum, makan pun buah. Itu sampai kalau berdiri, saya ileran," kenangnya. Karena kala itu masih aktif menjadi perokok, Jusuf Hamka pun menjadi sangat stres hingga terus-terusan membakar rokoknya.

Namun di tengah keterpurukan, sang istri masih setia mendampingi dan memberi kekuatan. "Saya peluk dia, saya minta maaf. Saya akan mulai lagi dan cari lagi. Dia bilang enggak apa-apa, katanya kita sama-sama kerja, kita cari lagi," kata Jusuf.

Pria kelahiran Pasar Baru, Jakarta Pusat itu sampai menyebut sang istri sebagai malaikat, "Dia menangis, dia bilang sudah, tidak usah disesali. Kita mulai lagi. Itu makanya saya bilang dia malaikat."

Mendengar ketulusan hati istrinya, Jusuf Hamka yang telah menjadi mualaf pun pun berusaha menenangkan diri dan berserah kepada Allah SWT. Ia berusaha untuk menerima segala cobaan yang diberikan.

"Saya ambil sajadah, saya salat dan berdoa. Ya Allah, aku terima musibah ini. Aku ikhlas harta yang kau berikan, Kau ambil balik. Tapi tolong ya Allah kasih aku kesempatan dan kesehatan. Pemikiran aku tetap ada, insya Allah aku akan kembali," tuturnya.

Untuk menjadi seorang mualaf pun, Jusuf Hamka tak serta merta mendapatkan hidayah, Bunda. Ia juga harus melalui perjalanan spiritual yang panjang. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

PERJALANAN SPIRITUAL HINGGA MANTAP MASUK ISLAM

Jusuf Hamka, pebisnis dan pegiat sosial

Jusuf Hamka/Foto: Instagram Jusuf Hamka

Jusuf Hamka adalah pria keturunan Tionghoa yang menjadi mualaf, Bunda. Sejak menjadi mualaf, ia mendedikasikan dirinya untuk membangun 1.000 masjid! Ia juga melakukan kegiatan sosial dengan menjual nasi kuning Rp3.000 kepada para kaum dhuafa.

Jusuf Hamka bercerita, ia tidak menjadi mualaf secara tiba-tiba. Ketertarikannya pada Islam sudah tumbuh sejak masih kecil. Jusuf bercerita, kala itu ia banyak memiliki teman-teman yang beragama Islam.

"Dulu saya Kristen Protestan. Saya dahulu aktivis. Tapi saya enggak mendapatkan sesuatu yang nyaman. Ketika saya melihat teman-teman saya sering disuruh salat, rasa ingin tahu saya tumbuh. Saya kemudian belajar, cari sendiri," bebernya.

Karena dirinya sudah merasa mantap, Jusuf Hamka pun pergi ke Samarinda, Kalimantan Timur untuk melakukan khitan di usianya yang ke-17, Bunda. Bersyukurnya lagi, ia juga mendapatkan dukungan penuh dari Ayah dan Bunda meski mereka memeluk agama Kristen.

"Mama bilang harus jadi Islam yang baik. Lalu saya ke Jakarta ketemu Ayah. Di situ Mama cerita. Ditanya apakah saya yakin. Ayah saya tidak melarang, yang penting ini pilihan yang baik untuk saya," kata Jusuf.

Setelah mendapat restu dari orang tua, Jusuf Hamka tidak langsung menjadi mualaf. Ia baru memeluk Islam di usia 23 tahun, Bunda. Jusuf mengucap dua kalimat syahadat di hadapan ulama Buya Hamka.

"Lalu saya pergi ke Masjid Al-Azhar, ketemu sekretaris masjidnya. Saya dibawa ke rumah almarhum Buya Hamka," ia bercerita.

Pada saat itu, Buya Hamka membantunya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia juga mengurus segala macam surat untuk keperluan Jusuf Hamka menjadi mualaf. Alun Joseph kemudian mengganti namanya hingga kini dikenal sebagai Jusuf Hamka.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda