Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Keren Bun! 2 dari 4 Profesor Termuda di Dunia Ternyata dari Indonesia

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 23 Mar 2022 20:30 WIB

Ilustrasi orang pintar atau jenius
Ilustrasi profesor termuda dunia/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ALLVISIONN
Jakarta -

Pernah membayangkan Si Kecil suatu saat bisa menjadi profesor di usia muda? Hal tersebut bukan mustahil, Bunda. Sebab, faktanya di dunia ini ada yang berhasil menjadi profesor di usia sangat muda. Bahkan ada yang sukses menjadi profesor di usia 19 tahun.

Meski demikian menjadi seorang profesor memang bukan perkara mudah ya, Bunda. Di Indonesia syarat pengajuan profesor diatur dalam PermenpanRB no 46. Selain tingkat pendidikan hingga Doktor atau S3, orang tersebut juga harus memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat hingga 10 tahun.

Namun bagaimana dengan gelar profesor di dunia? Di luar negeri gelar profesor bisa didapatkan apabila orang tersebut memiliki kemampuan akademis yang sangat mumpuni untuk menyandang gelar tersebut dan beberapa persyaratan lainnya yang mirip dengan Indonesia.

Banner Curhat Orang Terkaya RI

Berikut deretan profesor termuda di dunia dikutip dari detikcom.

1. Alia Sabur

Alia Sabur berhasil meraih gelar profesor ketika usianya baru 19 tahun. Menurut Guinness Books of Records ia merupakan profesor termuda sepanjang sejarah.

Kecerdasan Alia memang luar biasa. Ia dapat berbicara dan membaca ketika berusia 8 tahun, Bunda. Ia juga menyelesaikan pendidikan SD pada usia 5 tahun.

Alia lalu masuk kuliah pada usia 10 tahun. Sehingga pada umur 14 tahun Alia mendapatkan gelar sarjana sains dalam bidang matematika aplikasi dari University of Stony Brook.

Alia kemudian melanjutkan S2 di University of Drexel dan meraih gelar M.S dan Ph.D dalam sains dan teknik. Alia sempat mengajar di Konkuk University pada tahun 2008.

Tidak hanya pandai di bidang akademik, Alia juga pandai memainkan alat musik dan memiliki sabuk hitam di olahraga taekwondo.

2. Erik Demaine

Erik Demaine merupakan seorang pria asal Kanada. Ia menunjukkan kegeniusannya sejak berusia 7 tahun. Saat berusia 12 tahun ia berpetualang ke Amerika Utara bersama ayahnya dan juga mengikuti sekolah jarak jauh.

Erik mendapatkan gelar sarjananya dari Dalhousie University di Kanada saat berusia 14 tahun. Ia berhasil menjadi profesor termuda di universitas top dunia Massachusetts Institute of Technology (MIT) saat berusia 20 tahun.

Melansir dari blog resminya, saat ini Erik juga mengajar jurusan ilmu komputer di MIT. Demaine tertarik meneliti algoritma, geometri, dan komputasi dalam game. Uniknya Erik memiliki hobi di bidang seni seperti teater, sulap, origami, dan juggling.

3. Nelson Tansu

Profesor termuda selanjutnya berasal dari Indonesia, ia bernama Nelson Tansu. Melansir dari buku Ilmuwan Indonesia Gapai Citamu, Terangi Negerimu karya Aisyah Khoirunnisa, Nelson Tansu lahir di Medan, Sumatra Utara pada tanggal 20 Oktober 1977.

Dia adalah anak kedua di antara tiga bersaudara pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw. Nelson berasal dari keluarga yang mengutamakan pendidikan.

Nelson berhasil menempuh pendidikan di Universitas Wisconsin Madison, Amerika Serikat melalui jalur beasiswa. Nelson juga berhasil diangkat sebagai profesor muda di universitas tempat ia menuntut ilmu, sebelum usia 25 tahun.

Nelson sendiri telah menciptakan dua penemuan besar untuk masyarakat luas. Salah satu penemuannya dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan untuk membuat laser dan lampu LED. Penggunaan teknologi LED dapat menghemat energi yang sangat besar.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda