Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Fakta Menarik Drama Korea Money Heist: Korea - Joint Economic Area

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 30 Jun 2022 05:00 WIB

Pemeran Money Heist Korea
Money Heist: Korea – Joint Economic Area (Foto: JUNG JAEGU/NETFLIX/JUNG JAEGU/NETFLIX)

Penggemar serial Money Heist sedang berbahagia. Versi remake Korea Selatan, Money Heist: Korea - Joint Economic Area kini sudah tayang di layanan streaming Netflix.

Drama Korea yang diadaptasi dari serial televisi Spanyol La Casa de Papel itu mendapat antusiasme dari para penonton. Terutama untuk mereka yang telah menyaksikan versi aslinya.

Money Heist: Korea - Joint Economic Area tayang sebanyak 6 episode di Netflix pada 24 Juni lalu. Sementara itu, Money Heist versi Spanyol telah tayang sebanyak 5 season, Bunda.

Kehadiran versi remake Korea Selatan ini telah direncanakan sejak dua tahun lalu. Kini setelah ditayangkan, Money Heist: Korea - Joint Economic Area sukses menjadi salah satu tayangan populer Netflix.

Di situs resminya, serial ini masuk ke dalam daftar 10 besar serial populer Netflix. Bunda penasaran? Berikut ini 5 fakta tentang drama Korea terbaru Money Heist: Korea - Joint Economic Area:

Banner Makanan Penyebab Janin Tak Berkembang

1. Aksi pencurian yang menghebohkan

Secara garis besar, drama Korea Money Heist: Korea - Joint Economic Area mengambil alur cerita seperti versi aslinya di Spanyol. Serial ini mengisahkan tentang pria jenius yang disebut sebagai 'Profesor'.

Dia adalah Park Sun Ho (Yoo Ji Tae), otak di balik aksi kriminal yang menghebohkan negeri ginseng. Sun Ho merencanakan pencurian uang senilai 4 triliun won atau setara Rp45,7 triliun.

Ia menyusun strategi kriminal untuk melakukan aksi pencurian di Semenanjung Korea. Operasi tersebut melibatkan ahli strategi dan orang-orang dengan kemampuan berbeda, mulai dari petarung hingga hacker.

Kelompok pencuri itu terdiri dari orang-orang yang putus asa dan mendambakan kekayaan. Mereka memakai nama samaran berupa nama-nama kota di berbagai penjuru dunia, seperti Tokyo, Berlin, hingga Moskow.

Dalam menjalankan aksi pencurian tersebut, kelompok ini turut melakukan aksi penyanderaan yang menghebohkan publik. Aparat kepolisian harus menyusun strategi untuk menyelamatkan para sandera dan menangkap komplotan pencuri, sebelum mereka lari membawa kabur uang tersebut.

Diadaptasi dari versi Spanyol, drama Korea Money Heist: Korea - Joint Economic Area juga dimainkan oleh para tokoh yang sama seperti aslinya. Baca di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang tips mengunjungi lokasi syuting drama Korea dengan budget minim:

[Gambas:Video Haibunda]




GRUP PERAMPOK PROFESOR

Pemeran Money Heist Korea

Money Heist: Korea – Joint Economic Area / Foto: dok. Netflix

2. Tokoh seperti versi aslinya

Drama Korea Money Heist: Korea – Joint Economic Area turut menghadirkan jajaran tokoh ikonik dari versi aslinya. Mereka adalah para kriminal yang bergabung dalam grup yang dibentuk oleh Profesor.

Penonton akan dibuat geram dengan kehadiran Berlin atau Song Jung Ho (Park Hae Soo), mantan tahanan dari Korea Utara yang tak ragu melakukan aksi kekerasan.

Kemudian ada Tokyo/Lee Hong Dan (Jeon Jong Seo), wanita Korea Utara yang sebelumnya menjadi buronan karena melakukan aksi pencurian. Lalu ada Nairobi/Sim Young Mun (Jang Yoon Ju), wanita yang merupakan penipu ulung.

Tak lupa, ada Denver/Oh Taek Su (Kim Ji Hoon) dan ayahnya, Moscow/Oh Man Sik (Lee Won Jong) yang bergabung dengan mereka. Kemudian ada Rio/Han Joseph (Lee Hyun Woo), hacker dan anggota grup termuda.

Selain mereka, ada juga kakak beradik Helsinki/Ko Myung Tae (Kim Ji Hun) dan Oslo/Lee Sang Yeon (Lee Kyu Ho) yang merupakan anggota geng di Yanbian.

3. Ada perbedaan dari versi Spanyol

Meski mengusung tema dan alur cerita yang sama, drama Korea ini memiliki sejumlah perbedaan dari Money Heist versi Spanyol.

Pergulatan politik di serial ini lebih terasa, di mana Korea Selatan dan Korea Utara baru saja bersatu setelah Perang Dingin.

Selain itu, karakter Tokyo di drama Korea Money Heist: Korea – Joint Economic Area digambarkan sebagai wanita biasa, tidak eksentrik seperti aslinya.

Terdapat pula perbedaan mencolok dari penampilan para tokoh. Baca di halaman berikutnya.

SENTUHAN ALA KOREA

Money Heist: Korea - Joint Economic Area Part 1

Money Heist: Korea – Joint Economic Area (Foto: JUNG JAEGU/NETFLIX/JUNG JAEGU/NETFLIX)

4. Topeng perampok ala Korea

Meski menghadirkan tokoh yang sama, Money Heist: Korea – Joint Economic Area memberi sentuhan ala negeri ginseng pada penampilan mereka.

Salah satu perbedaan yang terlihat paling mencolok adalah penggunaan topeng tradisional Korea yang berasal dari daerah Andong, yaitu Hahoe.

Topeng ini memiliki warna dasar putih dan menampilkan wajah dengan ciri khas orang Asia yang tersenyum misterius.

Sementara itu pada versi aslinya, para perampok menggunakan topeng Salvador Dali yang merupakan tokoh seniman asal Spanyol.

Para tokoh di serial ini juga memakai dialek asli Korea, seperti tokoh Berlin dan Tokyo yang memakai aksen Korea Utara saat berbicara.

5. Digarap tim kreatif Korea Selatan

Pada Desember 2020, Money Heist resmi mengumumkan versi adaptasi Korea Selatan. Setelah itu, proses syuting dimulai pada 7 Juli 2021.

Drama Korea Money Heist: Korea – Joint Economic Area digarap oleh sutradara kenamaan Kim Hong Sun. Ia sudah sering menggarap serial bertema aksi hingga misteri.

Beberapa karyanya antara lain L.U.C.A.: The Beginning, The Guest, Voice, Black, Pied Piper, Hero, dan Liar Game.

Dalam menggarap serial ini, Kim Hong Sun juga menggandeng tiga penulis naskah berbakat. Mereka adalah Ryu Yong Jae, Kim Hwan Chae dan Choe Sung Jun.

Para tim kreatif serial ini turut bekerjasama dengan penulis naskah asli Money Heist Spanyol, yaitu Alex Pina.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda