Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Jadi Duta ACT, Fauzi Baadila Bantah Tuduhan Ikut Nikmati Dana Umat

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Kamis, 07 Jul 2022 11:50 WIB

Fauzi Baadila
Jadi Duta ACT, Fauzi Baadila Bantah Tuduhan Ikut Nikmati Dana Umat/Foto: Fauzi Baadila (Vey/detikhot)

Ramainya pemberitaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) atas dugaan penyelewengan dana umat berimbas pada artis Fauzi Baadila, Bunda. Aktor yang satu ini diketahui sebagai duta ACT tersebut kini turut mendapat tudingan dari netizen.

Selama ini, pria kelahiran 42 tahun silam ini kerap membagikan beragam kegiatan amal di media sosialnya. Di tengah hebohnya pemberitaan tersebut, netizen menuding dirinya turut menikmati dana yang terkumpul untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

"@mariehhi*** pantesan si gundul @fauzibaadilla_ kebanyakan pamer ternyata duitnya hasil maling dari dana umat," tuding seorang netizen padanya.

Fauzi Baadila langsung angkat suara untuk meluruskan tuduhan tersebut. Melalui akun Instagram pribadi, Fauzi memberikan beberapa penjelasan untuk menjawab kecurigaan yang dilempar pada dirinya.

Sebagai duta, selama ini ia hanya bekerja secara sukarela. Ia datang ke kegiatan amal ketiga dirinya memang mau ke sana.

"Fakta: adalah BENAR saya: ambassador/duta/influencer act, dan sudah sering membersamai byk program2. fyi; gue kerja sukarela, kalo lagi mau ok, kalo gak mau ya tidak, tergantung mood saya," tulis Fauzi.

Kemudian, ia juga menegaskan bahwa dirinya tak ikut serta mengurus dana umat yang dikumpulkan. Fauzi bahkan tak tahu dan tak mengurus manajemen serta gaji orang-orang yang bekerja di sana.

"Fakta: Adalah Salah apabila :saya ikut urus dana, management keuangan atau kepo in gaji orang lain. (Diluar area gue.. jauhh bro)," terang ia.

Enggak hanya itu, ia juga menyinggung soal fee transportasi, Bunda. Katanya, fee tersebut segera ia sedekahkan kembali. "Fee transport selalu gue sedekahkan lagi," sambungnya.

Soal biaya hidup, Fauzi juga turut membongkarnya. Katanya, selama ini kebutuhan tersebut dipenuhi dari tabungan serta investasi yang ia miliki.

Dia pun menegaskan jika selama ini kehidupan dan kebutuhan dipenuhi dari tabungan dan investasi yang dilakukan selama ini.

"Financial gue sejauh ini. Hasil tabungan & investasi gue sendiri.. selama bertahun tahun," ujarnya.

Untuk diingat kembali, ACT dituding bermasalah dalam proses pengelolaan dana, Bunda. Sorotan itu bermula dari pemberitaan yang terbit di majalah Tempo.

Setelah itu, ACT ramai dibahas terkait isu adanya gaji fantastis hingga beragam fasilitas mewah yang didapat oleh sejumlah petinggi ACT. Bahkan, ada pula isu pemotongan uang donasi yang berhembus terkait yayasan tersebut.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga cerita inspiratif  Donna Agnesia dan Darius yang menyumbang nasi padang untuk tenaga medis di masa pandemi dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TANGGAPAN ACT

Kantor ACT Pati, Selasa (5/7/2022).

Kantor ACT Jateng/Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Sejak saat itu, sejumlah tagar protes dan bernada satir kepada ACT bermunculan di media sosial. Tagar itu mulai dari #AksiCepatTilep dan #JanganPercayaACT.

Pihak ACT kemudian buka suara terkait masifnya protes yang diarahkan kepada mereka. Petinggi ACT diwakili oleh Presiden ACT, Ibnu Khajar dan Dewan Pembina ACT, Bobi Herbowo menjelaskan tiap sorotan terkait ACT saat ini.

Setidaknya ada 8 pernyataan dari petinggi ACT yang menarik untuk disimak terkait polemik yang menyeret yayasan tersebut. Simak rangkuman Bubun dari detikcom berikut, ya.

Banner Perjuangan Hamil Anisa Rahma

1. Meminta Maaf

ACT buka suara usai heboh #AksiCepatTilep seiring pemberitaan di majalah Tempo. ACT pun meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat.

"Permohonan maaf yang luar biasa sebesar-besarnya kepada masyarakat mungkin beberapa masyarakat kurang nyaman terhadap pemberitaan yang terjadi saat ini," kata Presiden ACT, Ibnu Khajar, dalam konferensi pers yang digelar di kantor ACT, Jakarta Selatan, Senin (4/7).

Dia kemudian menjelaskan soal kelembagaan ACT. Dia menyebut ACT merupakan lembaga kemanusiaan yang terdaftar di Kementerian Sosial, bukan lembaga amil zakat.

"ACT adalah NGO yang sudah berkiprah di 47 lebih negara supaya ini menjadi kebanggaan bangsa ini. Memiliki entitas sumber daya mewakili bangsa ini mendistribusikan bantuan ke banyak negara. Aksi Cepat Tanggap menjadi penyalur bantuan kebaikan dermawan, sebagai lembaga kemanusiaan yang dipercayai masyarakat melalui program kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan juga emergency. Ini perlu kami sampaikan di awal," ucapnya.

2. Klaim kondisi keuangan dalam keadaan baik

ACT mengungkap perihal kondisi keuangan dan menegaskan semua dalam kondisi baik-baik saja. "Berkaitan langsung dengan kondisi lembaga. Yang pertama, kami ingin sampaikan kondisi keuangan lembaga. Pertama, kami sampaikan bahwa kondisi lembaga, alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah SWT, Aksi Cepat Tanggap dalam kondisi baik-baik saja," tutur Presiden ACT, Ibnu Khajar.

Dia juga menyampaikan bahwa selama ini ACT selalu konsisten melakukan audit setiap tahun. Bahkan dari audit itu, disebutnya, ACT selalu mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

"Dan kita bersyukur secara keuangan, Aksi Cepat Tanggap konsisten setiap tahun sejak 2005 lembaga ini berdiri di 21 April sampai saat ini lembaga disiplin melakukan audit, dan setiap audit kita mendapatkan WTP, wajar tanpa pengecualian. Ini menjadi poin tersendiri," papar Ibnu.

3. Akui pemangkasan karyawan

ACT mengakui adanya pengurangan SDM hingga 560 karyawan. Pengurangan karyawan ini gegara pandemi COVID-19.

"Kita memahami semenjak pandemi COVID menghantam bangsa kita, dan ini sudah tahun ketiga, tidak menutup kemungkinan bagi kami juga beberapa perusahaan dan lembaga-lembaga mengalami dampaknya, tidak terkecuali lembaga ACT," ujar Presiden ACT, Ibnu Khajar.

"Saat ini di tahun 2021, awal tahun 2021, kami memiliki SDM 1.688 orang, dan pada saat ini SDM terkini pada Juli 2022 ini jumlahnya 1.128 (karyawan)," lanjutnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut, ya.

BANTAH KUDETA PIMPINAN DAN JAWAB SOAL GAJI RATUSAN JUTA

Situasi di Kantor ACT Cabang Sumut. (Goklas/detikSumut)

Kantor ACT ditutup/Foto: Goklas Wisely

4. Bantah ada kudeta pimpinan

ACT juga buka-bukaan mengenai isu dana umat yang memunculkan tagar #AksiCepatTilep hingga #JanganPercayaAct. Salah satu poin yang diluruskan adalah isu kudeta terhadap pemimpin lembaga kemanusiaan ini sebelumnya, Ahyudin.

Isu kudeta terhadap Ahyudin dimuat majalah Tempo dengan tajuk 'Kantong Bocor Dana Umat'. Salah satu tulisan majalah tersebut ialah peristiwa lengsernya Ahyudin pada 11 Januari.

Disebutkan, ada 40 orang datang ke ruang kerja Ahyudin, yang terdiri atas Pengawas Yayasan ACT, Presiden ACT Ibnu Khajar, hingga dewan pembina ACT, untuk meminta tanda tangan pengunduran diri hari itu juga dengan ancaman tidak akan ke luar ruangan sampai Ahyudin memutuskan mundur.

Khajar meluruskan informasi tersebut. Menurutnya, pengunduran diri itu diterima Ahyudin dengan lapang dada dan berjalan lancar.

"Sempat dipublikasikan di majalah Tempo kemarin tentang kejadian di 11 Januari. Kami ingin sampaikan bahwa kejadian di 11 Januari ini adalah kemauan dari semua elemen pemimpin lembaga, bukan cuma kantor pusat, juga di cabang-cabang," kata Khajar.

5. Heboh gaji pimpinan Rp250 juta

Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar buka-bukaan mengenai kabar gaji pimpinan mencapai Rp150 juta hingga Rp250 juta. Ibnu mengatakan pemberlakuan gaji itu tidak berlaku permanen.

"Jadi kalau pertanyaannya mulai kapan, sempat diberlakukan di 2021, tapi tidak berlaku permanen," ujar Ibnu.

Dia menjawab pertanyaan awak media terkait gaji pejabat ACT mencapai Rp100 juta. Ibnu kemudian menerangkan gaji pimpinan ACT di level presidium saat ini tak mencapai Rp100 juta. Ibnu tak tahu-menahu soal data gaji pimpinan mencapai Rp250 juta.

"Tentang gaji, berapa yang diterima saat ini. Kami sampaikan di level saya saja itu, sebagai Presiden ACT itu, ya presidium, itu yang kami terima tidak lebih dari Rp100 juta untuk lembaga yang mengelola 1.200 karyawan. Dan Rp250 juta kami tidak tau datanya dari mana," sambungnya.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda