Curhat Okie Agustina Jadi Istri Pesepakbola: Teman Trauma Lihat Banyak Korban di Kanjuruhan

Cerita Okie Agustina Dengar Kabar Istri Pemain Arema Saat Tragedi Kanjuruhan, Trauma Lihat Banyak Korban / Foto: Instagram @okieagustina_

Tragedi Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu masih meninggalkan luka. Tak hanya memakan korban jiwa, kerusuhan tersebut juga membuat korban lainnya mengalami trauma.

Kepedihan tersebut juga dialami oleh artis Okie Agustina, istri pesepak bola Gunawan Dwi Cahyo yang saat ini berada di tim Bali United F.C. Meski tak berada langsung di tempat kejadian, Okie dapat merasakan trauma dari teman-teman terdekatnya.

Okie bercerita, ia terus menghubungi para istri pemain klub sepak bola Arema usai mendengar kabar mengenai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

"Sedih sih dan aku merasakan banget saat itu, bagaimana istri-istri pemain Arema yang ada di sana. Aku juga kontakan terus dengan mereka, 'Kalian gimana?'," ucap Okie di acara Pagi Pagi Ambyar, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.

"Dengan kondisi yang ricuh seperti itu, walaupun para istri pemain ditempatkan di tribun VIP, mereka tetap ada di sana. Itu pasti akan ada trauma untuk apa ya, untuk menonton lagi," sambungnya.

Okie kemudian menceritakan tentang kondisi salah satu sahabatnya yang merupakan istri dari pemain Arema. Saat ini ada banyak dari mereka yang mengalami trauma. Bahkan salah satunya baru berani memijakkan kaki ke luar rumah karena masih trauma, Bunda.

Mereka melihat banyak korban berjatuhan pada hari itu. Bahkan, tak sedikit yang meregang nyawa di hadapan mata kepala mereka sendiri.

"Ada satu teman aku sampai sekarang baru berani ke luar hari ini. Karena mereka kan melihat langsung ya, saat dievakuasi ke ruangan bawah mereka banyak lihat korban yang sakaratul maut di depan mereka. Sampai kayak gitu," ia bercerita.

"Kalau penyebabnya apa mungkin ini sudah jadi rahasia umum dan jadi berita di mana-mana, itu karena gas air mata," ujarnya.

Kepedihan yang dirasakan oleh teman-temannya pada malam tragedi Kanjuruhan turut berdampak pada Okie Agustina. Ia merasa takut untuk ikut hadir menyaksikan pertandingan suaminya di stadion. Baca di halaman berikutnya.

Pilihan Redaksi

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

SUDAH PERNAH MENGALAMI KEJADIAN SERUPA

Foto: Instagram Okie Agustina

Kejadian di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu membuat teman-teman Okie Agustina mengalami trauma. Okie tak memungkiri bahwa hal itu turut membuat dirinya menjadi takut menyaksikan pertandingan sepak bola di stadion, Bunda.

"Sebenarnya aku juga jadi takut karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Apalagi kejadian kemarin kan yang meninggal itu sangat banyak sih," kata Okie.

Salah satu kekhawatiran terbesarnya adalah ketika ia datang ke stadion bersama anak-anaknya. Ia takut hal yang sama akan menimpa mereka. Apalagi, Okie sendiri pernah mengalami kejadian serupa beberapa tahun lalu.

Banner Obat Batuk Herbal Alami untuk Anak

"Jadi aku sampai mikir kalau bawa Miro ke stadion sekarang bagaimana gitu kan. Takut terjadi seperti itu. Karena kebetulan memang di 2016 lalu aku sempat mengalami seperti itu. Waktu itu Persija lawan Sriwijaya dan itu sempat ricuh juga di Stadion GBK di situ dan untungnya enggak bawa anak-anak," tuturnya.

Bunda berusia 40 tahun itu mengatakan, selama ini tidak ada larangan untuk membawa anak-anak menyaksikan pertandingan di stadion. Beberapa tahun terakhir, anak di bawah 5 tahun memang sempat dilarang hadir karena faktor pandemi. Akan tetapi kali ini, mereka sudah dibebaskan untuk kembali mendukung ayah yang sedang bertanding.

"Kalau peraturan dari dulu sih enggak ada ya, kita bisa bawa anak dan keluarga. Karena namanya pemain lihat di tribun ada anak dan istri mereka kan pasti lebih semangat. Tapi karena kemarin sempat pandemi, jadi memang anak di bawah 5 tahun enggak boleh masuk. Tapi sekarang sih sudah boleh," ucap Okie.

Terlepas dari tragedi yang telah menelan banyak korban jiwa, Okie Agustina berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi dan bisa menjadi titik balik bersatunya para suporter sepak bola.

"Nah itu, pasti sih (khawatir), tapi mudah-mudahan ini jadi insiden terakhir di sejarah sepak bola Indonesia. Selama ini kan ada bentrok suporter, tapi mudah-mudahan selama ini suporter bola malah jadi bersatu," tuturnya.