Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah Lionel Messi Sempat Berhenti Tumbuh di Usia 11 Thn, Alami Growth Hormone Deficiency

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Senin, 19 Dec 2022 18:45 WIB

LUSAIL CITY, QATAR - DECEMBER 18: Lionel Messi of Argentina celebrates with his wife Antonela Roccuzzo and the FIFA World Cup Qatar 2022 Winner's Trophy following the FIFA World Cup Qatar 2022 Final match between Argentina and France at Lusail Stadium on December 18, 2022 in Lusail City, Qatar. (Photo by Shaun Botterill - FIFA/FIFA via Getty Images)
Kisah Lionel Messi Sempat Berhenti Tumbuh di Usia 11 Thn, Alami Growth Hormone Deficiency/Foto: Getty Images
Jakarta -

Nama pesepakbola Lionel Messi sedang dielu-elukan, Bunda. Bagaimana tidak, Messi berhasil menyandang gelar Greatest of All Time usai sukses membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022.

Perjuangan Messi tentunya tidak mudah. Terlebih lagi, saat kecil ia pernah mengidap Growth Hormone Deficiency (GHD). Sebagai informasi, sindrom ini membuat tubuhnya sempat 'mungil' saat masih kecil.

GHD membuat Messi dulu mengalami terhentinya pertumbuhan, tepatnya di usia 11 tahun. Kala itu, tinggi badannya baru 127 cm, Bunda.

Sampai akhirnya, FC Barcelona, bersedia menanggung biaya untuk perawatan kesehatan Messi dengan penyuntikan hormon. Terapi ini membuatnya tidak hanya tumbuh lebih tinggi, tetapi juga mengatasi beragam masalah lain seperti fungsi hipofisis, masalah kulit dan gigi, penglihatan yang buruk, serta kekebalan yang lebih rendah.

Apa saja gejalanya?

Tanda dan gejala gangguan hormon pertumbuhan (GHD) bervariasi berdasarkan usia pada awal kondisi tersebut. Simak penjelasannya sebagai berikut, ya.

1. Kasus Bayi

Kekurangan hormon pertumbuhan (GHD) pada bayi dan anak-anak menyebabkan pertumbuhan yang buruk. Tanda utama GHD pada anak-anak adalah pertumbuhan tinggi badan yang lambat setiap tahun setelah ulang tahun ketiga anak. Ini berarti mereka tumbuh kurang dari sekitar 1,4 inci atau 3,5 cm per tahun.

Gejala GHD lainnya pada anak-anak dan bayi meliputi:

  • Wajah yang tampak lebih muda dari yang diharapkan untuk usia mereka.
  • Pertumbuhan rambut dan kuku terganggu.
  • Perkembangan gigi tertunda.
  • Pubertas tertunda.
  • Kadar gula darah rendah (hipoglikemia) pada bayi dan balita.
  • Penis yang sangat kecil (micropenis) pada bayi baru lahir ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir.
  • Kasus Dewasa

2. Kasus dewasa

Gejala GHD dewasa bisa lebih sulit dideteksi. Di antaranya:

  • Berkurangnya rasa kesejahteraan.
  • Kecemasan dan/atau depresi.
  • Penurunan tingkat energi.
  • Peningkatan lemak tubuh, terutama di sekitar perut Anda.
  • Penurunan tonus otot.
  • Penurunan kepadatan tulang, yang menyebabkan osteoporosis.
  • Resistensi insulin, yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
  • Peningkatan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Stop sepelekan baby blues, kenali gejala dan cara mengatasinya dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda