
trending
Kisah Haru Anak dari Penyandang Down Syndrome Sukses Jadi Dokter, Bikin Kagum
HaiBunda
Rabu, 13 Sep 2023 20:56 WIB

Ada kisah haru yang dibagikan oleh seorang dokter asal Suriah. Pria bernama Sader Issa ini, merupakan dokter spesialis gigi yang lahir dari ayah penyandang down syndrom.
Berbicara dalam sebuah video untuk Syrian Society for Social Development, Sader dengan sungguh-sungguh mengatakan bahwa kondisi tersebut benar-benar dimiliki oleh sang ayah, Jad Issa.
Dalam kesempatan tersebut, Sader berterus terang tentang tantangan yang dirasakan selama dibesarkan oleh orang tua dengan kelainan genetik tersebut.
Katanya, ini merupakan tantangan besar yang tak semua orang bisa menghadapinya. Meski begitu, Sader memastikan bahwa hubungannya dengan sang ayah down syndrom, tak berbeda seperti anak-anak dengan orang tua normal pada umumnya yang mendapatkan kasih sayang, dukungan, serta bimbingan.
Perjuangan sang ayah untuk kuliahi anak
Meski lahir dengan keterbatasan intelektual karena down syndrom, Jad Issa membuktikan bahwa ia mampu menjadi suami dan ayah yang bertanggung jawab.
Saat putra semata wayangnya itu lahir, ia bekerja di pabrik penggilingan gandum. Jad menghujani sang putra dengan perhatian sebanyak yang dia bisa dan memastikan Sader dapat fokus pada studinya.
Ia juga bekerja semakin keras demi membiayai kuliah putranya agar bisa mencapai mimpi. Hingga berhasil menjadi lulusan kedokteran spesialis gigi, yang menjadi salah satu profesi bergengsi dan bergaji tinggi di Suriah.
Mengutip Brigth Side, Jad Issa melakukan segala cara untuk menghidupi keluarganya. Menurut Sader, kerja keras dan komitmen ayahnya untuk memberikan masa depan yang terbaik telah mengilhaminya untuk belajar dengan giat dan menjadi seorang dokter.
"Saya rasa saya tidak akan terlalu bersemangat dalam menjalani hidup dan tidak terlalu bergairah dengan apa yang saya lakukan jika saya tidak memiliki ayah yang istimewa," tuturnya.
Sebagai pekerja pabrik ini dikenal sebagai sosoknya yang hangat karena tidak mementingkan diri sendiri. Selain itu, ayah Sader juga dikenal karena kebaikannya dan ekspresif untuk mengungkapkan ketulusan, kekaguman, tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
Saling bangga
Memiliki sosok ayah seperti ini, Sader mengaku amat bangga. Terlebih lagi, ayahnya pun dicintai oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.
"Saya bangga dengan ayah saya. Sepanjang hidup saya, dia telah menjadi dukungan terbesar bagi saya ketika saya membutuhkannya," katanya.
Tak hanya Sader, Jad Issa pun sepatutnya memiliki rasa bangga yang lebih besar. Ia berhasil membesarkan sang putra hingga berhasil merasih profesi pilihannya.
"Kita bisa melihat mata dipenuhi dengan kegembiraan dan kepuasan yang seolah-olah ingin mengungkapkan. 'Ya, saya memiliki down syndrom, tetapi saya membesarkan anak ini dan melakukan semua upaya untuk membuatnya menjadi seorang dokter dan membantu orang lain".
Hubungan ayah dan ibunda
Keluarga ini adalah bukti nyata bahwa stereotip harus dipatahkan, Bunda. Mereka membuktikan bahwa penyandang down syndrom juga bisa memiliki kehidupan selayaknya orang normal pada umumnya.
Berbicara tentang hubungan kedua orang tuanya, Sader memberi tahu bahwa hubungan antara ayah dan ibunya dengan kondisi normal, berjalan sangat harmonis. Meski sudah bertahun-tahun menikah, keduanya bak pasangan yang baru menikah.
Katanya, sang ayah dan ibunda bisa saling memahami kebutuhan satu sama lain dengan sempurna. Mereka senang berjalan-jalan bersama dan terkadang hanya duduk dan mengobrol selama berjam-jam.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!Â
KONDISI DOWN SYNDROM SANG AYAH
Kisah Haru Seorang Dokter yang Miliki Ayah Down Syndrome, Bikin Publik Takjub/Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths
Pada kebanyakan kasus, down syndrom tidak diwariskan atau diturunkan pada anak, Bunda. Ini karena kondisi tersebut disebabkan oleh perubahan genetik yang terjadi pada sperma atau sel telur.
Menurut Down Syndrom Society, jika salah satu orang tua mengidapnya maka ada kemungkinan 35-50 persen anak dapat mewarisi kondisi tersebut.
Kebanyakan pria dengan kondisi ini tidak dapat memiliki anak, sementara beberapa wanita mungkin dapat memiliki anak, sehingga kisah Sader dan Jad menjadi lebih istimewa.
Sader berbicara kepada Metro tentang beberapa komentar yang ia dapatkan dari orang-orang tentang ayah dan ibunya. Di antaranya ada yang penasaran, mengapa ibunda Sader menikah dengan Jad Issa.
Walau begitu, Sader tak ambil pusing. Ia hanya meyakini bahwa jika sepasang pria dan wanita memiliki kesamaan dan merasa cocok, maka pernikahan sangat mungkin terjadi seperti yang dilakukan orang tuanya.
"Salah satu kekhawatiran orang adalah bagaimana mungkin seorang wanita yang tidak memiliki sindrom Down bisa menikah dengan seorang pria dengan DS?
"Saya percaya jika kedua pasangan memiliki kesamaan, mengapa tidak menikah? Mereka secara intelektual cocok satu sama lain; sangat sederhana namun penuh kasih dan perhatian.
Komentar lain yang sering diterima Sader adalah jarangnya melihat seorang down syndrom menjadi seorang ayah. Mereka bingung sekaligus takjub, bagaimana Sader lahir karena mengira ayahnya tak subur.
"Ketika orang mencari di Google, mereka menemukan bahwa pria dengan down syndrom tidak subur, sehingga mereka bingung ketika mendengar tentang kami," jelasnya.
"Saya mengetahui enam kasus ayah dengan DS dan penelitian yang menunjukkan kesuburan pria dengan DS sangat sedikit, jadi kita tidak bisa mengatakan bahwa mereka subur dengan mudah."
Sader pun berharap agar orang lain dengan kondisi serupa ayahnya mengetahui bahwa meskipun mungkin jarang terjadi, namun masih memungkinkan untuk memiliki sebuah keluarga.
"Kami sangat menghargai ratusan orang tua yang telah menghubungi saya dan mengatakan bahwa kami memberi mereka harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka," tambahnya.
Simak juga 3 ciri anak down syndrom dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda