5 Fakta Dokumenter Kasus Burning Sun yang Seret Idol K-Pop

Little girl suffering bullying raises her palm asking to stop the violence

5 Fakta Dokumenter Kasus Burning Sun yang Seret Idol K-Pop / Foto: iStock

Skandal Burning Sun kembali menjadi buah bibir usai tim investigasi BBC World Service, BBC Eyes merilis film dokumenter terbarunya.

Film dokumenter dengan tajuk Burning Sun: Exposing the Secret K-pop Chat Groups itu diunggah melalui kanal YouTube BBC World Service pada Minggu (19/5/2024).

Video berdurasi 1 jam 6 menit itu mengungkapkan skandal Burning Sun dari sudut pandang dua reporter perempuan yang pernah menangani kasus tersebut.

Kedua reporter itu adalah Park Hyo Sil dan Kang Kyung Yoon yang berbasis di Seoul, Korea Selatan. Kala itu, mereka melakukan investigasi terhadap Burning Sun, klub malam yang terletak di kawasan Gangnam.

Investigasi tersebut dilakukan untuk mengungkapkan sejumlah kasus yang menyeret idol K-Pop, di antaranya pelecehan seksual, penyelundupan narkotika, korupsi, hingga prostitusi.

1. Jurnalis yang meliput sampai keguguran

Pada September 2016, Park Hyo Sil meliput tuduhan kekasih bintang K-Pop Jung Joon Young, personel band Drug Restaurant. Jung Joon Young terseret skandal rekaman video seks yang direkam secara diam-diam.

Namun ketika sang kekasih menarik tuduhannya, masyarakat berbalik menentangnya hingga Jung Joon Young seakan-akan menjadi 'korban'. Pada saat itu, masyarakat menilai bahwa media adalah 'penjahatnya'.

"Saya menanggung beban terberatnya," ungkap Park Hyo Sil, dikutip dari BBC.

Akibat kejadian itu, Park Hyo Sil menerima banyak komentar kasar secara online dan melalui e-mail. Ia juga mendapatkan panggilan telepon pada dini hari.

"Ketika saya tidak menjawab telepon, mereka mulai mengirimkan gambar-gambar cabul," ujarnya.

Park Hyo Sil merasa tidak bisa melarikan diri. Sejak saat itu, dia mengalami dua kali keguguran dan masih belum dikaruniai anak. Sementara Park Hyo Sil mencoba mengatasi trauma tersebut, karier Jung Joon Young justru semakin meroket.

Jung Joon Young semakin aktif di dunia hiburan. Ia menggelar tur keliling Eropa dan merilis karya-karya musik baru. Kariernya melesat usai tuduhannya tidak bisa dibuktikan.

2. Penemuan bukti baru

Pada 2019, tuduhan baru muncul usai seorang informan anonim yang memiliki akses terhadap informasi tersebut memutuskan untuk membocorkannya.

Data tersebut memuat pesan obrolan Jung Joon Young dari aplikasi pesan KakaoTalk. Informasi itu telah sampai ke Kang Kyung Yoon, reporter hiburan di stasiun TV SBS. Ia bertekad untuk menyelesaikan investigasi yang sebelumnya dilakukan oleh Park Hyo Sil.

"Hati saya masih sakit ketika memikirkan hal itu," ucap Kang Kyung Yoon.

Kang Kyung Yoon menemukan video dan gambar seksual eksplisit. Di beberapa video yang ia temukan, Jung Joon Young terlihat sedang mencekoki minuman beralkohol kepada seorang perempuan.

Ia juga terlihat melakukan pelecehan dengan menyentuh paksa perempuan lainnya. Selain Jung Joon Young, bukti-bukti tersebut juga melibatkan artis lainnya yaitu eks gitaris band FT Island, Choi Jung Hoon.

Pilihan Redaksi

"Choi Jung Hoon di grup percakapan itu sama saja seperti Jung Joon Young. Dia sangat terobsesi dengan perempuan," papar Kang Kyung Yoon.

Lanjutkan membaca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

SERET NAMA SEUNGRI EKS BIGBANG

Seungri eks BIGBANG / Foto: (seungriseyo/Instagram)

3. Kasus pemerkosaan

Informasi tersebut juga memuat rincian tentang pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang perempuan yang tidak sadarkan diri, Bunda.

Ia mulai menemukan pola kasus kekerasan yang melibatkan seorang perempuan. Pada Maret 2016, Jung Joon Youn melakukan acara fansign di Daegu. Pada hari sebelumnya, seorang perempuan ditemukan tidak sadarkan diri usai diperkosa di sebuah hotel.

Berdasarkan percakapan Jung Joon Youn dan Choi Jung Hoon di group chat, dapat disimpulkan bahwa perempuan itu menjadi korban pemerkosaan ramai-ramai. Hubungan seksual itu juga direkam secara diam-diam atau yang dikenal dengan istilah Molka (mollae camera) di Korea Selatan.

"Mereka mengatakan 'Dia sangat mabuk sehingga hampir membuat kepalanya retak ketika ia terjatuh'," kata Kang Kyung Yoon.

Selain mereka, video juga memperlihatkan mantan personel BIGBANG, Seungri. Dalam rekaman video, ia tampak menarik paksa tangan seorang perempuan.

Kang Kyung Yoon melaporkan, Seungri sempat memperingatkan Jung Joon Young agar tidak membuat onar ketika ia hendak menerima tamu penting di klub tersebut. Grup percakapan kemudian menampilkan obrolan mereka tentang prostitusi.

"Seungri menggunakan para perempuan sebagai alat untuk mendapatkan investasi dari para tamu kaya raya," ujarnya.

4. Pelaku kebal hukum?

Kang Kyung Yoon mengatakan, ia memahami mengapa kelompok ini merasa kebal hukum. Beberapa pesan yang ia temukan menyiratkan bahwa mereka dilindungi oleh seorang polisi senior.

Kang Kyung Yoon tak menyerah untuk mengungkap kasus tersebut, yakni dengan cara membeberkan barang bukti dan isi pesan yang ia temukan di aplikasi tersebut.

Pada akhirnya, banyak korban yang maju dan memberanikan diri untuk mengajukan tuntutan. Keberanian mereka berujung pada kasus pengadilan besar terhadap Jung Joon Young.

5. Korupnya industri K-Pop

Namun meski keadilan ditegakkan, Kang juga mengalami nasib sama seperti Park. Jurnalis perempuan itu menjadi sasaran teror.

Hal itu bermula setelah Kang Kyung Yoon menerbitkan beritanya dan berlanjut hingga kasus-kasus pengadilan dilangsungkan.

Kang Kyung Yoon berharap agar apa yang telah ia dan Park Hyo Sil ungkapkan ke publik dapat menjadi 'pengingat' tentang bagaimana kekuasaan di industri K-Pop dapat berubah menjadi korup.

"Kami melempar satu kerikil ke dalam kolam besar.. Airnya sudah tenang kembali tapi saya berharap kerikil tersebut masih ada dalam ingatan orang-orang sehingga jika hal seperti itu terjadi lagi, kami dapat menghentikannya lebih awal," tuturnya.

Film dokumenter Burning Sun: Exposing the Secret K-pop Chat Groups akan disiarkan sebagai serial di saluran TV BBC News pada Juni 2024. Tayangan ini juga sudah mendapatkan hampir 500 ribu views di kanal YouTube resmi mereka.