Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Alasan Meghan Markle Blak-blakan soal Pernah Ingin Akhiri Hidup, Ternyata...

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 06 Aug 2024 17:50 WIB

Prince Harry, left, and Meghan, right, holding hands upon arrival at the government house in Lagos Nigeria, Sunday, May 12, 2024. Prince Harry and his wife Meghan are in Nigeria to champion the Invictus Games, which Prince Harry founded to aid the rehabilitation of wounded and sick servicemembers and veterans. (AP Photo/Sunday Alamba)
Meghan Markle/Foto: AP Photo/Sunday Alamba

Pada tahun 2021, Meghan mengatakan bahwa kehidupan kerajaan sangat berdampak pada kesehatan mentalnya. Ia pun mengakui bahwa ia sempat ingin mengakhiri hidup.

"Aku malu mengatakannya saat itu dan malu harus mengakuinya kepada Harry. Tapi aku tahu aku jika aku tidak mengatakannya, maka aku akan melakukannya (mengakhiri hidup), aku hanya tidak ingin hidup lagi," kata Meghan kala melakukan wawancara dengan Oprah Winfrey.

Dalam wawancara itu, Meghan mengaku pikiran untuk bunuh diri itu sangat nyata dan menakutinya secara terus menerus. Namun, Meghan menyebut mengakhiri hidup tidak akan menyelesaikan masalahnya.

"Dan menurut saya, hal yang sangat penting untuk diingat orang adalah kamu tidak tahu apa yang terjadi pada seseorang di balik pintu. Tidak tahu. Bahkan orang-orang yang tersenyum dan bersinar paling terang. Kamu harus memiliki rasa kasihan terhadap apa yang sebenarnya berpotensi terjadi," paparnya.

Alasan Meghan Markle ingin mengakhiri hidup

Belum lama ini, pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle tampil di acara TV, CBS Sunday Morning untuk membahas The Parents Network. Dalam kesempatan tersebut, Meghan mengungkapkan alasan ia pernah blak-blakan ingin mengakhiri hidup, Bunda.

Duke dan Duchess of Sussex itu duduk bersama Jane Pauley untuk wawancara baru yang ditayangkan CBS Sunday Morning pada tanggal 4 Agustus 2024. Melansir dari laman People, segmen rekaman sebelumnya membahas program baru bernama The Parents Network melalui Archewell Foundating.

Program ini berguna untuk mendukung orang tua yang anaknya terkena dampak trauma terkait penggunaan media sosial. Setelah program percontohan selama dua tahun, inisiatif ini pun kini tersedia untuk orang tua di AS, Inggris, dan Kanada.

Jane Pauley pun bertanya kepada Meghan tentang keputusannya untuk terbuka tentang pemikirannya akan tindakan menyakiti diri sendiri. Meghan pun menjawabnya dan mengatakan bahwa menceritakan hal ini termasuk ke dalam proses penyembuhan.

Meghan mengungkap bahwa dia mengenali 'garis lurus' antara pengalamannya dan pengalaman anak-anak yang terkena dampak dari berbagai ancaman yang ditemui di internet.

"Ketika kamu telah melalui tingkat rasa sakit atau trauma apapun, aku yakin (membicarakan ini) bagian dari perjalanan penyembuhan kita, tentu saja bagian dari perjalananku, adalah kemampuan untuk benar-benar terbuka tentang hal tersebut," papar Meghan.

"Aku benar-benar scrape the surface (menghadapi sebagian kecil dari suatu masalah) berdasarkan pengalamanku, tapi kupikir aku tidak ingin orang lain merasakan hal yang sama dan aku tidak ingin orang lain membuat rencana seperti itu dan aku tidak ingin orang lain tidak dipercaya," lanjutnya.

Lebih lanjut, Meghan mengatakan bahwa ia hanya ingin melindungi kedua anaknya dari konten berbahaya di internet. Ia pun tidak ingin kedua anaknya mengalami hal yang sama dengan dirinya.

"Anak-anak kami masih kecil. Mereka berusia tiga dan lima tahun. Merek luar biasa. Tetapi yang ingin ku lakukan sebagai orang tua hanyalah melindungi mereka," papar Meghan.

"Jadi, ketika kami melihat apa yang terjadi di dunia online, kami tahu bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukan di sana dan kami senang bisa menjadi bagian dari perubahan demi kebaikan," lanjutnya.

Lantas apa respon Pangeran Harry saat tahu Meghan Markle ingin mengakhiri hidupnya? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Terkait tindakan bunuh diri, jika Bunda menemukan gejalanya pada orang terdekat, segera hubungi lima rumah sakit yang disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan bunuh diri, yakni:

1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hot line Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PANGERAN HARRY MENYESAL DAN MERASA MALU

Prince Harry, left, and Meghan, right, holding hands upon arrival at the government house in Lagos Nigeria, Sunday, May 12, 2024. Prince Harry and his wife Meghan are in Nigeria to champion the Invictus Games, which Prince Harry founded to aid the rehabilitation of wounded and sick servicemembers and veterans. (AP Photo/Sunday Alamba)

Pangeran Harry dan Meghan Markle/Foto: AP Photo/Sunday Alamba

Respons Pangeran Harry akan pengakuan Meghan Markle

Pengakuan Meghan Markle yang sempat ingin mengakhiri hidupnya sangat mengejutkan publik, Bunda. Bukan tanpa alasan, hal ini karena Meghan sebelumnya terlihat baik-baik saja.

Duke of Sussex menggambarkan bagaimana Meghan pertama kali mengatakan kepadanya bahwa dia ingin bunuh diri, saat hamil enam bulan dengan Archie, dalam perjalanan ke Royal Albert Hall di London pada Januari 2019.

Kala itu, Meghan sampai berbicara bagaimana cara ia akan mengakhiri hidupnya. Namun, dengan cepat ia tersadar dan berubah pikiran agar Harry tidak kehilangan perempuan lain dalam hidupnya.

Banner Influencer Dilarangan Promosikan Susu Bayi

Melihat Meghan sempat merasa demikian, Pangeran Harry pun menyesal dan merasa malu akan dirinya sendiri. Ia tidak mengetahui bagaimana cara mengatasi perasaan dan beban yang dirasakan oleh sang istri.

"Aku agak malu dengan caraku menanganinya," ungkap Harry, dilansir Daily Mail.

Pada momen itu, Harry pun langsung memeluk Meghan. Namun, karena tanggung jawab yang dimiliki, Harry dan Meghan harus menyelesaikan urusan mereka dan segera berganti pakaian untuk konvoi ke Royal Albert.

"Dan tentu saja, karena sistem tempat kami berada dan tanggung jawab serta tugas yang kami miliki, kami berpelukan cepat dan kemudian kami harus berganti pakaian untuk melompat dalam konvoi dengan pengawalan polisi dan berkendara ke Royal Albert Hall untuk acara amal. Kemudian melangkah keluar ke dinding kamera dan berpura-pura seolah semuanya baik-baik saja," kenang Harry.

Demikian kisah Meghan Markle dan Pangeran Harry, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Jangan lupa lihat juga video perubahan gelar pada Kerajaan Inggris usai Ratu Elizabeth II wafat berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda