Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Bukan Tanpa Sebab, Ini Alasan Psikologi Mengapa Resolusi Tahun Baru Tak Pernah Terwujud

Dilla Atqia Rahmah   |   HaiBunda

Sabtu, 21 Dec 2024 22:00 WIB

Ilustrasi resolusi tahun baru
Ilustrasi resolusi tahun baru/ Foto: Getty Images/Cn0ra
Daftar Isi

Resolusi menjadi hal yang dibuat oleh sebagian orang saat tahun baru. Menurut KBBI, resolusi diartikan sebagai putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang), pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal. 

Sementara itu, menurut Cambridge Dictionary, resolusi dimaknai sebagai janji pada diri sendiri untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Beberapa contoh resolusi tahun baru misalnya keinginan untuk menurunkan berat badan, mempelajari bahasa baru, atau menjalankan hobi yang telah lama ingin dilakukan.

Tahun baru melambangkan pembukaan harapan hidup yang baru, sehingga tak sedikit orang yang memanfaatkan momen ini untuk membuat resolusi. Namun, tak sedikit pula orang yang gagal menepati resolusi tersebut.

Dari segi psikologis, resolusi tahun baru yang tidak terwujud dapat terjadi karena beberapa alasan. Apa saja alasan psikologis gagalnya resolusi tahun baru? Ini dia informasi selengkapnya.

Alasan psikologi resolusi tahun baru tak pernah terwujud

Merangkum dari laman Verywellmind, berikut beberapa alasan psikologi resolusi tahun baru tak pernah terwujud.

1. Membuat resolusi yang terlalu besar

Sebagian orang menganggap resolusi yang dibuat saat tahun baru haruslah resolusi yang besar. Padahal, untuk mencapai tujuan yang besar diperlukan proses yang panjang. Untuk merubah perilaku, seseorang harus merasakan rasa tidak nyaman.

Adanya ekspektasi berupa resolusi besar yang tercapai, kemudian dipatahkan dengan realitas bahwa perubahan memerlukan proses panjang, membuat seseorang gagal menjalankan resolusinya.

“Kesalahan kita dengan resolusi tahun baru adalah adanya gagasan bahwa resolusi tersebut seharusnya merupakan perubahan besar dan menyeluruh, karena kedengarannya menarik,” ucap Psikologi Klinis Terry Bly, dilansir verywellmind.

“(Namun) sebagai manusia, kita tidak ditakdirkan untuk membuat perubahan besar dan menyeluruh.” lanjutnya.

2. Tidak mengetahui alasan mengapa resolusi harus dicapai

Orang yang gagal mencapai resolusi tahun barunya bisa saja hanya berfokus pada hal-hal yang harus dilakukan, tanpa memahami betul alasan mengapa resolusi  tersebut harus dicapai. Adanya alasan yang kuat sangat diperlukan untuk membuat resolusi tercapai, meskipun dalam prosesnya ada tantangan yang harus dihadapi.

3. Belum siap berubah

Adanya resolusi tahun baru yang tidak tercapai dapat disebabkan oleh belum siapnya seseorang untuk berubah. Orang yang berhasil mencapai resolusi umumnya telah berada pada tahap aksi saat mereka membuat resolusi.

Sebaliknya, seseorang yang gagal mencapai resolusi kemungkinan masih dalam tahap berpikir perubahan atau baru menyusun rencana untuk membuat perubahan.

Tips agar resolusi tahun baru terwujud

Agar resolusi tahun baru terwujud, Bly menyarankan agar orang-orang memulai resolusi dengan menetapkan tujuan yang lebih kecil dahulu, sebelum nantinya berkembang menjadi suatu tujuan yang besar.

Misalnya, ketika seseorang memiliki resolusi untuk menguasai bahasa baru. Alih-alih membuat resolusi untuk menguasai bahasa dalam empat bulan, akan lebih baik jika orang itu meluangkan waktunya selama lima menit sehari untuk mempelajari kata atau frasa baru. Hal tersebut dilakukan untuk membiasakan diri dengan perubahan

Dengan demikian, seseorang tidak akan merasa terlalu terbebani saat menjalankan resolusi. Karena, menetapkan perubahan besar sekaligus dapat menyebabkan seseorang merasa terbebani dan akhirnya resolusi terhenti di tengah jalan.

Kemudian, penting untuk menetapkan alasan yang kuat dalam mencapai resolusi. Dengan memiliki alasan yang kuat, seseorang akan lebih siap dalam menjalani setiap proses yang ada, serta tidak menyerah begitu saja.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda