TRENDING
Ternyata Ini Kepanjangan "Hari-H" dan Asal-usulnya, Banyak yang Belum Tahu!
Anisya Zahrah Anjani | HaiBunda
Minggu, 16 Feb 2025 20:20 WIBSiapa yang tidak asing dengan istilah “Hari-H”? Bunda pasti sering menggunakan istilah itu untuk menunjukkan dilaksanakannya sebuah acara atau suatu peristiwa penting. Biasanya Bunda gunakan sebagai pengingat acara pernikahan, peluncuran produk baru, atau pengingat hari-hari penting Si Kecil.
Sebagian besar dari Bunda mungkin juga pernah menggunakannya untuk menghitung mundur atau maju dari sebuah acara, seperti H-1, H-2, H+1, H+2 dan seterusnya.
Namun, apakah Bunda tahu bagaimana sejarah penggunaan dan arti istilah “Hari-H”? Ternyata penggunaan istilah ini tercipta dari terminologi militer yang pernah terkenal di masa Perang Dunia II.
Bunda penasaran dengan asal-usulnya? Yuk, simak sejarah istilah Hari-H di bawah ini.
Makna Hari-H atau D-Day, benarkah ada kepanjangannya?
Banyak orang mengira bahwa “H” dalam Hari-H adalah singkatan dari kata tertentu, misalnya “Hari” atau “Heroik.” Namun, melansir dari History.com, huruf “H” di sini sebenarnya tidak memiliki arti spesifik, Bunda.
“H” hanya berfungsi sebagai penanda waktu untuk sebuah operasi militer, sama seperti huruf “D” pada bahasa Inggris dalam istilah “D-Day.”
Perlu diketahui oleh Bunda, dalam strategi militer di Perang Dunia “Hari-H” digunakan untuk menandai hari pelaksanaan sebuah operasi penting, sementara jam pelaksanaannya disebut sebagai "H-Hour".
Asal-usul penggunaan kata Hari-H
Istilah “Hari-H” pertama kali digunakan oleh militer Amerika Serikat saat Perang Dunia I. Namun, penggunaannya semakin populer pada Perang Dunia II, terutama dalam peristiwa pendaratan pasukan Sekutu di Normandia pada 6 Juni 1944, yang dikenal sebagai “D-Day.”
Dilansir dari BBC, pendaratan pasukan sekutu (tentara Inggris, AS, Kanada, dan Australia) dilakukan untuk menerobos pertahanan tentara Jerman ke bunker yang merupakan markas besar Adolf Hitler. Rencana ini dilakukan untuk menggulingkan Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler. Saat itu Nazi telah menguasai hampir seluruh Eropa.
Serangan itu dimulai ketika pesawat dan kapal perang sekutu membombardir posisi Jerman di sepanjang garis pantai. Pada saat itu hal ini dilakukan untuk merusak pertahanan sehingga memudahkan pasukan sekutu untuk mendarat.
Ribuan kapal berangkat dari pantai selatan Inggris untuk membantu. Lebih dari 6.000 kapal bergabung dalam serangan ini, Bunda. Sebanyak 11.000 Pesawat juga ikut menyeberangi selat Inggris dalam semalam.
Pada tanggal 6 Juni, pasukan mulai mendarat di pantai Normandia, Prancis. Sebanyak 156.000 tentara dikerahkan ke darat. Kabarnya, sekitar 2.500 tentara sekutu tewas pada peristiwa D-Day ini.
Nah, Bunda, penggunaan D-Day ini memang menjadi bagian dari Perang Dunia II. Istilah "D-Day" digunakan pada saat terjadinya peristiwa 6 Juni tersebut. Hal ini digunakan untuk merencanakan atau mengatur kapan kapal pasukan harus meninggalkan Inggris, mereka menyebutnya sebagai "D-Day." Penggunaan istilah ini juga digunakan untuk merahasiakan tanggal dan waktu operasi militer agar tidak bocor ke musuh.
Setelah perang, istilah ini mulai digunakan secara lebih luas di berbagai negara, termasuk Indonesia, Bunda.
Kini, istilah “Hari-H” tidak hanya terbatas pada konteks militer, tetapi juga sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika Bunda berkata, “Besok hari-H pernikahan kita!” itu berarti hari besar atau hari penting yang telah lama dinanti akhirnya tiba.
Jadi, sekarang Bunda sudah tahu, kan? “Hari-H” bukan sekadar istilah biasa, tapi punya sejarah panjang yang berasal dari dunia militer.
Pilihan Redaksi |
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!