Ternyata Ratu Elizabeth Ingin Putri Diana Menikahi Anggota Kerajaan Ini, Bukan Pangeran Charles

Kisah cinta Putri Diana dan Pangeran Charles sudah lama menjadi sorotan dunia. Pernikahan megah mereka sempat dianggap sebagai dongeng yang menjadi kenyataan, sebelum akhirnya berubah menjadi drama penuh luka dan pengkhianatan. Namun, di balik semua itu, tersimpan sebuah fakta mengejutkan yang jarang diketahui publik.

Tak banyak yang tahu bahwa Ratu Elizabeth II sebenarnya keraguan terhadap hubungan putra sulungnya dengan Diana. Bahkan, ada kabar bahwa sang ratu sempat memikirkan sosok lain dari dalam keluarga kerajaan yang dinilai lebih cocok dan layak menjadi pasangan bagi Diana.

Lantas, siapa sebenarnya anggota kerajaan yang sempat Ratu Elizabeth nilai cocok untuk menjadi pendamping Putri Diana? Simak jawabannya berikut ini, Bunda.

Ratu Elizabeth lebih setuju Putri Diana dengan Pangeran Andrew, bukan Charles

Pangeran Charles dan Putri Diana memiliki perbedaan usia yang cukup jauh. Charles lahir pada tahun 1948, sedangkan Diana lahir pada 1961. Saat Charles melamar Diana pada Februari 1981, usia Diana baru menginjak 19 tahun. Ia baru genap berusia 20 tahun ketika pernikahan mereka digelar beberapa bulan kemudian.

Perbedaan usia dan tingkat kedewasaan ini sempat menjadi perhatian Ratu Elizabeth II. Dalam buku yang ditulis oleh Ingrid Seward, pengamat sekaligus penulis yang kerap mengulas kehidupan keluarga Kerajaan Inggris, disebutkan bahwa sang Ratu sempat meragukan apakah Diana benar-benar memahami perbedaan antara mencintai pria biasa dengan mencintai seorang pangeran.

"Ia (Ratu) bertanya-tanya, apakah seseorang yang masih begitu muda bisa membedakan antara pria dan seorang pangeran. Ia tak bisa menahan pikirannya bahwa gadis dari keluarga Spencer itu mungkin lebih cocok untuk putra bungsunya, Andrew,” tulis Seward seperti dikutip GB News, disadur dari The Royal Observer.

Pangeran Andrew, adik Charles, lahir pada Februari 1960. Selisih usia yang hanya satu tahun membuat Ratu Elizabeth merasa bahwa Andrew dan Diana akan lebih cocok jika bersama, setidaknya secara usia, Bunda.

Apalagi, menurut buku The Diana Chronicles karya Tina Brown, Diana dan Andrew memang sudah saling mengenal sejak kecil. Bahkan, ketika Charles berusia 17 tahun, ia pernah memergoki Andrew kecil tengah bermain ‘pesta teh’ bersama Diana yang saat itu baru berumur lima tahun.

Kedekatan sejak kecil ini menunjukkan bahwa hubungan antara Andrew dan Diana telah terjalin cukup lama. Meskipun pada akhirnya Andrew menikah dengan Sarah Ferguson, teman dekat Diana, pada tahun 1986 dan bercerai pada 1996, hubungan persahabatan mereka tetap terjaga baik hingga akhir hayat Diana.

Hubungan rumah tangga Putri Diana dan Charles yang berjalan tak mulus

Hubungan rumah tangga Putri Diana dan Pangeran Charles ternyata jauh dari kata bahagia, Bunda. Bahkan sejak sebelum menikah, benih ketidakseimbangan sudah mulai terlihat, Bunda.

Pertemuan pertama Diana dengan Ratu Elizabeth II bukan terjadi saat ia resmi berpacaran dengan Charles. Saat itu, Diana mengunjungi sang kakak, Lady Jane, yang menikah dengan Robert Fellowes, sekretaris pribadi Ratu. Dari situ, Diana mulai diundang ke acara-acara kerajaan, termasuk menginap di Kastel Balmoral untuk menghadiri pesta keluarga bangsawan.

Pada kunjungan keduanya ke Balmoral, Diana terlihat berusaha keras memberi kesan baik. Seorang staf istana mencatat bahwa Diana selalu bangun pagi dan berjalan-jalan di taman sebelum tamu lainnya terbangun.

Melansir laman Marie Claire, Ingrid Seward dalam bukunya My Mother and I menuliskan tentang dinamika antara Diana, Charles, dan Ratu Elizabeth. Ia menggambarkan betapa Diana ingin terlihat menyesuaikan diri.

“Sebagian besar tamu perempuan bangun setelah suara tembakan senapan berburu terdengar. Tapi Diana selalu bangun lebih pagi. Jika kau melihat ke luar jendela sekitar pukul 07.45, kau akan melihatnya berjalan-jalan di taman. Ia benar-benar memastikan dirinya terlihat oleh mereka,” tulis Seward.

Diana juga kerap menyebut bahwa ia mencintai Balmoral dan merasa tempat itu begitu sakral. Ia tampak sangat berharap bisa menjadi bagian dari keluarga kerajaan. Diana pun menikmati momen memancing dan berjalan bersama Charles.

Namun, harapan itu tak bertahan lama. Meski Diana sangat mencintai Charles, perasaan itu tidak dibalas setara. Dalam buku Diana: Her True Story in Her Own Words karya Andrew Morton, Diana berkata, “Aku ingat betapa aku sangat mencintai suamiku hingga aku tak bisa melepaskan pandanganku darinya. Aku benar-benar merasa seperti gadis paling beruntung di dunia. Ia akan menjagaku.”

Sayangnya, kenyataan tak seindah harapan. Diana mulai merasa kesepian karena Charles lebih sering sibuk dan menghabiskan waktu di luar rumah. Mantan pelayan kerajaan, Mark Simpson, mengatakan bahwa Diana makin merasa ditolak.

“Pangeran Charles tidak menunjukkan ketertarikan romantis besar padanya. Penolakan itu makin terasa, dan Diana makin tidak bahagia,” ujarnya kepada The Mirror.

Diana bahkan pernah mengadu kepada Ratu Elizabeth II, berharap mendapat dukungan dan solusi. Namun, respons sang Ratu justru mengecewakan.

Seward menuliskan, “Ratu mulai takut setiap kali akan bertemu Diana. Ia tidak pernah menghadapi ledakan emosi seperti itu sebelumnya. Pertemuan-pertemuan itu membuatnya merasa lelah, putus asa, dan bingung.”

Salah satu anggota keluarga kerajaan bahkan menyebut bahwa sang Ratu akhirnya hanya menunda-nunda tanpa memberi solusi nyata atas masalah Diana.

Tekanan demi tekanan membuat hubungan Charles dan Diana semakin renggang. Keduanya berpisah pada 1992 dan resmi bercerai pada 1996. Setahun kemudian, dunia berduka saat Putri Diana meninggal dunia dalam kecelakaan mobil tragis di Paris.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!