TRENDING
Benarkah Ada 5.000 Dapur MBG Fiktif di Indonesia? Badan Gizi Nasional Angkat Bicara
Aisyah Khoirunnisa | HaiBunda
Jumat, 26 Sep 2025 14:50 WIBBunda, ada isu yang sedang hangat diperbincangkan di tengah masyarakat, khususnya menyangkut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan. Isu beredar menyebutkan adanya dugaan hingga 5.000 dapur Program MBG yang disebut fiktif di seluruh Indonesia. Tentu saja, sebagai orang tua yang peduli dengan gizi anak-anak, isu ini membuat kita bertanya-tanya, benarkah dapur MBG yang seharusnya menyediakan makanan bergizi itu ternyata tidak ada wujudnya?
Dilansir dari CNNIndonesia, dugaan ini muncul dari usulan titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah terdaftar dalam portal mitra, tetapi belum dilanjutkan dengan pembangunan fisik di lapangan. Kabar ini memicu kegaduhan, sehingga Badan Gizi Nasional (BGN) perlu angkat bicara dan memberikan penjelasan resmi.
BGN angkat bicara soal laporan 5.000 dapur MBG fiktif
Menanggapi isu ini, Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya, dengan tegas menepis dugaan adanya dapur fiktif MBG tersebut. BGN memastikan bahwa semua SPPG yang sudah diverifikasi dan operasional tidak mungkin fiktif.
SPPG yang operasional dan terverifikasi harus dilengkapi dengan perwakilan yayasan dan kepala SPPG yang bertanggung jawab penuh. Tanpa kelengkapan ini, tidak mungkin dana anggaran MBG dapat keluar dari akun virtual dan suatu dapur bisa beroperasi secara resmi.
"Semua SPPG operasional yang terverifikasi tidak mungkin fiktif karena harus dilengkapi dengan perwakilan yayasan dan kepala SPPG," kata Sony dalam pernyataan resmi yang diterima CNNIndonesia, Sabtu (20/9/2025)
BGN juga membeberkan data terkait proses pengajuan dan keluhan yang mereka terima:
- Hingga saat ini, BGN telah menerima sebanyak 3.520 komplain terkait program ini.
- Dari jumlah tersebut, sebagian besar sudah direspons, tepatnya 3.470 komplain.
- Bahkan, lebih dari seribu mitra sudah menyampaikan bukti fisik yang valid, yaitu berupa video pembangunan SPPG, dengan jumlah mencapai 1.942 mitra.
Data ini menunjukkan bahwa kebanyakan komplain yang masuk sudah menerima jawaban dan progres pembangunan program gizi ini berjalan masif di lapangan.
Pemicu adanya isu dapur MBG fiktif
Lalu, jika dapur fiktif itu tidak ada, apa sebenarnya yang menjadi pemicu munculnya isu "5.000 dapur fiktif" ini?
BGN menduga, isu tersebut mencuat lantaran adanya spanduk lokasi SPPG yang sudah terpasang di lokasi padahal pembangunan fisiknya belum berjalan. Jadi, yang terjadi adalah adanya "pemesanan tempat" atau pengajuan lokasi yang belum ditindaklanjuti dengan konstruksi nyata, Bunda.
Untuk mengantisipasi hal ini, BGN menjelaskan bahwa mereka memiliki sistem yang ketat dan berlapis. Pencairan dana MBG tidak mungkin dilakukan tanpa mekanisme resmi, karena dana hanya dapat dicairkan melalui akun virtual yang harus mendapatkan persetujuan dari perwakilan yayasan sebagai maker dan Kepala SPPG sebagai approver. Persetujuan ini harus didasarkan pada kebutuhan dan harga pasar yang berlaku.
BGN juga memaparkan bahwa sistem verifikasi SPPG sangat ketat dan harus melewati 10 tahapan verifikasi. Tahapan ini dimulai dari pendaftaran, pembangunan, survei lapangan, penentuan kelayakan, hingga pembuatan akun virtual sebelum dana dapat digunakan.
Bahkan, BGN menerapkan sistem reset atau rollback yang tegas. Usulan-usulan yang sudah berstatus "proses persiapan" namun tidak ada laporan progres pembangunan SPPG lebih dari 20 hari, status usulan tersebut akan dikembalikan ke status verifikasi pengajuan (tahap awal). Langkah ini dilakukan untuk mencegah potensi penyalahgunaan dan memastikan setiap dana yang disalurkan benar-benar diikuti dengan pembangunan fasilitas yang nyata.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!