Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Tepat Investasi untuk Persiapan Biaya Sekolah Anak

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Jumat, 21 Feb 2020 10:03 WIB

Biaya sekolah anak bisa direncanakan dari sekarang dengan perencanaan keuangan yang beragam dan tepat guna.
Ilustrasi investasi biaya pendidikan/Foto: iStock
Jakarta - Bunda sudah hitung-hitung biaya sekolah anak untuk tahun ini? Biaya sekolah yang selangit menjadi sebuah kewajiban untuk pendidikan yang berkualitas.

Namun begitu, biaya selangit ini bisa menjadi masalah dalam keuangan keluarga. Bunda sebagai 'Menteri Keuangan' keluarga harus bisa mengatasinya dengan perencanaan keuangan yang cermat.


Bubun sempat mengundang beberapa Bunda dalam diskusi 'Perencanaan Keuangan untuk Biaya Sekolah Anak' bersama Senior Vice President Head of Business Development di PT Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan, Rabu (19/2). Berikut beberapa pertanyaan yang muncul dalam sesi sharing itu.

"Langkah keuangan apa saja yang dibutuhkan selain investasi jangka panjang yang dapat menunjang dana pendidikan anak?" tanya Bunda Sania 30.

Reza menjawab,"Langkah keuangan yang dibutuhkan antara lain melakukan manajemen portofolio dengan melakukan diversifikasi instrumen, seperti deposito, saham, reksadana, dan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan keluarga."

Reza Fahmi RiawanReza Fahmi Riawan/ Foto: Detikcom

"Lalu, investasi apa yang paling tepat bagi orang tua yang ingin menyiapkan dana pendidikan bagi anaknya? Terkhusus bagi orang tua yang bekerja sebagai wiraswasta di mana penghasilan tidak menentu tiap bulannya," kata Bunda Sania lagi.

Reza menyarankan untuk melakukan perhitungan rata-rata penghasilan netto bulanan, kemudian sisihkan 10 - 30 persen untuk masuk ke deposito, surat berharga negara dan reksadana pasar uang/pendapatan tetap.



Pertanyaan lain muncul dari Bunda Aleen 30 yang terkadang dianggap orang pelit atau kelewat hemat. Padahal tujuan utamanya adalah biaya pendidikan jangka panjang.

"Saya terbilang Investment Enthusiast (terkadang orang yang melihat saya pelit atau bahkan terlalu hemat), sementara tujuan saya adalah jangka panjang. Salah satunya demi pendidikan anak, bukan hanya untuk TK tapi SD, SMP, SMA. Terlebih lagi apabila anak lebih dari satu. Sehingga kadang untuk alokasi DANA DARURAT pun terlewat karena semua dialokasikan utk investasi jangka panjang (reksadana, LM dan saham). Apakah itu sudah tepat?" tanya Bunda Aleen.

Menurut Reza, perhitungan Bunda Aleen kurang tepat karena harus ada dana alokasi darurat yang bisa dalam bentuk tabungan atau reksadana pasar uang.

"Jika tidak mampu mengalokasikan 10% dari total penghasilan, maka bisa dialokasikan 10% dari sisa kebutuhan pokok rumah tangga," sarannya.

Semoga penjelasan ini membantu ya Bun dalam perencanaan keuangan. Masih ada lagi beberapa tips keuangan yang bisa Bunda lihat, salah satunya dari keluarga Astrid Tiar di video berikut.

[Gambas:Video Haibunda]



(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda