Jakarta -
Bayi-bayi baru lahir zaman now nggak kalah keren saat berpose di depan kamera. Aksi bayi-bayi ini sangat menggemaskan ya, Bun. Tentu saja itu semua ada triknya agar foto terlihat sealami mungkin.
Jurnalis foto WFAA, Robin Carter dan Jessica Cook, bersama Fat Baby Photography berbagi tips agar mendapat foto-
foto bayi baru lahir alias newborn yang ciamik melalui situs WFAA. Berikut ini beberapa tips memfoto bayi baru lahir yang sudah dirangkum HaiBunda:
1. Waktu TerbaikUntuk bidikan terbaik, cobalah memotret bayi di usia 7 sampai 14 hari pertama kehidupannya.
2. Pastikan Bayi KenyangSatu hal yang bisa mengganggu sesi pemotretan adalah apabila bayi rewel. Salah satu penyebab kerewelan bayi adalah lapar. Karena itu pastikan bayi tidak lapar. Berikanlah air susu ibu (ASI) terlebih dahulu sebelum kita gelar sesi pemotretan bareng si kecil.
3. Lingkungan HangatBayi tidak suka kedinginan. Pastikan agar ruangan tetap hangat sehingga bayi akan merasa hangat dan nyaman.
4. Bikin Suasana Tenang dan NyamanSuasana tenang dan nyaman penting banget agar pemotretan lebih produktif. Bagaimana caranya? Misalnya dengan menyalakan musik yang lembut.
Baca juga:
Foto: Simpel Sih, Tapi Pose Bayi-bayi Ini Bikin Gemas
5. Mulailah dengan Sesuatu yang SederhanaCukup menantang untuk mendapatkan jepretan yang sempurna. Berusahalah agar di awal pemotretan tetap sederhana dan mendasar. Cukup fokus pada bayi kita. Begitu Bunda sudah berhasil dengan foto dasar, beralihlah ke sesuatu yang lebih kreatif.
6. Pencahayaan AlamiPada setiap pemotretan, pencahayaan bisa membuat bagus atau sebaliknya, menghancurkan hasil akhirnya. Apabila tak ada lampu yang mendukung, jendela yang besar bisa memberikan tampilan pencahayaan yang sangat alami.
7. Kamera ProfesionalApabila Bunda harus meminjam kamera profesional dari seorang teman, pilihlah DSLR dengan lensa profesional.
 Ilustrasi tips memfoto bayi/ Foto: Thinkstock |
8. Minta Bantuan ke Orang Lain Bayi tentunya masih rapuh. Karena itu kita perlu berhati-hati saat menjadikannya model jepretan kita. Apalagi kalau kita ingin mengedepankan kreativitas. Ada baiknya Bunda tidak sendirian alias meminta bantuan orang lain saat akan
memfoto bayi.
Kehadiran 'asisten' bisa membantu kita untuk memperbaiki posisi bayi, mengambil mainan ataupun alat peraga, membuat bayi tersenyum, juga memastikan si kecil tetap aman.
9. Manfaatkan Selimut TipisGunakan kain katun tipis, selimut, atau selembar kertas besar untuk membantu pembuatan pemotretan berjalan sukses. Selimut ini akan membantu menahan lengan bayi dengan lembut sehingga membuat si kecil merasa aman dan aman. Tapi perhatikan juga warna selimutnya ya Bun, agar tone-nya pas. Ini adalah tips
10. Coba Berbagai SudutCobalah menjepret dari berbagai sudut untuk memperoleh hasil foto yang baik. Karena dari sudut-sudut yang berbeda, Bunda punya kesempatan mendapatkan sisi-sisi menarik lebih banyak lagi.
11. Berantakan? Nggak MasalahFotografer bayi profesional menyadari untuk mendapatkan jepretan yang hebat sering kali berarti sedikit berantakan. Iya, soalnya bayi bisa bosan kapanpun. Kalau sudah bosan, pasti deh jadi rewel. Nah jangan biarkan hal itu memperlambat proses pemotretan, jadi kita bisa gelar mainannya di sisi tertentu.
Baca juga:
Foto: Cute! Saat Bayi Baru Lahir Jadi Moana Sampai Rapunzel12. Trik Tangan BerpangkuFotografer profesional sering menggunakan tangan bayi untuk mengangkat wajahnya dengan lembut. Selain posenya bagus, juga memudahkan pengambilan foto. Tapi hati-hati ya, Bun, saat melakukannya.
Bahaya Nggak Bayi-bayi Difoto?Laman Quora mewanti-wanti agar orang tua extra hati-hati saat akan
memfoto bayinya. Beberapa pose manis bayi mungkin sangat memanjakan mata kita. Tapi hati-hati, jangan sampai kita terlalu memaksakan si kecil untuk berpose tidak wajar demi memuaskan keinginan kita.
Bayi yang baru lahir benar-benar bisa cedera jika orang tua atau fotografer yang tidak berpengalaman mencoba memaksanya berpose dalam posisi canggung. Agar aman, mungkin bisa dipertimbangkan juga menggunakan bantuan Photoshop ya, Bun.
Selain itu, ada kekhawatiran yang dikaitkan dengan mata bayi. Bayi yang baru lahir matanya masih lembut. Para ahli mengatakan bayi akan menutup mata saat terpapar cahaya sebai bentuk refleks, namun beberapa milidetik cahaya yang kuat dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Soal ini, dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo menyebut belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan flash kamera (baik handphone atau kamera pro) berbahaya untuk mata bayi. Kata dr Meta, ketika tersorot flash kamera, dibanding orang dewasa mata bayi sebetulnya lebih aman. Ini karena pupil bayi lebih kecil dibanding pupil orang dewasa, sehingga sinar dari flash kamera yang sampai di retina lebih sedikit.
"Selain itu, bayi jarang banget yang sadar kamera dan liat flash langsung kan ya," tambah dr Meta.
(Nurvita Indarini)