Jakarta -
Bunda perhatikan nggak, kenapa bayi-bayi lebih anteng saat
digendong sambil berjalan? Seperti anak saya juga, Bun, kalau digendong sambil duduk tuh kayaknya nggak betah. Jadilah bundanya wara-wiri sambil menggendong si bayi.
Pun ketika bayi sedang menangis, salah cara andalan untuk membuat si bayi tenang adalah dengan menggendongnya sambil jalan-jalan. Hmm, kalau dipikir-pikir apa bedanya ya Bun, kan sama-sama
digendong.
Setelah baca-baca dari berbagai sumber, ternyata ada hubungannya dengan respons manusia berevolusi. "Respons menenangkan bayi dengan gendongan ibu adalah seperangkat 'peraturan sentral' terkait motorik dan jantung yang terkoordinasi," kata penulis studi di tahun 2013 di Current Biology.
Jadi peneliti mengamati manusia dan tikus betina ketika mencoba menenangkan bayi mereka yang rewel. Kata peneliti, bayi berusia di bawah enam bulan yang digendong ibunya yang sedang berjalan segera berhenti menangis dan menunjukkan penurunan denyut jantung dengan segera.
Untuk penelitian ini, para ilmuwan menempelkan ECG pada 12 bayi yang sehat dan meminta ibu mereka untuk meletakkannya di dalam ayunan, menggendong sambil duduk, juga membawanya di sekitar ruangan selama 30 detik.
Hasilnya mengonfirmasi apa yang kebanyakan orang tua sudah tahu, Bun. Jadi bayi senang kalau bundanya berjalan, kesal ketika bundanya duduk, dan benar-benar sedih ketika sang bunda menaruhnya di tempat tidur.
"Analisis variabilitas detak jantung mengungkapkan bahwa penurunan denyut jantung secara signifikan lebih tinggi selama digendong sambil berdiri," tulis para penulis.
Data penelitian menunjukkan bayi lebih rileks selama digendong sambil berjalan daripada saat digendong sambil duduk, tidak hanya perilaku tetapi juga secara fisiologis. Fenomena yang sama tampak juga pada tikus, Bun. Para peneliti menemukan bayi tikus merasa tenang ketika induk mereka mengangkat mereka dengan menggigit lehernya.
Bagi penulis, pengamatan ini memberikan petunjuk bahwa bayi berevolusi untuk bersantai ketika mereka digendong. Bagi orang tua pun lebih mudah untuk menggendong bayi yang rileks.
"Pemahaman ilmiah tentang respons fisiologis bayi ini dapat mencegah orang tua bereaksi berlebihan terhadap tangisan bayi. Pemahaman seperti itu juga bermanfaat bagi orang tua untuk mengurangi rasa frustrasi bayinya," tutur peneliti.
(Nurvita Indarini)