London -
Udah lumrah ketika anak main gadget di era sekarang. Tapi ya, Bun, kalau anak udah kadung kecanduan gadget ditambah dia nggak dikenalkan buku ada hal yang bisa jadi mereka lakukan: memperlakukan
buku layaknya gadget.
Kayak apa? Jadi, Bun, dalam konferensi tahunan UK's National Union of Teachers (NUT), ada tren di mana anak-anak terutama balita memperlakukan buku kayak gadget. Mereka menggeser kertas isi buku untuk mengganti halamannya. Ini disebutkan terjadi karena si anak bingung dengan buku dan iPad atau tablet PC.
"Tablet PC memang sesuatu yang luar biasa, tapi banyak teman saya bicara tentang gimana bau buku, menemukan resep lewat buku bahkan ketika kita saling meninggalkan tanda tangan di buku masing-masing," kata deledasi dari North Somerset, Jennifer Bhambri-Lye.
Bahkan, sebagai guru di playgroup dan TK, Jennifer bilang dia sering menemukan muridnya membawa sebuah buku tapi saat membacanya, dia akan menggeser permukaan kertas isi buku untuk mengganti halaman buku. Ya, semacam lagi membaca di layar gadget gitu deh, Bun.
Dikutip dari Essential Baby, laporan sebelumnya dari National Literacy Trust (NLT) merekomendasikan orang tua mengganti kegiatan main iPad dengan membaca
buku. Sehingga, nggak familiar dengan buku sejak anak usia dini bisa dicegah. Laporan tersebut menemukan anak usia 3-5 tahun yang sering membaca punya pemahaman kosakata yang lebih baik ketika mereka mengakses teknologi layar sentuh.
Sekretaris Jendral NUT, Kevin Courtney berpendapat peran perpustakaan penting banget buat menumbuhkan minat baca anak. Bahkan, di rumah pun para orang tua bisa membuat perpustakaan mini untuk mengasah minat baca si kecil. Dengan demikian, anak tetap familiar bahkan kalau bisa 'jatuh cinta' nih, Bun, pada buku.
Soal menumbuhkan minat baca anak, memang bisa dipakai buku atau e-book alias buku elektronik. Nah, kalau buat anak-anak lebih efektif mana ya? Untuk balita nih, Bun, lebih baik buku karena buku juga bisa merangsang kemampuan meraba anak, demikian disampaikan psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani yang biasa dipanggil Nina.
"Saat bayi dia bisa membedakan ketebalan buku atau tekstur karena ada buku yang berisi tekstur seperti bulu atau plastik yang licin," kata Nina dilansir detikHealth.
Saat berusia lebih besar, anak bisa mengontrol motorik halusnya yakni bagaimana menyentuh halaman buku saat membaliknya agar tidak robek. Sementara, hal ini tidak bisa didapat jika anak membaca e-book.
"E-book kan cuma menyentuh aja jadi kemampuan dia mengontrol sentuhan dan caranya membalik halaman
buku itu gimana jadi kurang terasah. Boleh anak membaca e-book tapi saat usia SMP atau SMA-lah ya," imbuh Nina.
(rdn)