
parenting
Cerita Nadia Mulya Tak Batasi Anak Main Gadget, Ternyata Ini Alasannya
HaiBunda
Jumat, 22 Jul 2022 20:20 WIB

Sebagai orang tua, kita memang perlu banyak memperhatikan aktivitas anak ya, Bunda. Tak terkecuali, soal penggunaan gadget yang semakin hari memang semakin dibutuhkan.
Memang, penggunaan gadget bagi anak-anak di zaman pun sekarang sulit untuk dilepaskan ya, Bunda. Sebagai orang tua, ternyata presenter Nadia Mulya punya aturan sendiri
Nadia Mulya tak batasi anak pakai gadget
Diakui oleh wanita kelahiran 42 tahun silam tersebut, dahulu memang cukup strict terkait pemakaian gadget pada anak-anak. Namun,seiring berjalannya waktu dan pandemi yang memaksa semuanya dilakukan serba online, maka ia pun membebaskan anak-anaknya.
"Itu memang susahnya, dulu aku strict. Cuma boleh sejam main gadget, tapi faktanya anak-anak sekarang selama pandemi dua tahun mereka full on their gadget. Jadi sudah menjadi sebuah keharusan," ujar Nadia Mulya pada HaiBunda saat ditemui di kawasan Blok M, baru-baru ini.
Memantau anak menggunakan gagdet
Nadia juga memonitor setiap gadget yang digunakan anak-anaknya. Sejauh ini, Nadia juga mendapati anak-anaknya tak memakai di luar batas.
"Masing-masing, mereka memakainya hanya untuk nyarinya informasi, dengar musik, jadi ya aku monitor saja sih," katanya.
Enggak hanya memonitor, Nadia terkadang juga berusaha untuk memanfaatkan gadget sebagai media untuk bonding dengan anak. Misalnya, ikut menonton video yang sedang disaksikan anaknya di gadget.
"Anak aku yang cowok usia lima tahun, dia senang banget nonton ninja kids di YouTube. Aku akhirnya kasih waktu saja buat nontonnya atau nonton di tv sama-sama," ungkap Nadia.
Anak Nadia Mulya terbuka
Selain itu, Nadia juga membongkar satu hal yang ia terapkan pada anak-anaknya, Bunda. Katanya, anak-anak bebas pakai gadget, tetapi Nadia memiliki hak penuh untuk menyidak setiap waktu.
"Ini cara aku, aku bilang ke anak-anak 'Mama punya hak karena ini handphone, gadget punya Mama. Mama belikan buat kamu, Mama berhak menyidak kapan saja'. Jadi anak-anak, kalau aku lagi ngecek Whatsapp chat-nya, mereka enggak merasa itu sebagai pelanggaran privasi," cerita Nadia.Â
"Dengan itu mereka jadi terbuka, aku juga bilang 'kamu boleh kok melihat handphone Mama, jadi kita memang seperti itu sih. Enggak ada tuh anak yang diambil hp-nya turus heboh, 'Jangan, jangan'. Aku bisa ngecek history-nya kapan saja," tambahnya.
Sama-sama belajar
Menjadi orang tua empat orang anak dan mengatur penggunaan gadget ke masing-masingnya memang hal yang melelahkan. Meski begitu, Nadia menilai bahwa ini merupakan proses yang akan terus ia pelajari.
"Honestly melelahkan, ya. Dengan empat anak usia berbeda, dengan kondisi berbeda, tapi itu learning process for every single day," tuturnya.
Berkaca dari pengalaman Nadia Mulya, lantas seperti apa sebenarnya batasan penggunaan gadget pada anak? Simak di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.Â
Simak juga rekomendasi WHO soal aturan screen time pada anak di bawah 2 tahun
PENELITI SEBUT ANAK SEKOLAH BOLEH MENATAP LAYAR GADGET 5 JAM/PER HARI
Cerita Nadia Mulya Tak Batasi Anak Main Gadget, Ternyata Ini Alasannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/pondsaksit
Apakah penggunaan gadget selalu berdampak buruk?
Bunda, selama ini kita kerap dicemaskan dengan efek buruk paparan layar gadget pada anak, ya? Maka itu, tak heran bila banyak orang tua yang membatasi penggunaan gadget pada anak untuk meminimalisasi efek yang mungkin ditimbulkan.
Terlebih di masa pandemi, mau tak mau anak harus menatap layar gadget untuk mengikuti berbagai kegiatan secara online. Namun, Bunda bisa nih agak melonggarkan aturan tersebut, sebab penelitian terbaru menunjukkan paparan gadget untuk anak usia sekolah diperbolehkan hingga lima jam per hari.
Sebelumnya, sejumlah penelitian memang telah menunjukkan paparan waktu menatap layar gadget yang signifikan pada anak-anak menyebabkan peningkatan risiko depresi dan masalah perilaku, kurang tidur, bahkan obesitas.
Dilansir dari laman Child Development, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada waktu menatap layar gadget untuk anak-anak hingga dua tahun dan tidak lebih dari satu jam untuk anak-anak antara usia dua dan empat tahun.
Ternyata Bunda, rekomendasi itu serupa dengan yang diterbitkan American Academy of Pediatrics (AAP) pada 2016 untuk kelompok usia tersebut. Untuk anak-anak yang berusia lebih besar, AAP menyerukan untuk membatasi waktu menatap layar gadget sambil mendorong peningkatan perilaku sehat untuk menggantikannya.
Aturan batas screen time pada anak
Namun, apakah menatap layar gadget benar-benar seburuk itu? Penelitian baru mengatakan mungkin tidak nih, Bunda.
Dilansir dari laman Motherly, sebuah penelitian terhadap 12.000 anak berusia 9 dan 10 tahun yang diterbitkan pada September 2021, ditemukan bahkan ketika anak-anak usia sekolah menghabiskan hingga 5 jam per hari di depan layar, termasuk menonton TV atau bermain game. tampaknya tidak menjadi hal yang berbahaya bagi kesehatan mental mereka.
Para peneliti tidak menemukan hubungan antara penggunaan gadget dan depresi atau kecemasan pada anak-anak di usia ini. Faktanya, anak-anak yang memiliki lebih banyak akses bermain gadget cenderung memiliki lebih banyak teman dan hubungan teman sebaya yang lebih kuat, kemungkinan besar berkat sifat sosial dari video game dan media sosial.
Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
KAITAN ANTARA WAKTU MENATAP LAYAR GADGET DAN KESEHATAN ANAK
Cerita Nadia Mulya Tak Batasi Anak Main Gadget, Ternyata Ini Alasannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove
Benarkah anak jadi lebih agresif?
Namun, memang manfaat sosial yang besar itu datang dengan dampak lainnya juga. Peneliti mencatat anak-anak yang lebih sering menggunakan gadget ternyata cenderung memiliki masalah fokus, gangguan tidur, kinerja akademik yang lebih buruk, juga bisa menunjukkan perilaku agresif.
Tanpa uji coba terkontrol secara acak, sulit untuk menyimpulkan bahwa efek ini disebabkan langsung oleh layar gadget. Penulis penelitian menganalisis data dari studi nasional yang dikenal sebagai Adolescent Brain Cognitive Development Study (ABCD Study), penelitian jangka panjang terbesar tentang perkembangan otak dan kesehatan anak-anak.
Mereka mengandalkan tingkat waktu menatap layar gadget yang dilaporkan sendiri oleh anak-anak dan orang dewasa. Penting untuk diingat bahwa hasil ini hanyalah korelasi, bukan sebab-akibat.
"Kami tidak bisa mengatakan waktu layar menyebabkan gejala, sebaliknya, mungkin anak-anak yang lebih agresif diberikan perangkat layar sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian mereka dan menenangkan perilaku mereka," kata Katie Paulich, penulis utama penelitian dan mahasiswa PhD di Departemen Psikologi dan Ilmu Saraf.
Mempertimbangkan manfaat dengan risiko kembali lagi pada Bunda sebagai orang tua yang paling mengenal Si Kecil ya. Lantaran saat ini semua orang hidup di dunia digital, gadget akan selalu ada, artinya orang tua sering kali tidak punya banyak pilihan dalam hal ini.
Tidak mungkin untuk mengatakan apakah waktu menatap layar gadget sepenuhnya 'baik' atau 'buruk' untuk anak-anak. Bisa jadi keduanya.
"Ketika melihat kekuatan korelasi, kami hanya melihat asosiasi yang sangat sederhana," kata Paulich.
Artinya, setiap hubungan antara waktu menatap layar gadget dan berbagai hasil, baik atau buruk sangat kecil, sehingga tidak mungkin penting di tingkat klinis. Itu semua hanya bagian dari gambaran keseluruhan ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
4 Tips Sederhana agar Anak Tidak Terlalu Banyak Screen Time Menurut Psikolog

Parenting
5 Cara Jitu Batasi Screen Time untuk Si Kecil Tanpa Membuatnya Ngambek

Parenting
Waspada Bunda, Efek Buruk Main Gadget Berlebihan bagi Kemampuan Bicara Anak

Parenting
Pentingnya Sembunyikan Ponsel Saat Bersama Anak, Jangan Dianggap Sepele

Parenting
7 Cara Tepat Mencegah Anak Kecanduan Gadget


7 Foto
Parenting
7 Foto Nilouh Putri Bungsu Nadia Mulya, Imut dan Jago Makan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda