Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hai Ayah, Sudahkah Ajarkan Keterampilan Dasar Kehidupan ke Anak?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 08 Apr 2018 15:00 WIB

Keterampilan dasar kehidupan penting lho diajarkan pada anak-anak.
Hai Ayah, Sudahkah Ajarkan Keterampilan Dasar Kehidupan ke Anak?/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat saya kecil, ayah sering mengajari saya banyak hal. Mulai dari bermain sepeda, membuat mainan dari barang bekas, atau memperbaiki mainan yang rusak. Bagaimana dengan ayah 'jaman now' ya?

Dari penelitian, ayah zaman sekarang tidak lagi mengajarkan anak-anaknya keterampilan dasar kehidupan. Misalnya saja mengajarkan membuat ketapel, memperbaiki sepeda, mengendarai sepeda, membaca peta, ataupun memasang tenda. Anak-anak malah sibuk dengan komputer atau gadgetnya.

Padahal Bun, lebih dari dua pertiga dari 1.000 ayah yang disurvei mengatakan dulu ayah mereka mengajarkan pelajaran hidup dan keterampilan yang penting. Karena para ayah 'jaman now' tak mengajarkannya, anak-anak jadi nggak belajar cara berenang dari ayahnya, cara menangkap ikan, bahkan bagaimana cara membuat secangkir teh yang enak.

Survei menemukan, lebih dari 60 persen anak-anak lebih memilih komputer ketimbang bermain luar ruangan. Selain itu tiga dari sepuluh ayah mengakui mereka memang tidak pernah menunjukkan anak-anak mereka cara mengikat dasi, sedangkan 29 persen tidak pernah menunjukkan cara menyemir sepasang sepatu.



Kebanyakan ayah mengatakan mereka sebenarnya berniat mematikan televisi, mencabut konsol game, menyembunyikan tablet, dan laptop, serta mengajak anak-anak mereka bermain di luar luar saat hari sedang cerah.

Ed Burgass of Fishing TV, yang melakukan penelitian ini, mengatakan survei ini mengungkapkan beberapa wawasan yang sangat menarik yakni apa saja yang ayah ajarkan ke anak dan yang tidak diajarkan ke anak-anak.

"Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, keluarga tidak lagi memancing bersama seperti dulu. Sewaktu saya kecil, saya rutin pergi memancing dengan ayah saya dan beberapa kenangan terindah saya berasal dari tepi sungai," kata Ed seperti dilansir Dailymail.

Tapi apa sebabnya ya? Ternyata sebanyak dua per lima ayah mengatakan masalahnya terletak pada waktu, Bun. Para ayah mengatakan mereka terlalu sibuk mengajarkan anak-anaknya keterampilan tersebut.

Dari jajak pendapat juga ditemukan sepertiga anak 'jaman now' nggak pernah berkemah. Anak-anak lebih sering belajar dari ibunya.

Sekitar setengah dari ayah mengatakan anak-anak lebih sering bermain dengan ibunya, karena kurangnya waktu yang dihabiskan anak-anak di luar rumah.



Tiga dari sepuluh ayah mengatakan mereka telah mencoba membuat anak-anaknya tertarik pada hobi yang sama yang mereka nikmati ketika mereka masih muda. Sayangnya tidak berhasil.

Tetapi lebih dari empat per lima ayah yang disurvei mengatakan mereka lebih senang menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anaknya, melakukan kegiatan di luar ruangan, namun itu tidak selalu karena nggak mau berusaha.

Orang tua itu sebenarnya berperan besar dalam menuntun tumbuh kembang anak agar bisa optimal. Nutrisi dan stimulus sesuai usia harus bisa diberikan oleh orang tua agar anak dapat tumbuh dengan baik.

Psikolog Elly Risman, Psi, mengatakan baik ayah maupun ibu harus memiliki peran aktif yang berhubungan dengan stimulus anak. Jadi jangan hanya mengandalkan pengasuhan dari bunda saja. Bagaimanapun juga ada kebutuhan dari anak terhadap peran seorang ayah.

"Kalau bapak kurang dalam pengasuhan anak maka anak laki-lakinya akan nakal, agresif, narkoba, dan seks bebas. Kalau anak perempuan dia akan agresif dan seks bebas," kata Elly beberapa waktu, dikutip dari detikHealth.

Sementara itu anak yang merasa ditolak tidak dihargai oleh orang tuanya sendiri akan menjadi pemicu emosi negatif. Dibiarkan dalam jangka panjang maka anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang tak percaya diri, sulit bekerja sama, hingga jadi korban atau bahkan pelaku bullying. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda