Jakarta -
Anak nggak cuma perlu dilatih kemampuan bahasanya, Bun. Kemampuan berpikir logisnya juga perlu dilatih dan ditingkatkan. Nah, kemampuan berpikir logis ini berkaitan dengan keterampilan
STEM atau Science, Technology, Engineering, and Mathematics atau kalau diubah ke bahasa Indonesia jadi keterampilan sains, teknologi, teknik, dan matematika.
Dilansir
Essential Baby, keterampilan STEM bisa diajarkan dan dikembangkan sejak dini lho. Bunda bisa lakukan 5 hal sederhana ini untuk meningkatkan keterampilan STEM anak.
1. Ajak anak mengamati lingkunganObservasi adalah hal paling mendasar dalam kemampuan ilmiah. Observasi bisa mulai diajarkan sejak dini lewat mengamati hal-hal kecil yang ada di lingkungan. Misalnya, ajak anak mengamati perubahan musim atau memperhatikan tanaman yang baru tumbuh di taman. Dari latihan dasar ini, lama-lama anak jadi terbiasa dan beralih dari yang tadinya mengamati hal dasar, kemudian mengamati hal yang lebih detail dan saintifik.
2. Dorong anak mendeskripsikan apa yang mereka lihat dan lakukanMinta mereka untuk mendeskripsikan hal-hal baru yang mereka lihat. Misalnya, ketika pergi ke kebun binatang, anak baru pertama kali melihat penyu. Tanyakan ke mereka tentang warna, bentuk, dan ukuran penyu yang mereka lihat. Begitu juga ketika anak sedang atau sudah mengerjakan sesuatu. Minta mereka untuk menceritakan kembali apa yang mereka lakukan
Bunda bisa mengulangi gambaran anak tentang kegiatannya dengan bahasa yang lebih baik. Sehingga, dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan kepercayaan dirinya dalam menggunakan bahasa
STEM.
 Ilustrasi asah keterampilan STEM anak/ Foto: thinkstock |
3. Tanyakan 'apa', bukan 'kenapa'Fokuslah pada pertanyaan tentang apa yang mereka lakukan, bukan kenapa. Dengan begini, anak bisa menjawab pertanyaan dengan lebih percaya diri karena menjawab pertanyaan 'apa' lebih mudah daripada menjawab pertanyaan 'kenapa'. Orang tua harus melontarkan pertanyaan yang dapat dijawab dengan mudah oleh anak. Kemudian, lakukan diskusi dengan anak terkait pertanyaan tersebut.
4. Ajarkan anak berhitung menggunakan metode one-to-one correspondenceOne-to-one correspondence adalah metode pelajaran berhitung dengan cara menghitung objek satu per satu. Tentu metode ini berbeda dengan mengenal angka secara berurutan. Metode ini menuntut anak untuk memahami angka satu untuk satu objek, dua untuk dua objek, dan seterusnya.
Bunda dapat mengasah keterampilan ini dengan cara sederhana. Misalnya, ketika sedang membantu Bunda di dapur, minta mereka untuk membawakan dua buah tomat. Bisa juga ketika bermain, minta mereka menghitung jumlah mobil-mobilan atau boneka yang mereka miliki.
5. Dorong anak berpikir tentang ruang di sekitar merekaKeterampilan tentang ruang berhubungan dengan kemampuan anak mengetahui ruang dan arah. Bunda bisa mengasah keterampilannya dengan cara meminta anak menghafalkan petunjuk jalan menuju rumah Nenek. Bisa juga dengan cara ke arah mana kamar tidurnya kalau dia sedang berada di ruang tamu. Penelitian telah menemukan hubungan jelas antara keterampilan spasial dengan keterampilan STEM.
STEM memang penting dikenalkan kepada anak. Keterampilan ini mengajarkan anak untuk fokus pada solusi, membangun cara berpikir logis, dan mempertajam kemampuan berpikir kritis. STEM juga bermanfaat untuk membangun karakter yang kompetitif.
"Metode
STEM ini penting dalam perkembangan anak usia dini karena metode ini menekankan pada pembelajaran aktif, menstimulasi anak untuk memecahkan masalah," kata Dr Deborah Weber PhD, director Early Childhood Department Research dari Fisher-Price, AS beberapa waktu lalu.
(rdn/rdn)