Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Iming-imingi Anak agar Mau Salat Tarawih, Oke Nggak Sih?

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Senin, 21 May 2018 17:48 WIB

Demi anak mau salat tarawih, iming-imingi hadiah aja deh.
Iming-imingi Anak agar Mau Salat Tarawih, Oke Nggak Sih?/Foto: Thinkstock
Jakarta -

Untuk melatih anak puasa atau salat tarawih di bulan Ramadan, biasanya ada nih orang tua yang mengatakan, "Kalau tarawihnya full nanti kita jalan-jalan ya'. Tujuannya, supaya anak semangat salat tarawih. Hmm, tapi dianjurkan nggak sih cara seperti ini?

Kalau kata psikolog pendidikan, Orissa Anggita Rinjani, menggunakan reward atau hadiah agar anak melakukan ibadahnya hanya akan menumbuhkan motivasi eksternal. Jadi, nantinya si anak akan lebih fokus pada hadiah yang dia dapat, bukan ibadah yang dia lakukan, Bun.

"Sebagai orang tua, tentu maunya anak salat karena memang ketaatan dan merasakan manfaat dari salat. Pemberian hadiah kadang jadi menjauhkan tujuan mengajarkan salat itu sendiri dan bersifat jangka pendek, kalau nanti nggak ada hadiah jadi nggak mau salat," tutur psikolog yang akrab disapa Ori ini saat ngobrol dengan HaiBunda.



Ori menambahkan, sebelum anak dikenalkan pada salat tarawih ada baiknya anak harus paham dulu tentang apa itu salat, mengapa kita salat, gimana cara salat yang baik dan bisa dimulai dari salat wajib dulu. Pernyataan Ori ini diamini psikolog anak dari Tiga Generasi, Vera Itabiliana Hadiwidjojo. Vera bilang sebelum diajak ke masjid, coba deh ajak anak salat tarawih dulu di rumah sehingga anak tahu bagaimana salat tarawih berjalan.

"Diiming-imingi hadiah untuk anak puasa atau salat boleh saja asal tidak berlebihan, sehingga nggak bikin anak mentingin hadiahnya. Mengingat anak masih sulit memahami hal yang abstrak seperti pahala dan masih membutuhkan motivasi ekstrinsik," ungkap Vera.

Menurut Vera, untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan (rewarding experience) nggak harus berupa barang atau uang kok, Bun. Sejalan dengan pemberian motivasi ekstrinsik, kembangkan terus motivasi instrinsik anak. Berikan dia pujian atas usaha ibadahnya agar muncul rasa bangga pada diri anak.

"Pengajaran ibadah yang baik untuk anak adalah memberikan contoh dan menjadikannya kebiasaan sehari-hari sehingga anak yang memang peniru ulung dapat lebih mudah menyerap dan menerapkan apa yang diajarkan. Jangan lupa, selalu melakukannya dalam suasana senang," kata Vera.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda