Hawai, AS -
Menjadi seorang ayah sepertinya menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemeran 'Aquaman' di film Justice League besutan DC ini. Ya, Joseph Jason Namakaeha Momoa atau yang lebih dikenal dengan
Jason Momoa ini tampak gahar di film yang ia mainkan. Tapi, sebenarnya, ia adalah pendukung terbaik lho untuk anaknya.
Hal ini tampak dalam postingan Jason Momoa, di mana ia dan anak lelakinya, Nakoa-Wolf menghabiskan waktu bersama di alam terbuka. Wolf yang sekarang berusia sembilan tahun tampak belajar hiking atau mendaki. Hmm, mungkin Jason Momoa termasuk dari sedikit orang tua yang mengizinkan anak seusianya berolahraga se-esktrem ini.
"Come on boy, come on baby boy, you can do it!" teriak Jason Momoa dalam videonya.
Terlihat Wolf sangat berjuang untuk memanjat sebuah batu, bahkan ia sempat berdiam diri dan bergantung di batu tersebut. Kayaknya Wolf. Tapi berkat dukungan dari sang ayah yang yakin jagoan kecilnya mampu melakukan itu, Wolf pun berhasil ada di atas batu besar tersebut. Dengan sangat bangga Jason Momoa berteriak girang dan melakukan 'high five' untuk mengapresiasi usahanya.
[Gambas:Instagram]
Beranjak dari batu besar, bahkan Wolf pun diberi kesempatan untuk memanjat tebing lho, Bun. Padahal panjat tebing bisa aja terihat mengerikan untuk orang dewasa. Wah, keren benar ya apa yang dilakukan
Jason Momoa untuk mendukung anaknya. Nggak cuma itu, mereka juga menghabiskan waktu dengan memancing dan membakar ikan bersama. Sungguh aktivitas yang patut dicontoh ya kegiatan Jason Momoa bersama anak keduanya ini.
Namanya anak-anak, wajar kok, Bun, mereka ingin mencoba banyak hal dan belajar banyak hal. Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, berpesan agar orang tua selalu memberi kesempatan si kecil untuk mencoba dan memberi kesempatan lebih luas secara mandiri. Untuk itu, orang tua perlu menumbuhkan attachment, kita perlu sensitif dan responsif supaya bisa menangkap apa yang dibutuhkan si kecil.
Nah, percaya diri merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki generasi maju, Bun. Kata Nina, panggilan akrabnya, generasi maju adalah generasi anak yang tumbuh sehat dan kuat, percaya diri, cerdas dan kreatif, mandiri, serta supel. Untuk mendorong anak memiliki lima potensi prestasi anak generasi maju, orang tua harus menggali lima aspek tumbuh kembang anak yang berkaitan yaitu aspek fisik, kognitif, emosi, bahasa, dan sosial.
Nina bilang aspek fisik harus menjadi dasar karena tumbuh kembang anak jadi optimal kalau anak bisa sehat dan kuat. "Misalnya usia satu sampai tiga tahun, kenalkan makanan keluarga, jangan sampe umur dua tahun tapi makan diblender. Lalu beri stimulasi motorik. Usia tiga sampai lima tahun, lebih diperjelas lagi stimulasi motorik kasar dan halus dengan cara bermain dan seterusnya," papar Nina.
Lagi pula nih, Bun, anak banyak mengeksplor diri di alam itu bagus dan banyak manfaatnya lho. Elvina Lim Kusumo, founder indonesiamontessori.com mendorong banget aktivitas ini bisa dilakukan orang tua bersama si kecil yang masih dalam kategori usia dini. Soalnya dengan belajar pengetahuan alam anak akan lebih peka dengan sekelilingnya dan bisa mengasah rasa ingin tahunya, lho.
(aml/rdn)