Jakarta -
Anak adalah pemikir yang kritis. Rasa ingin tahu mereka cenderung lebih besar, sehingga aktif bertanya terkait hal apapun. Menjawab penasaran mereka, orang tua dan guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memberikan jawaban yang memuaskan.
Orang tua dan pengajar, perlu mengasah kemampuan analitiknya melalui beberapa hal positif. Salah satunya adalah proyek atau tugas yang berbasis sains. Kali ini, HaiBunda berkesempatan untuk mengunjungi PYP (Primary Years Program) Exhibition yang diselenggarakan Sekolah Cikal Cilandak, di Jakarta Selatan.
PYP Exhibition adalah pameran dan presentasi proyek sains yang dilakukan siswa kelas lima. Begitu masuk area pameran, rasanya kaget dan terkagum-kagum dengan proyek sains yang dikerjakan anak-anak seumuran mereka, Bun. Ada yang mengaplikasikan ilmu anatomi dengan animation reality (AR), ada yang membuat alat deteksi gempa, bahkan ada juga yang membuat minuman sehat untuk orang pengidap diabetes.
Wah, rasanya dulu waktu kecil nggak kepikiran untuk melakukan aksi positif sejauh itu ya? Didampingi mentor, proyek sains para
siswa dibagi menjadi tugas individu, dan ada juga yang kerja tim. Para siswamencari ide dari hal yang mereka ingin ketahui.
"Kita membuat proyek vibration detector (alat deteksi getaran) ini berasal dari ide utama yakni memahami teknologi yang membantu kita untuk mendesain sistem dan melakukan inovasi,"kata Axel, salah satu siswa di Sekolah Cikal saat ngobrol dengan HaiBunda, Kamis (14/2/2019).
Axel menjelaskan, sebelum membuat alat deteksi, ia dan tim melakukan field trip ke Universitas Negeri Jakarta, tepatnya ke Fakultas Teknik. Di sana, Axel dan tim mendapat berbagai masukan untuk pembuatannya.
"Alat deteksi ini kemudian bisa dikembangkan untuk mendeteksi tsunami, gempa bumi dan erupsi gunung berapi," tambah Faiz, salah satu presenter.
 PYP Exhibition Sekolah Cikal/ Foto: Asri Ediyati |
Melihat kejadian sehari-hari jadi ide utamanyaKeren banget ya, Bun? Selain melakukan proyek sains yang memiliki dampak pada orang banyak, ada juga nih salah satu siswi yang terinspirasi dari keluarganya. Adalah Shamika, siswi kelas lima yang membuat minuman sehat untuk diabetes karena melihat neneknya.
"Proyek aku ini untuk membantu orang pengidap diabetes supaya bisa mengontrol gula darahnya. Aku menggunakan brotowali, jahe dan daun sambiloto. Agar tidak terlalu pahit aku tambahkan lakanto (pemanis)," ujar Shamika.
Sebelum memajang hasil karyanya, Shamika melakukan sejumlah eksperimen dan melakukan uji coba apakah minumannya berpengaruh. Ternyata, dengan diimbangi makan sehat dan olahraga teratur, minuman sehat buatan Shamika berhasil mengontrol gula darah. Enggak mau asal, Shamika pun membandingkan kadar gula darah pengidap diabetes, lho.
Di kesempatan yang sama, salah satu mentor, Putri, bilang bahwa yang mendasari proyek sains para siswa-siswi adalah melihat kejadian sehari-hari. Putri sendiri bertugas mendampingi empat siswa, salah satunya Shamika.
 PYP Exhibition Sekolah Cikal/ Foto: Asri Ediyati |
Keempat siswanya memiliki ide yakni memahami hubungan antara alam dan manusia. Jadi apa yang tersedia di alam bisa berguna untuk manusia, begitu pula sebaliknya. Apa yang dimiliki manusia yakni pikiran dan ide bisa ikut menjaga alam.
"Tujuan utamanya untuk membangun pemikiran kritis mereka, bisa menemukan isu di sekitar. Berangkat dari isu tadi, bisa diselesaikan. Mereka baca-baca dan riset. 'Ada nggak sih Miss mencari alternatif lain selain minum obat diabetes?'" kata Putri.
Setelah baca-baca dan riset, para siswa pergi mencari tahu ke ahlinya. Ada yang pergi ke dosen teknologi pangan, dokter penyakit dalam dan ahli gizi. Kecil-kecil sudah punya pemikiran sejauh itu ya, Bun.
Tentang PYP Exhibition Sekolah Cikal Cilandak, tiap tahun murid-murid kelas lima sekolah dasar (SD) mengadakan sebuah proyek akhir tahun. Proyeknya adalah sebuah proses penelitian yang melibatkan penemuan isu dan masalah dalam kehidupan sehari-hari. PYP Exhibition adalah bentuk inkuiri transdisipliner yang dilaksanakan dengan semangat personal dan berkelompok.
Program tersebut mengedepankan elemen
ilmu pengetahuan, konsep pembelajaran, keterampilan, perilaku, dan juga aksi nyata. Tahun ini, PYP Exhibition Sekolah CIkal fokus kepada pelajaran sains dan dampaknya kepada manusia dan lingkungan sekitar.
(aci/rap)