
cerita-bunda
Ayah Mimpi Aku Dirubung Ulat, Ternyata Itu Isyarat Suami Bule Selingkuh
HaiBunda
Jumat, 11 Dec 2020 19:32 WIB

Perkenalan saya dengan suami bernama Tom yang berasal dari Yunani, melalui internet akhir tahun 1996. Bulan Maret 1997 kami bertemu di Jakarta. Saya memutuskan untuk menikah dengan Tom, karena saya merasa ia dapat memberikan kasih sayang yang tulus.
Sebagai pegawai BUMN Departemen Keuangan (pekerjaan saya waktu itu), segala peraturan masalah perkawinan dan perceraian harus dilaporkan ke kantor. Maka saya menghadap kepada Kepala Sub Direktorat Kepegawaian dan mengutarakan maksud ingin menikah dengan pria asing.
Ketika itu banyak nasihat saya dapat. Tapi pada intinya saya harus berpikir lagi sebelum memutuskan menikah. Beliau tidak mendukung saya menikah dengan orang asing dengan sebab-sebab tertentu.
Keputusan saya untuk menikah dengan orang asing pun ditentang oleh keluarga dan beberapa rekan kerja. Ayah saya terutama, Beliau sama sekali tidak mau menemui calon suami.
Saat itu usia saya 29 tahun, berstatus perawan dan baru saja mendapat promosi jabatan dari kantor tempat bekerja. Banyak cemooh dan kata-kata sumbang dari rekan sekerja mengenai keputusan saya.
![]() |
Cinta itu buta berlaku bagi diri saya ketika itu, sehingga pendapat siapa pun dan apa kata orang lain tidak saya pedulikan.
Pada akhirnya, Juni 1997, kami menikah.
Banyak yang mengira saya jatuh cinta pada Tom karena hartanya. Padahal Tom bukan orang kaya, karena orangtuanya supir taksi dan saat Tom datang ke Jakarta dia tidak punya pekerjaan.
Hati ayah luluh dan menerima Tom sebagai menantunya dan Beliau sendiri yang menikahkan kami. Pesan Ayah ketika itu yang masih selalu terngiang di telinga adalah, "Nak, jangan sekali-kali Engkau berhenti dari pekerjaanmu dan jangan sekali-kali Engkau pergi meninggalkan tanah air kelahiranmu mengikuti suami ke luar negeri. Ayah berjuang menyekolahkan Engkau agar menjadi manusia yang berilmu, karena dengan ilmu hidupmu akan selamat".
Ternyata itu adalah pertanda karena sebelumnya Ayah sudah bermimpi bahwa saya di...Klik BACAÂ HALAMAN BERIKUTNYA untuk tahu apa yang Ayah dapatkan dalam mimpinya.
Simak juga cerita Jill Carissa 'Angling Dharma' yang lama tak terdengar ternyata sudah menjadi asisten perawat di rumah jompo di Australia dalam video berikut.
Ayah Berkata Itu Semua Berawal dari Mimpi Ulat
Ilustrasi selingkuh/Foto: iStock
Di kemudian hari, ayah bercerita bahwa sebelum saya bertemu Tom dan mengambil keputusan menikah dengan orang asing, ayah bermimpi bahwa ia melihat banyak ulat di sekeliling saya. Selain karena mimpinya, masalah agama juga menjadi alasan kuat bagi ayah agar saya mengurungkan niat menikah dengan Tom. Sebab, Ayah merasa Tom masuk Islam hanya karena ingin menikahi saya.
Tom tinggal di Indonesia sebagai suami hanya mengantongi visa kunjungan (social visit visa) sehingga setiap bulannya harus memperpanjang visa ke kantor imigrasi. Masalah perpanjangan visa ini juga membuatnya terganggu dan ia mulai sering marah-marah.
Bahkan ia merasa terganggu jika masyarakat di jalan yang bertemu muka memanggilnya dengan sebutan bule. Saya mencoba menjelaskan arti bule bahwa bule artinya kulit putih dan orang Indonesia senang memanggil orang asing yang berkulit putih dengan sebutan itu.
![]() |
Tom akhirnya menerima panggilan bule untuk dirinya, namun baginya panggilan bule lebih bersifat diskriminatif. Ia lebih senang dipanggil namanya atau dipanggil Mister. Masalah izin tinggal sebagai warga negara asing di Indonesia memang sangat membuat lelah hati. Setiap perpanjangan harus keluar dulu pergi ke luar negeri. Saya menyarankan Tom untuk pergi ke Singapura karena lebih dekat dengan Indonesia
Baca Juga : 3 TKW Dinikahi Bule Tampan, Kisahnya Bikin Baper |
Bulan April 1998, saya melahirkan anak pertama di Rumah Sakit Bersalin Harapan Kita, Jakarta, bayi perempuan sehat seberat 4 kilo 300 gram. Kami mendapat tawaran dari petugas administrasi yang bekerja di Rumah Bersalin untuk membantu mendaftarkan kelahiran bayi ke Kantor Catatan Sipil dengan membawa Surat Keterangan Lahir dari rumah sakit dan buku nikah yang dikeluarkan oleh KUA, KK, KTP, dan paspor suami untuk mendapatkan Akte Kelahiran. Akte kelahiran yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipilmencatatkan bahwa bayi kami otomatis berwarga negara Australia sesuai Staadblad 1849 No.25.
Awal Sebuah Konflik
13 Mei 1998 meletus kerusuhan di Jakarta, peristiwa besar dalam sejarah Indonesia. Syukurlah, para pelaku kerusuhan tidak sampai menyerbu masuk ke komplek perumahan kami, dan penduduk sekitar komplek bahkan membantu melindungi kami. Kerusuhan ini terjadi satu bulan usia bayi kami yang bernama Nuri.
Tom sangat ketakutan dengan apa yang terjadi. Apalagi ia melihat langsung bekas-bekas penghancuran, kebakaran rumah dan toko. Tom benar-benar shock dan ketakutan karena dirinya sebagai orang asing. Ia mengambil keputusan untuk pergi berangkat ke Singapura beberapa hari setelah kejadian kerusuhan. Ia
mengambil keputusan untuk tidak memperpanjang social visit visa, karena setiap bulannya ia pulang pergi antara Singapura – Jakarta.
Ternyata feeling saya benar, dia ada perempuan lain di sana. Klik halaman NEXT untuk mengerti bagaimana saya mengetahui perselingkuhan itu
Dia Memilih Pelakor Itu Dibanding Aku dan Bayi Kami Berusia 3 Bulan
Ilustrasi selingkuh/Foto: Getty Images/iStockphoto/AndreyPopov
Sebagai wanita saya merasakan kejanggalan dengan kepergian Tom ke Singapura yang sering sekali dan menetap lebih lama di sana. Jika saya tanyakan dia menjawab bahwa dia sedang menjalankan bisnis dengan orang Singapura.
Suatu malam setelah melakukan sembahyang malam memohon petunjuk pada Yang Maha Kuasa, tiba-tiba insting saya mengatakan bahwa saya harus membuka tas perjalanannya yang selalu dipakai jika bepergian ke Singapura. Jam 3 dini hari saya membuka isi tas suami yang isinya pakaian berenang, handuk berpasir, dan satu buah disket kecil.
Kebetulan tas itu diletakkan berdekatan dengan komputer sehingga membuat rasa ingin tahu apa isi di dalam disket. Saya sangat terkejut sekali karena isi disket itu berisi foto-foto gadis Singapura. Dia lebih muda dari saya. Naluri sebagai wanita dan ibu dari seorang bayi yang baru dilahirkan mengatakan bahwa suami saya telah selingkuh dengan perempuan lain.
Emosi saya meledak! Marah, berang, sakit hati, sedih, dan pelbagai rasa yang bercampur baur. Harga diri saya terkoyak. Saya telah bersedia berkorban menikah dengannya. Segala tantangan saya hadapi baik dari keluarga, rekan sekerja di kantor, dan masyarakat yang selalu melirik cemooh pada saya. Konotasi negatif dari masyarakat terhadap wanita yang jalan dengan orang asing pasti wanita enggak bener.
Saya tanyakan pada Tom, siapa dia, namun ia tidak mau mengakui. Sejak ditemukannya disket itu saya selalu bertengkar dengan Tom. Akibat situasi yang baru saja melahirkan, emosi saya labil sehingga pada puncaknya kami bertengkar hebat dan para tetangga sekitar berdatangan ke rumah kami.
![]() |
Ayah dan adik laki-aki satu-satunya sedih dengan kejadian yang menimpa. Mereka berbicara dengan Tom, bertanya padanya apakah ia masih mencintai istri dan mencintai anaknya. Dengan bantuan ayah dan adik, akhirnya Tom menyatakan penyesalannya dan tidak akan berhubungan lagi dengan gadis asal Singapura yang berumur 22 tahun itu.
Namun saya tidak dapat memaafkan Tom, karena ternyata ia masih tetap berhubungan dengan gadis Singapura itu. Akibatnya kami terus bertengkar setiap hari, hingga Tom memutuskan untuk pindah ke Singapura. Tom juga pernah mengancam akan membawa pergi bayi kami ke luar negeri.
Ketika itu hukum di Indonesia memudahkan bagi pria asing untuk membawa pergi anak hasil perkawinan mereka dengan wanita Indonesia sebab, setiap anak
asing yang lahir otomatis berwarga negara asing mengikuti kewarganegaraan ayahnya.
Bulan Juli 1998, saat usia bayi Nuri 3 bulan, Tom pergi meninggalkan kami untuk pindah ke Singapura dengan tidak melontarkan satu patah kata pun untuk bercerai. Ketika pergi, ia masih sempat menitikkan air mata melihat bayinya dan saya sebagai istrinya.
Kepergian suami membuat saya stress. Ditambah lagi ketika pemilik rumah meminta saya agar segera keluar dari rumah seminggu setelah kepergian Tom. Saya bingung, sedih, hendak ke mana pindah membawa segala perlengkapan rumah yang sangat banyak. Akhirnya kami tinggal di rumah orang tua sementara waktu, sampai saya menemukan rumah kontrakan dekat dengan rumah orang tua.
Kepergian Tom diketahui oleh semua teman kantor bahkan para direktur di tempat kerja mengetahuinya karena saya bekerja di kantor pusat. Setiap hari saya harus masuk kerja dan Nuri diasuh oleh baby sitter dan neneknya. Di kantor semangat kerja hilang, hati sedih hancur berkeping-keping. Banyak pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan pada waktunya.
Untunglah semua rekan kerja dan atasan memberi toleransi, mereka memaklumi apa yang terjadi pada diri saya, di samping itu rasa malu dan sedih sangat tampak dari wajah saya setiap harinya, wajah seorang yang stres.
Akibat kesedihan yang mendalam, saya tidak ada nafsu makan, berat badan saya dari 60 kg turun menjadi 40 kg setelah kepergian Tom. Akibatnya air susu kering dan saya tidak bisa menyusui anak lagi.
Setelah beberapa minggu menetap di rumah orang tua akhirnya berkat bantuan saudara sepupu saya mendapatkan rumah kontrakan. Sebagai orang tua tunggal memang berat tinggal di rumah sendirian. Waktu berlalu dan tanpa terasa hidup saya sudah berjalan normal kembali walaupun terkadang di malam hari saya menangis jika memikirkan nasib. Saya bahkan menutup hati untuk tidak jatuh cinta lagi.
(Bunda Tati, Yunani)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Cerita Bunda
Sedihnya Putriku Divonis Cacat Seumur Hidup, Kenapa Suami Selalu Menyalahkanku?

Cerita Bunda
Anakku Lahir Spesial Bertahan Hidup 2 Tahun, Kenapa Aku Ditanya Waktu Hamil Makan Apa?

Cerita Bunda
Ipar Lebay, Berawal dari Panci Masak Berujung 'Kompori' Suami Ceraikan Aku

Cerita Bunda
Suami 'Ketindihan' yang Tidak Kasat Mata Sejak Warung Kami Laku Keras

Cerita Bunda
Mau Berbagi Cerita, Bunda? Share Yuk dan Dapatkan Hadiah Menarik

Cerita Bunda
Aku Malas ke Arisan Keluarga karena Ipar Hamil Lagi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda