Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Teman Ngga Berakhlaq Gunakan Namaku untuk Pinjol & Sekarang Aku Diteror

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 01 Mar 2021 16:45 WIB

Ilustrasi utang pinjaman online
Ilustrasi utang pinjaman online/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Di akhir tahun 2018, setelah anak keduaku berusia beberapa bulan, suamiku ketahuan selingkuh. Aku pun menyerah dan memutuskan untuk berpisah dan membawa kedua anakku ke Bandung.

Di situlah awal ekonomiku terpuruk. Ketika aku sedang mengajukan gugatan cerai ke pengadilan aku diterima bekerja di salah satu perusahaan di Bandung.

Dan, tak lama bersamaan dengan proses sidang yang berjalan, aku pun bekerja. Aku hidup mengontrak dari kontrakan satu ke kontrakan lainnya. Lengkap dengan membawa orangtuaku untuk ikut tinggal bersama.

Banner tips dietFoto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari


Rumah kontrakan kami tidak besar, tapi cukup mahal. Masalah ekonomi ini makin terasa berat ketika ketuk palu pengadilan memutuskan aku resmi menjadi janda.

Gajiku kecil hanya Rp2 jutaan per bulan saat itu. Semakin lama aku semakin terpuruk dan sampai terlibat utang pinjaman online (pinjol). Awalnya aku takut karena dengar cerita buruk-buruk soal cara pinjaman online nagih utang. Tapi karena terhimpit, aku terpaksa meminjam.

Awalnya baik-baik saja, Bun. Aku ternyata mampu membayarnya dan sampai akhirnya aku meminjamkan namaku kepada temanku untuk meminjam uang juga di pinjol.

Tapi sayangnya dia ngga berakhlak, Bun. Aku tagih malah galakan dia dan sekarang aku yang dipermalukan hingga nyaris bunuh diri. Lihat ceritanya di HALAMAN SELANJUTNYA ya, Bun.

Simak juga video berikut mengenai tips keuangan untuk mempersiapkan dana sekolah anak.

[Gambas:Video Haibunda]




Ditagih Malah Galakan Dia, Bun!

Ilustrasi utang pinjaman online

Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Teman ini tidak bertanggung jawab dan tidak membayarnya pinjol itu. Sehingga namaku menjadi jelek dan teror demi teror membuatku hampir putus asa hingga nyaris bunuh diri.

Sementara teman yang ngga berakhlak itu malah bersikap tenang. Ia bahkan berani marah-marah ketika aku tagih.

Untungnya Allah SWT masih sayang pada aku. Aku diberi pinjaman uang oleh salah satu saudaraku untuk melunasi pinjaman online itu sampai aku benar merasa tenang dan bisa berkerja kembali dengan tenang. 

Putus asa dan malu tapi untungnya teman-temanku mendukung dan tidak mengejek walau sempat heboh karena aku sempat dikabarkan sebagai buronan oleh pinjol itu. Mereka sangat kejam dan membuat orang-orang yang berhubungan dengan mereka mungkin se-setress ini saat telat membayar.

Cara mereka yang tidak manusiawi itu tak banyak membuat orang banyak yang bunuh diri. Karena mereka menagih dengan cara menghubungi semua kontak yang ada di HP dan menyebar pesan yang tidak baik. Intinya mempermalukan nama si peminjam.

Kini aku tidak bekerja lagi karena covid tapi aku terus berjuang untuk tetap menghasilkan walau hanya sekedar berjualan kroket dan martabak telor. Hasilnya tidak seberapa tapi aku masih memiliki harapan untuk bisa berkembang dan melunasi semua utang-utangku kepada rentenir itu.

(Cerita Bunda Hana, Bandung)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke email [email protected]. Bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.


(ziz/ziz)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda