CERITA BUNDA
Sekolah Tatap Muka Dimulai & Kami Wali Murid Kasihan Sama Anak Tajir Itu
Sahabat HaiBunda | HaiBunda
Rabu, 08 Sep 2021 17:20 WIBMungkin Bunda-bunda yang dengar rasa kashian dari kami bisa balik nyinyir bilang kami sirik. Tapi kalau Bunda lihat langsung anak yang kami maksud, kami yakin empati yang sama akan turut muncul.
Jadi awalnya kami baru ketemu sana Bunda dan anak ini, sebut saja K, saat sekolah tatap muka. Sebelumnya selama setahun kami cuma say hai aja di grup WA kelas 1 SD. Maklum ya, Bun karena memang masih sekolah online aja.
Lalu pekan kemarin 'kan anak sekolah udah masuk, tuh. Nah dua minggu sebelumnya sekolah sudah mulai uji coba masuk 50 persen kapasitas dengan protokol kesehatan ketat.
Kami sebagai wali murid dikasih ruang untuk nunggu di luar tapi dengan kesepakatan bahwa jumlahnya dibatasi. Sisanya boleh pulang dulu dan datang kembali saat jemput anak.
Kami mulai sadar bahwa Si K ini adalah selalu yang paling akhir diantar dan terakhir dijemput. Kurang lebih sudah empat kali pertemuan dan semuanya demikian. Jadwalnya memang digilir untuk masuk tatap muka. Meski begitu, setiap giliran ya enggak berbeda nasib si K.
K biasanya di-drop di gerbang sekolah lalu bawa tablet ke kelas. Dari situ Bu Guru kelihatan kaget karena dia berjalan sendirian ke kelas. Pas banget ada saya di situ dan satu orang wali murid lain yang baru selesai nganter Si Kecil ke kelas.
"Lho K, kok sendirian? Dianter siapa?" tanya Bu Guru saat itu.
"Sama Mama," K menjawab, lalu menuju kursi dengan tablet yang enggak lepas dari mata.
Dari situ, saya dan wali murid yang satu lagi sudah mulai berpandangan. Kami sama-sama iba sama anak ini. Apalagi saat itu Bu Guru langsung membujuknya melepas tablet karena memang enggak boleh dibawa masuk ke kelas.
Ternyata enggak sekali kejadian kayak gitu. Dan, yang melihat bukan hanya satu-dua orang. Lihat kejadian itu di HALAMAN SELANJUTNYA ya, Bun.
Simak juga video berikut mengenai enam aturan ketat sekolah tatap muka di Jakarta.
 
        Kasihan, Ditinggal dan Salah Kostum