Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

5 Pos Wajib Keuangan Keluarga agar Siap Hadapi Penyakit Berat

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 05 Oct 2021 16:00 WIB

Close up of female accountant or banker making calculations
Ilustrasi Siapkan Pos Keuangan/ Foto: iStock
Jakarta -

Setiap orang memiliki kondisi kesehatan berbeda-beda, Bunda. Karena itu, banyak orang mulai menyadari pentingnya mengatur keuangan untuk tabungan di sektor kesehatan.

Bicara soal kesehatan, Oktober merupakan bulan kesadaran kanker payudara. Perlu diketahui, kanker payudara merupakan salah satu penyakit berat yang perlu pengobatan jangka panjang. Tak hanya itu, biaya yang dikeluarkan pun enggak sedikit.

Sebelum menyisihkan pemasukan untuk memenuhi sektor kesehatan, Bunda perlu tahu terlebih dahulu nih bagaimana cara mengatur keuangan. Dengan begitu, Bunda enggak akan salah langkah saat menganggarkan uang ke berbagai pos pengeluaran.

"Yang pertama kali harus kita lakukan adalah mengatur cash flow. Jadi, kita cek terlebih dahulu keuangannya sehat atau enggak. Itu biasanya dimulai dari cash flow," kata Financial Trainer Fransisca Emi, CFP, saat HaiBunda Live di Instagram, Selasa (5/10/2021).

Banner Pesan Novel Baswedan untuk Istri

Setelah menerima penghasilan tiap bulan, Bunda dan Ayah sebaiknya membagi penghasilan tersebut ke dalam beberapa pos pengeluaran.

"Kalau kita sudah melakukan pengaturan keuangan tadi, penghasilan yang kita terima setiap bulan kita bagi ke dalam pos-pos," jelas wanita yang akrab disapa Emi ini.

Menurut Emi, pos-pos pengeluaran dalam keuangan keluarga dibagi lima yakni:

1. Pos cicilan dan utang

2. Pos biaya hidup sehari-hari

3. Pos tabungan dan investasi

4. Pos sosial (berbagi pada sesama)

5. Pos lifestyle atau gaya hidup.

"Nah, biaya untuk kesehatan yang tadi masuknya ke dalam pos rutin. Jadi, pos yang rutin itu perlu kita alokasikan bagaimana kita membayarkan premi asuransi setiap bulan atau setiap tahunnya," tuturnya.

Jika Bunda ingin memilih asuransi, Emi berpesan, "Pastikan dulu fungsi asuransi sebagai proteksi atau perlindungan atas risiko-risiko yang terjadi dalam hidup kita. Hidup kita kan penuh ketidakpastian. Misalnya sakit, kita alihkan dengan membeli asuransi kesehatan."

Persentase pos keuangan

Cara menyisihkan uang dan memasukkannya ke dalam lima pos ini juga enggak bisa sembarangan, Bunda. Ada biaya minimal dan maksimal yang perlu disesuaikan, lho.

"Pos cicilan dan utang maksimal alokasikan 30 persen, lalu untuk biaya hidup sekitar 40 sampai 60 persen, untuk menabung dan investasi minimal 10 persen. Kalau mampu 20 atau 30 persen silakan," kata Emi.

"Kemudian, pos sosial bisa dimulai dengan 2,5 persen atau 10 persen. Kalau untuk lifestyle perlu kita batasi. Lifestyle kita batasi maksimal 20 persen."

Sektor sosial sendiri bisa mencakup berbagai macam hal, Bunda. Misalnya saja sedekah serta membantu keluarga yang sifatnya bukanlah kewajiban.

"Ya untuk membantu sesama (pos sosial). Termasuk membantu keluarga yang sifatnya bukan wajib. Misalnya membantu bayar sekolah adik atau membantu membayarkan sekolah keponakan," Emi menjelaskan.

Ia pun mengingatkan, kunci mengatur keuangan adalah membuat budgeting dan setia menjalankannya. "Jangan cuma di atas kertas," ujarnya.

Bunda, saksikan juga yuk sosok Felicia Putri, perempuan muda berpenghasilan Rp400 juta sebulan, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(mua/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda