Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

3 Tips Stabilkan Keuangan untuk Bunda yang Jadi Sandwich Generation

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 15 Sep 2021 15:05 WIB

Ilustrasi keuangan keluarga
Ilustrasi Keuangan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ivan-balvan

Pernikahan adalah keadaan yang menyatukan dua keluarga dalam ikatan sakral, Bunda. Setelah menikah, itu artinya keluarga Bunda sudah semakin besar dari sebelumnya.

Meskipun sudah menikah, belum tentu kehidupan akan selalu dipenuhi dengan kebahagiaan. Ada kalanya Bunda merasa seperti harus bertanggungjawab atas kehidupan orang tua bahkan mertua.

Dalam dunia keuangan, hal ini dinamakan sandwich generation, Bunda. Seperti namanya, sandwich generation adalah keadaan saat Bunda terjepit antara orang tua dan juga keluarga sendiri.

Hal ini turut dijelaskan oleh seorang Financial Planner, Annisa Steviani. Ia mengatakan bahwa posisi terjepit ini bisa lebih parah terlebih saat mertua turut menggantungkan hidupnya.

Banner TKW Blitar dapat Hadiah Mewah

"Sandwich generation adalah generasi yang terjepit antara dua roti sandwich. Di atas ada orang tua dan mungkin mertua yang harus dibiayai, sementara di bawah ada keluarga sendiri yaitu anak yang juga butuh biaya," jelasnya pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Dalam kondisi ini, Bunda perlu lebih disiplin dengan pos-pos pengeluaran, nih. Belum lagi saat ada adik yang sekolahnya perlu dibiayai bahkan keluarga ipar.

"Penghasilanmu tidak bisa sama dengan yang hanya membiayai satu keluarga. Pos pengeluarannya otomatis lebih banyak, budgeting harus jadi lebih disiplin," ungkap wanita yang akrab disapa Ica ini.

Menurut Ica, membiayai orang tua ada batasannya, Bunda. Batasan ini adalah penghasilan yang Bunda dapatkan setiap bulannya.

Terkadang, Bunda tak bisa mengatakan yang sebenarnya karena enggan menolak permintaan orang tua. Namun, kalau dipaksakan, Bunda akan berakhir dengan cara mengutang.

"Batasannya adalah penghasilanmu. Jangan sampai merasa semua adalah tanggung jawabmu padahal kamu sebetulnya belum mampu, dan berakhir jadi berutang hanya karena tidak bisa menolak permintaan orang tua, terutama yang sifatnya konsumtif," kata Ica.

Sebagai seorang yang paham betul dengan keuangan, Ica mengatakan bahwa Bunda pasti memiliki kesanggupan jika hanya membiayai orang tua sebatas sembako, listrik, dan membeli gas. Namun, kalau sudah urusan cicilan mobil hingga liburan, Bunda perlu bersikap tegas.

"Kalau sudah konsumtif seperti resepsi pernikahan adik yang dibuat besar-besaran, mencicil mobil, atau liburan, nah itu yang sementara uangmu juga pas-pasan harus kita tegaskan bahwa uang kita terbatas dan belum bisa untuk membiayai itu," papar Ica.

Saat berada di posisi ini, Bunda pasti langsung berpikir apakah tabungan untuk masa depan anak bisa tercapai, ya? Jangan khawatir, Bunda. Ica memberikan tips agar keuangan jadi stabil, nih.

Klik baca halaman berikutnya, yuk!

Bunda, jangan lupa lihat video 5 koin jadul yang dijual ratusan juta rupiah berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS STABILKAN KEUANGAN SANDWICH GENERATION

Close up of female accountant or banker making calculations

Ilustrasi Keuangan/Foto: iStock

Selama masih berada di posisi sandwich generation, Bunda jadi merasa bimbang akan uang tabungan masa depan anak, ya? Nyatanya, Bunda tetap bisa mengembalikan kondisi keuangan jadi stabil dengan beberapa tips, lho.

Tips stabilkan keuangan sandwich generation

Jangan putus asa saat pengeluaran sandwich generation jadi lebih banyak daripada pemasukan yang di dapatkan ya, Bunda. Berikut ini beberapa tips yang dibagikan Ica agar keuangan Bunda jadi stabil kembali.

1. Komunikasi dengan orang tua

Akar dari permasalahan sandwich generation terletak pada komunikasi dengan orang tua, Bunda. Sebelumnya, Bunda perlu tanyakan apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Kalau sekiranya kebutuhan mereka lebih banyak dan Bunda merasa kurang, Bunda bisa usahakan untuk menambahkan penghasilan.

"Bicara bahwa kami mau bantu tapi uang kami pun terbatas. Buat budgetnya setiap bulan secukupnya uangmu. Kalau masih kurang, usahakan tambah penghasilan lain," kata Ica.

2. Harus produktif

Tak hanya orang tua, membiayai adik yang sudah memasuki usia produktif juga perlu diperhatikan, Bunda. Sebaiknya, jangan biarkan mereka malas-malasan karena nantinya akan terbiasa.

"Adik yang masih kuliah juga sudah bisa menghasilkan seperti jadi guru private, freelance, dan lainnya. Bagi beban dengan semua anak karena orang tua bukan hanya tanggung jawabmu saja," tuturnya,

3. Sisihkan dana pensiun

Saat keadaan sudah mulai terjepit, Bunda bisa sisihkan dana pensiun untuk memutus rantai sandwich generation, nih. Bunda bisa mulai buka rekening Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) serta rutin menabung reksadana dan saham.

"Realistis, kalau memang uangnya pas-pasan, anak sendiri bisa masuk SD-SMA negeri dulu yang dijamin pemerintah sehingga gratis. Nanti tinggal memikirkan mengumpulkan uang kuliah anak," imbuh Ica.

Bunda, simak juga video aplikasi memasak yang bisa hasilkan uang berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda