haibunda-squad
Bagaimana Cara Mencegah Luka Inner Child dalam Parenting? Psikolog Kasih Saran Nih
Sabtu, 15 Oct 2022 17:55 WIB
#HaiBunda trauma masa lalu yang dialami anak bisa berdampak negatif di kemudian hari. Sebaiknya, Bunda dan Ayah hindari segala bentuk tindakan yang bisa melukai inner child dalam diri Si Kecil.
Sebelum membahas lebih jauh, kita pahami dulu yuk, apa arti inner child. Menurut penjelasan Psikolog Klinis RA. Oriza Sativa, S.Psi, Psi, CH, CCR., inner child adalah gambaran sifat dan sikap kekanak-kanakan, yang mungkin dimiliki setiap orang.
Ini digambarkan sebagai bagian dari diri yang tidak ikut tumbuh dewasa dan tetap jadi anak-anak. Kondisi ini terus menetap dan bersembunyi di dalam diri anak. Ternyata, anak usia 2 sampai 10 tahun rentan menyimpan luka inner child, Bunda.
"Yang sangat rentan adalah usia golden period, yakni 2 sampai 5 tahun," ujar Bunda Oriza, kepada HaiBunda.
Kenapa usia tersebut begitu rentan? Ia menjelaskan, perkembangan otak di masa ini sangat pesat, sehingga mengalami masa penyerapan. Mereka juga sangat peka terhadap peristiwa yang dialami atau terjadi di sekelilingnya.
Bunda dan Ayah perlu hati-hati ya, dalam berperilaku dan penerapan gaya parenting. Sebab, ada beberapa tindakan orang tua yang bisa menggoreskan luka inner child dalam diri anak. Apa saja?
"Kekerasan fisik dan verbal, pengabaian, otoriter, selalu membandingkan, mempertontonkan adegan kekerasan fisik atau verbal, kehilangan orang yang disayang, dan lainnya," tuturnya.
Lalu sebagai orang tua, bagaimana cara kita menghindari tindakan yang melukai anak? Apa saja sih, dampak luka inner child bagi masa depan Si Kecil?
Tanyakan langsung ke Bunda Oriza yuk, dalam HaiBunda Live Instagram @haibundacom pada Selasa, 18 Oktober 2022, mulai pukul 16.30 WIB. Dengan tema Dampak Negatif Inner Child dalam Parenting, program ini akan dipandu Managing Editor HaiBunda, Zika Zakiya.
Bunda siapkan pertanyaan dan jangan lupa pasang alarm ya!
(muf/muf)