
haibunda-squad
Penting Disadari, Ini Ciri Bunda Punya Luka Inner Child dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Rabu, 19 Oct 2022 09:45 WIB

Bunda mungkin sudah tak asing dengan istilah inner child, bukan? Dewasa ini, istilah tersebut semakin sering terdengar seiring semakin digemakannya kampanye soal kesehatan mental.
Tapi, tahukah Bunda makna sebenarnya dari inner child? Dijelaskan oleh psikolog klinis RA. Oriza Saviva, S. Psi, Psi, CH, CCR, inner child adalah sesuatu yang menjadi bagian dari diri kita.
Ini berupa emosi dan mental yang ada sejak lahir dan berkembang pesat di masa kanak-kanak. Jika semasa kecil kita mendapatkan trauma, maka ini dapat berdampak negatif di kemudian hari.
Oriza menyebut bahwa inner child ini tak selamanya menjadi hal yang negatif. Komponen inner child itu ditandai dengan adanya kenangan, emosi, keyakinan, harapan, impian di masa depan.
"Jadi inner child itu sekumpulan gejala di masa lalu dan terkait masa depan, intinya begitu," tuturnya, dikutip dari IG Live HaiBunda pada Selasa (18/10/2022).
"Inner child merupakan salah satu yang melekat dalam diri kita, bukan bagian yang terpisah. Setiap orang punya sisi inner child masing-masing, tergantung bagaimana kenangan dan cara mengolahnya," terangnya.
Ciri seseorang memiliki inner child
Ada beberapa tanda atau ciri yang bisa terlihat jika seseorang memiliki inner child negatif. Apa saja? Berikut di antaranya:
1. Bermasalah dengan orang lain
Sikap ini berlaku pada siapapun pun. Seseorang dengan inner child negatif biasanya memiliki masalah dengan orang-orang yang berada dalam ruang lingkupnya, termasuk pasangan.
"Dengan pasangan atau orang lain yang selalu bermasalah. Berada dalam satu kelompok dia bermasalah, berada dalam tim kerja juga. Ini kemungkinan ia memiliki masalah dengan inner child," kata Oriza.
"Mungkin dia memiliki keyakinan yang salah atau trauma di masa kecil. Misal, 'Saya dulu suka di-bully, jadi saat berada di dalam kelompok (saat dewasa) harus hati-hati agar tak terulang (di-bully)'. Penghayatan-penghayatan yang salah ini menimbulkan inner child yang salah di masa depan."
2. Obsesif
Sifat obsesif hingga kecemasan ini juga menjadi bagian, Bunda. Misalnya, seseorang akan takut jika pasangan kenapa-kenapa, tiap sebentar ditanyai lokasi, dan lain sebagainya.
"Orang-orang yang obsesif atau pencemas yang berlebihan, itu gejalanya," jelas Oriza.
3. Trust issue
Trust issue ini merupakan situasi ketika seseorang mengalami rasa sulit percaya pada orang lain. Biasanya ini disebabkan oleh beberapa hal dan salah satunya membuat seseorang sulit untuk yakin pada sesuatu seperti pernikahan.
"Seseorang yang masih enggan untuk menikah, mungkin ada inner child yang kurang bagus di masa lalu."
4. Kaku
Terlalu kaku atau perfeksionis bisa terjadi karena masa kecilnya juga tak baik. Bisa jadi ketika kecil dididik terlalu keras, pola militer, harus selalu sempurna, terlalu disiplin.
5. Pembicaraan negatif
Seseorang yang memiliki luka pada inner child-nya kerap berbicara hal-hal negatif, baik tentang dirinya sendiri maupun dengan hal-hal yang dia proyeksikan kepada orang lain.
6. Pesimis
Ciri lain seseorang punya luka inner child adalah adanya sifat demotivasi yang kuat, cenderung tak punya prestasi, masa bodo, apatis, juga bisa menjadi bagian dari seseorang dengan inner child negatif.
"Jangan-jangan dia punya masalah inner child yang menjurus traumatis," tegas Oriza.
Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.Â
Kesehatan mental anak bisa dipengaruhi faktor genetik, simak penjelasan dokter dalam video berikut:
CARA MENGATASI INNER CHILD
Ciri Bunda Punya Luka Inner Child dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Bennian
Mengatasi inner child
Mengatasi inner child dan menghapusnya memang bukan hal mudah, Bunda. Meski begitu, ini harus diatasi demi kehidupan yang lebih baik. Berikut ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengatasinya, di antaranya:
1. Menghilangkan mati rasa
Inner child negatif, terutama yang mengakibatkan trauma, ternyata cenderung membuat seseorang menjadi lebih mati rasa terhadap sesuatu, Bunda. Misalnya, memiliki keyakinan bahwa ia tak menyukai anak kecil.
Hal tersebut tentunya harus dibenahi. Cara yang dilakukan yakni dengan memanfaatkan aktivitas menyenangkan bersama anak-anak.
"Misalnya untuk orang yang sudah apatis dan merasa tidak menyukai anak kecil, ini bisa diubah dengan memanfaatkan aktivitas untuk sedikit-sedikit menghilangkan mati rasanya."
"Bisa dengan menghayati bahwa ternyata anak kecil itu menggemaskan, jadi manfaatkan sensasi itu agar tak selamanya terjebak dalam mati rasa.""
2. Hilangkan ketakutan
Untuk cara ini, Bunda bisa melakukannya dengan memproses ingatan-ingatan atau pengalaman menakutkan tersebut.
"Sebenarnya jika yang muncul adalah ketakutan atau kecemasan, memang harus ada terapi. Jadi kita betul2 menyerang sisi irasionalnya, 'Mengapa sih takut pada hal tersebut? Kenapa cemas? Memangnya kenapa?"
3. Mengembangkan batas emosi
Mengembangkan batas emosi dan fisik itu penting agar kita dapat me-manage perasaan, Bunda. Jika tidak, seseorang dengan yang trauma seolah-olah akan selalu membawa tas ransel berat atau beban dalam pikirannya ke mana-mana.
4. Menyibukkan diri
Hal selanjutnya yang disarankan yakni dengan menyibukkan diri dengan aktivitas yang menyenangkan. Ini bisa dilakukan dengan berbagai hal, seperti pekerjaan, pertemanan, maupun hobi.
"Karena apa, ini penting untuk membuat kehidupan menjadi lebih bergairah."
5. Ubah keyakinan
Inner child yang terbentuk dari keyakinan-keyakinan jelek juga perlu diubah, Bunda. Dengan begitu, seseorang akan mampu untuk menghadapi sesuatu yang dahulu ditakutinya.
6. Memaafkan masa lalu
Untuk inner child yang berantakan, satu kunci yang tak kalah paling adalah dengan memaafkan masa lalu.
7. Dialog dengan diri sendiri
Oriza menyebutkan, tanpa disadari, kita hidup seperti zombie. Kita terlalu disibukkan dengan beragam hal dari bangun hingga tidur kembal hingga lupa memaknai kehidupan itu sendiri.
Oleh karena itu, cobalah untuk mengenal diri kembali. Meresapi kehidupan dan menyelesaikan inner child negatif dengan berdialog pada diri sendir agar masalah tersebut terselesaikan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Haibunda Squad
Simak Bun, Cara Membuat Anak Bahagia dan Kesehatan Mental Terjaga

Haibunda Squad
Bagaimana Cara Mencegah Luka Inner Child dalam Parenting? Psikolog Kasih Saran Nih

Haibunda Squad
Jangan Diabaikan, Ini Kata Psikolog soal Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga

Haibunda Squad
Waspada Bun, Kesehatan Mental Orang Tua di Rumah Bisa Picu Stres Anak Saat Pandemi

Haibunda Squad
3 Cara Atasi Parental Burnout yang Bunda Rasakan, Salah Satunya Detoks Medsos


7 Foto
Haibunda Squad
7 Potret Serunya Event HaiBunda Squad x J Trust Bank Bahas Kesehatan Mental & Keuangan Keluarga
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda