Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Ibu Hamil Tak Mampu Bayar Fidyah dan Ganti Puasa, Ini yang Dapat Dilakukan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 05 Apr 2023 11:13 WIB

Ilustrasi Muslim
Ibu Hamil Tak Mampu Bayar Fidyah dan Mengganti Puasa, Ini yang Dapat Dilakukan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Ketentuan membayar fidyah berlaku bagi ibu hamil dan menyusui yang memutuskan tidak berpuasa. Seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 183 dan 184, ibu hamil dan menyusui masuk dalam kelompok yang mendapat keringanan dalam berpuasa Ramadan, Bunda.

Berikut firman Allah SWT terkait puasa untuk ibu hamil dan menyusui dalam surat Al Baqarah ayat 183 - 184 

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Anggota Majelis Pembinaan Kader PP Aisyiyah, Ustazah Lailatis Syarifah, Lc., M.Ag., mengatakan bahwa ibu hamil yang merasa tidak kuat berpuasa boleh untuk menggantinya dengan membayar fidyah. Sebaliknya, bila kondisi Bunda dan janin sehat, puasa boleh dilanjutkan.

"Kalau membuatnya lemah dan menghambat pertumbuhan bayi boleh tidak puasa. Tetapi juga boleh kalau sudah konsultasi ke dokter dan gizi tercukupi dengan puasa, tentu boleh lanjut berpuasa. Dia boleh memilih lanjut puasa atau tidak berpuasa," kata Ustazah Lailatis saat Live Instagram HaiBunda, Selasa (4/4/2023).

Ketentuan membayar fidyah dan qadha puasa

Ibu hamil dan menyusui dapat membayar fidyah atau mengganti puasa (qadha) sesuai hari batal puasa. Beberapa mahzab memiliki pandangan berbeda terkait cara menbayar utang puasa untuk ibu hamil dan menyusui.

"Jadi kalau meng-qadha artinya mengganti berpuasa di hari lain. Sementara fidyah mengganti satu hari tidak puasa dengan memberi makan orang miskin. Fidyah ini ada 3 cara, membari makan makanan matang, bahan mentah, atau uang yang seukuran untuk membeli makanan," ujar Ustazah Lailatis.

Pilihan membayar fidyah sebenarnya lebih utama bila dibandingkan qadha, Bunda. Sebab, kita tidak harus menunggu badan sehat untuk mengganti puasa.

"Fidyah itu lebih sesuai prinsip Islam yang tidak memberatkan tapi tidak meremehkan. Sebenarnya kalau yang utama demi semuanya itu fidyah, itu lebih aman karena kita tidak harus menunggu selesai menyusui, jadi lebih tenang," katanya.

"Kalau qadha harus lebih hati-hati lah, karena ibu harus fit dulu baru bisa membayar utang, dan kita tidak tahu Allah akan mengambil kita kapan. Bisa saja kita meninggal sebelum utang lunas."

Lalu bagaimana bila Bunda tidak sanggup secara finansial membayar fidyah dan mampu mengganti dengan qadha?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 7 pilihan menu sahur yang praktis dan sehat untuk ibu hamil yang berpuasa, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KETENTUAN BAYAR UTANG PUASA YANG TAK BISA BAYAR FIDYAH DAN QADHA

Ilustrasi Muslim Hamil

Ibu Hamil Tak Mampu Bayar Fidyah dan Mengganti Puasa, Ini yang Dapat Dilakukan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Ibu hamil tak mampu bayar fidyah dan qadha puasa

Ibu hamil yang tak mampu membayar fidyah dan qadha tetap bisa membayar utang puasa. Allah SWT memberikan keringanan pada umatnya yang tak mampu secara finansial dan fisik.

"Ada riwayat seorang laki-laki bersama keluarga, waktu itu ia harusnya mengganti (kafarat) puasa karena melakukan hubungan suami istri saat Ramadan. Tetapi ia tidak bisa memerdekakan budak, diminta berpuasa dua bulan berturut-turut tidak mampu karena kerja berat, lalu Rasul minta ia memberi makan 60 orang miskin, tapi dia adalah orang paling miskin di sana. Kemudian, ada sahabat yang mampu untuk membantunya membayar utang, lalu ia diminta memberikan pada orang miskin, tapi dia yang paling miskin di antara dua bukit. Jadi, itu yang harus dibayar malah buat dia sendiri," kata Ustazah Lailatis.

Banner Kebiasaan untuk Kecilkan Lingkar Perut

Dari cerita tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap orang diberikan keringanan untuk membayar utang puasa dengan cara apapun. Bila Bunda tidak mampu secara finansial dan fisik, maka bisa membayar semampunya.

Tapi, bila tetap tidak mampu membayar fidyah, Bunda bisa mendapatkan bantuan dari tetangga atau orang sekitar yang mampu. Membayar fidyah tidak harus dari harta sendiri bila tidak mampu.

"Kalau tidak mampu membayar fidyah, maka bisa dibayar dengan ukuran semampu kita, paling tidak apa yang kita makan," ujar Ustazah Lailatis.

"Kalau tidak mampu juga, ya Allah Maha Tahu, kewajiban kita yang mampu adalah membantu. Siapa yang tidak mampu bisa dibantu, tidak harus dari dirinya tapi bisa juga dari tetangga atau pemerintah setempat yang membantu membayar," sambungnya.


(ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda