Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Inspiratif Bun, Cara Seru Tingkatkan Literasi untuk Maksimalkan Perkembangan Anak

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Jumat, 21 Jun 2024 08:58 WIB

Festival Buku Patjarmerah
Festival Buku Patjarmerah/ Foto: Dok. Patjarmerah
Jakarta -

#HaiBunda membangun budaya literasi anak memang tak semudah membalikkan telapak tangan, ya. Upaya ini butuh ketekunan, tak hanya dari orang tua dan pengajar, tapi semua pihak yang menginginkan kemajuan peradaban.

Menurut penulis dan pemerhati dunia anak, Reda Gaudiamo, budaya literasi memiliki peran sangat besar bagi perkembangan anak. Tak hanya terkait kemampuan membaca atau menulis, tapi juga menyangkut kecakapan memahami emosi dan membangun empati anak.

Reda meyakini, keakraban anak dengan dunia literasi dimulai dari rumah, Bunda. Ia juga mendorong penulis turut menghadirkan bacaan untuk pembaca anak-anak. Hal ini juga diungkap Ariyo Zidni, salah satu pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia.

Ia melihat literasi, terutama yang disampaikan lewat cerita, memiliki peran krusial. Pendongeng senior yang akrab disapa Kak Aio ini berpendapat, cerita adalah media paling baik dan mudah untuk menyebar ide, nilai, informasi, dan pengetahuan untuk anak-anak.

"Cerita juga akan membuat semua pesan yang tersirat di dalamnya bisa dikemas jadi menyenangkan," tutur Aio.

Reda dan Aio menyadari, upaya mendekatkan anak pada buku adalah pekerjaan rumah yang harus dipecahkan bersama. Menurut mereka, hal yang perlu mendapat perhatian lebih adalah kehadiran literasi untuk anak usia remaja, serta upaya merangkul anak-anak di wilayah yang sulit dijangkau.

Mereka berpendapat, geliat literasi anak tak pernah surut. Bahkan, buku cerita anak kini tak lagi berkutat dengan pesan moral untuk berbuat baik atau rajin ibadah, tapi mulai terbuka membicarakan banyak hal seperti isu kesehatan mental dan budaya lokal.

Menurut Aio, "Semakin banyak ruang berbagi yang berkembang, akses belajar dan bertukar pengetahuan makin mudah. Semua saling sinergi, baik pemerintah, komunitas, hingga lembaga yang menaruh perhatian besar pada dunia cerita anak."

Patjarmerah, sebuah festival kecil literasi dan pasar buku keliling Nusantara, adalah bagian dari upaya sinergi membentuk ekosistem literasi yang inklusif dan berkelanjutan. Maka hadirlah 'Patjarmerah Kecil'.

Patjarmerah berusaha jadi wadah perjumpaan bagi semua pihak yang ingin berkontribusi mengembangkan literasi anak. Festival ini menggandeng relawan, pemerhati, komunitas, hingga penerbit buku anak.

Jadi, semua saling terhubung dan bisa bersenang-senang bersama melalui berbagai kegiatan yang akan digelar di Pos Bloc, Jakarta, pada 29 Juni hingga 7 Juli 2024. Catat tanggalnya ya, Bunda!

Patjarmerah KecilFestival Patjarmerah Kecil/ Foto: Dok. Patjarmerah

Dikatakan Windy Ariestanty, salah satu perintis Patjarmerah Kecil, pengembangan literasi anak seharusnya juga bicara soal kerja kelompok untuk regenerasi pembaca, regenerasi pencipta (kreator), dan regenerasi narasi.

Nah pada 7 Juli mendatang, salah satu rangkaian acara festival yang dijuluki sirkus literasi ini akan mengadakan obrolan lintas bidang kreatif, terkait perkembangan narasi dunia anak dan remaja di Indonesia.

Dalam obrolan Membaca Arah Mata Angin: Regenerasi Cerita dalam Dunia Anak, Remaja, dan Keluarga, akan hadir Herdiana Hakim, Ph.D. (pakar dan pemerhati cerita anak), Reda Gaudiamo (penulis dan pegiat literasi anak), Anggia Kharisma (Visinema Kids & Family).

Selain itu, akan hadir juga Melia Emmy (Bintang Kecil), Djokolelono (penulis cerita anak), Natasha Chairani (Save Lagu Anak dan mantan penyanyi cilik), dan Najelaa Shihab (Pendidik & Pendiri Sekolah Murid Merdeka).

Obrolan ini untuk mempertemukan para pelaku dari berbagai bidang kreatif, yang memiliki kepedulian untuk mengembangkan dunia literasi anak. Reda dan Aio sepakat menyebut gerakan ini akan jadi langkah besar bagi literasi Indonesia.

Mereka berharap, Patjarmerah Kecil bisa berdampak dan mengakrabkan anak-anak dengan literasi melalui buku, sastra, musik, film, pertunjukan seni, dan lainnya.

"Menurut saya, festival ini akan berperan penting dalam menggaungkan literasi anak. Selama ini, orang sibuk dengan festival untuk orang dewasa, dengan buku anak-anak sebagai bonus. Namun kali ini, literasi anak akan jadi menu utama!" tegas Reda.

Selain itu, ada banyak lagi yang seru seperti Tukar Cerita Buku Anak: Ini Bacaanku, Mana Bacaanmu?, Ruang Kelas Paman Gery: Belajar Seru Bercerita, Ruang Terampil Tangan Kecil: Bikin Kimbap dan Menggambar Tokoh, dan lainnya. Pasti seru, nih!

Bagi Bunda belum jadi member HaiBunda Squad, yuk gabung untuk berbagi informasi seputar mom's life, ikutan berbagai event, dan bisa dapat banyak giveaway. Daftar langsung klik di SINI.

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda