kehamilan
Sebelum Hamil, Seberapa Perlu Cek Kondisi Organ Reproduksi?
Sabtu, 08 Jul 2017 12:32 WIB
Jakarta -
Setelah menikah, umumnya pasangan suami istri pengen banget nih segera punya momongan. Tapi sebagai persiapan kehamilan, seberapa perlu sih mengecek kondisi kesehatan organ reproduksi kita Bun?
dr Bramundito SpOG dari RS Pondok Indah bilang kalau Bunda mau mempersiapkan kehamilan, nomor satu yang penting dan simpel itu psikis. Menurut dr Bram, kalau secara keseluruhan kondisi seorang wanita sehat Bun, punya momongan nggak akan lama-lama kok. Walau memang, ada 25 persen pasangan yang susah banget nih Bun punya momongan.
"Cuma memang kadang ada yang kita nggak tahu kenapa nggak bisa hamil juga sampai perlu (melakukan program) bayi tabung segala macam. Tapi sebagian kecil (susah hamil bisa karena) ada infeksi sperma suami, endometriosis," kata dr Bram waktu ngobrol sama HaiBunda.
Memang, kalau kita mau melakukan pemeriksaan kondisi rahim, bisa nih Bun lengkapnya dilihat via USG gimana kondisi rahim kita, normal atau nggak, apakah ada mioma atau nggak.
"Tapi kalau untuk saluran telur diperiksa mampet atau nggak, itu nggak perlulah. Menikah dulu saja. Tapi kalau 6 sampai 12 bulan belum bisa hamil tuba falopinya baru kita cek, air maninya juga baru kita cek," kata dr Bram.
Bicara soal kondisi sperma suami, seberapa penting sih dok melakukan pemeriksaan sperma sebelum program kehamilan? Kata dr Bram, bisa aja prosedur ini dilakukan Bun tapi kalau memang ternyata Bunda sulit hamil ya. Karena dikatakan dr Bram, faktor susah punya anak 30 persen itu dari suami.
Untuk mempersiapkan kehamilan, dr Bram pesan persiapan fisik seperti biasa aja Bun. Bunda perlu menjalani pola hidup sehat, bisa ngatur stres, terapkan pola makan sehat, terus istirahat yang cukup. Jangan lupa ya Bun, setelah menikah, lakukan hubungan seksual secara teratur seminggu dua sampai tiga kali untuk memperbesar peluang kehamilan.
Dalam kondisi sehat plus nggak ada gangguan fisik, kemungkinan besar Bunda bisa cepat berbadan dua kok. Tapi, dr Bram mengingatkan kalau sudah menikah satu tahun dan rutin bercinta tapi belum hamil juga, silakan Bunda lakukan pemeriksaan ke dokter ya. (rdn)
dr Bramundito SpOG dari RS Pondok Indah bilang kalau Bunda mau mempersiapkan kehamilan, nomor satu yang penting dan simpel itu psikis. Menurut dr Bram, kalau secara keseluruhan kondisi seorang wanita sehat Bun, punya momongan nggak akan lama-lama kok. Walau memang, ada 25 persen pasangan yang susah banget nih Bun punya momongan.
"Cuma memang kadang ada yang kita nggak tahu kenapa nggak bisa hamil juga sampai perlu (melakukan program) bayi tabung segala macam. Tapi sebagian kecil (susah hamil bisa karena) ada infeksi sperma suami, endometriosis," kata dr Bram waktu ngobrol sama HaiBunda.
Memang, kalau kita mau melakukan pemeriksaan kondisi rahim, bisa nih Bun lengkapnya dilihat via USG gimana kondisi rahim kita, normal atau nggak, apakah ada mioma atau nggak.
"Tapi kalau untuk saluran telur diperiksa mampet atau nggak, itu nggak perlulah. Menikah dulu saja. Tapi kalau 6 sampai 12 bulan belum bisa hamil tuba falopinya baru kita cek, air maninya juga baru kita cek," kata dr Bram.
Bicara soal kondisi sperma suami, seberapa penting sih dok melakukan pemeriksaan sperma sebelum program kehamilan? Kata dr Bram, bisa aja prosedur ini dilakukan Bun tapi kalau memang ternyata Bunda sulit hamil ya. Karena dikatakan dr Bram, faktor susah punya anak 30 persen itu dari suami.
Untuk mempersiapkan kehamilan, dr Bram pesan persiapan fisik seperti biasa aja Bun. Bunda perlu menjalani pola hidup sehat, bisa ngatur stres, terapkan pola makan sehat, terus istirahat yang cukup. Jangan lupa ya Bun, setelah menikah, lakukan hubungan seksual secara teratur seminggu dua sampai tiga kali untuk memperbesar peluang kehamilan.
Dalam kondisi sehat plus nggak ada gangguan fisik, kemungkinan besar Bunda bisa cepat berbadan dua kok. Tapi, dr Bram mengingatkan kalau sudah menikah satu tahun dan rutin bercinta tapi belum hamil juga, silakan Bunda lakukan pemeriksaan ke dokter ya. (rdn)