Jakarta -
Masa-sama awal kehamilan adalah masa yang krusial dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Karena itu, jika sampai terkena
rubella di awal kehamilan seorang bunda, bisa terjadi hal yang nggak diinginkan nih, Bun.
Hal apa itu? Kata dr Noviyanti SpOG dari Rumah Sakit Mayapada Tangerang,
rubella pada ibu hamil trimester pertama bisa mengakibatkan keguguran. Selain itu, bisa mengakibatkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
"Kecacatan tersebut dikenal dengan nama 'sindroma rubella kongenital' yang meliputi kelainan pada jantung, mata, ketulian dan keterlambatan tumbuh kembang," kata dr Noviyanti waktu ngobrol dengan HaiBunda.
Menurut dr Novi nih Bun, kalau ibu hamil terkena virus rubella saat trimester pertama, maka 90 persen bayi yang dilahirkan bisa cacat. Tapi bila ibu hamil terkena virus saat usia kehamilannya 36 minggu ke atas, bisa jadi calon bayi aman-aman saja.
"Ini karena proses pembentukan organ sudah selesai," lanjut dr Novi.
Lalu gimana ya kalau di trimester pertama ibu hamil telanjur terkena virus rubella? Kalau kata dr Novi, saat ini terjadi tidak banyak yang bisa dilakukan. Mungkin hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menyiapkan mental jika kelak melahirkan anak dengan kecacatan. Selain itu perlu banyak berdoa Bun, karena kita sebagai manusia hanya bisa berdoa dan berusaha. Apapun kondisi anak kita, Tuhan sudah menentukan mana yang terbaik.
Bila anak terdiagnosis sindroma rubella kongenital, maka orang tua perlu berbesar hati. Selain itu, ketimbang berkeluh kesah, sebaiknya orang tua menyiapkan mental untuk merawat si buah hati.
Tapi dampak rubella saat hamil muda ini sebenarnya bisa dicegah lho Bun. Caranya adalah dengan melakukan vaksin MMR pada perempuan dalam usia reproduksi.
"Tapi ingat pemberian vaksin MMR ini jangan diberikan sewaktu Bunda mengandung, sebab vaksin ini kategorinya vaksin hidup yang dilemahkan. Oleh karena itu sangat penting untuk mendapatkan vaksin ini sejak dini, khususnya pada usia reproduksi," papar dr Novi.
Upaya lain untuk mencegah dampak rubella adalah melakukan tes prenatal pada Bunda yang berencana hamil. Tes dilakukan melakui tes darah untuk mendeteksi keberadaan antibodi rubella. Apabila didapatkan hasil Immunoglobulin M (IgM) positif berarti Bunda sedang mengidap rubella. Pada kondisi itu biasanya dokter akan menganjurkan untuk menunda kehamilan sampai IgM menjadi negatif yaitu sekitar 3-6 bulan kemudian.
"Bunda hamil yang belum menerima vaksin dan dengan sistem kekebalan rendah, sebaiknya hindari kontak dengan pasien rubella atau setidaknya jangan mendekati orang yang sedang sakit demam," imbuh dr Novi.
Hmm, oke, jika Bunda berencana untuk hamil dalam waktu dekat, jangan sampai lalai memeriksakan diri ke dokter sebagai upaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ya. Semoga tetap sehat, Bun.
(jos)