HaiBunda

KEHAMILAN

Bumil, Pastikan Plasenta Tetap Sehat Ya

Rahma Lillahi Sativa   |   HaiBunda

Senin, 31 Jul 2017 10:57 WIB
Ilustrasi ibu hamil (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Surabaya - Janin bisa dipastikan memperoleh nutrisi yang memadai jika plasenta yang dimiliki ibunya sehat. Sebab nutrisi langsung disalurkan ke janin melalui plasenta.

Bunda perlu tahu, plasenta sebenarnya baru terbentuk di awal kehamilan, yaitu saat usia kandungan memasuki 8-12 minggu. Plasenta memegang peranan penting karena menjadi penghubung antara ibu dengan janinnya.

"Ibarat jalan raya, kalau (plasenta) ada masalah maka kehamilan juga bermasalah," kata dr Boy Abidin, SpOG, konsultan fertilitas endokrinologi reproduksi, di sela-sela Prenagen Pregnancy Educational Journey di Dyandra Convention Center Surabaya, Minggu (30/7/2017).


Tetapi bagaimana caranya memastikan kesehatan plasenta? Hal ini bisa dilihat dari gambar USG. Inilah sebabnya pemeriksaan kehamilan secara rutin menjadi penting, Bun.

"Dari USG, kita bisa melihat plasenta itu berkembang baik atau tidak. Dari anatomi, ukurannya atau bentuknya," ungkap dr Boy.

Kesuksesan plasenta dalam menghantarkan nutrisi dari ibu ke janin juga dapat diketahui dari dampak yang terlihat pada si janin. "Kalau terjadi plasentanya tidak sehat, logikanya makanan yang ibu makan tidak sampai kepada janinnya, janin jadi tidak berkembang," imbuh dr Boy.

Komplikasi yang ditemukan selama kehamilan juga menjadi salah satu yang membuat dokter akan menganalisis kondisi plasenta.

Oh iya Bun, pernah mendengar soal keracunan kehamilan? Ini merupakan kondisi di mana muncul zat yang menyebabkan tekanan darah menjadi naik dan bisa memicu preeklampsia pada ibu hamil.

"Itulah kenapa di usia kehamilan 20 minggu ke atas, ibu diharuskan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah setiap kontrol," saran dr Boy.

Nah, kalau Bunda mengalami diabetes gestasional atau diabetes saat hamil, juga harus lebih memperhatikan kondisinya. Biasanya kondisi ini bisa mengakibatkan janin memiliki berat berlebih.

"Makanya kalau janinnya gede di usia 32 minggu ke atas, kita monitor jangan sampai lahir gede. Apalagi ini juga bisa mengakibatkan kematian janin kalau dibiarkan," paparnya.

dr Boy menambahkan, optimal tidaknya pertumbuhan janin juga bisa dilihat dari pergerakannya di dalam rahim. Idealnya, janin bergerak sebanyak 10 kali dalam kurun 12 jam nih, Bun.

Namun jika diam atau pergerakan bayinya cenderung berkurang dari waktu ke waktu, ibu hamil perlu melakukan evaluasi. "Sama dengan bayi, kalau denger bunyi keras klakson nangis itu sehat. Tapi kalau dia diam saja, hati-hati," imbuhnya. (Rahma Lillahi Sativa)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK