Jakarta -
Hamil itu pengalaman yang menyenangka ya, Bun. Memang sih, selama 36-40 minggu hamil suka mengalami hal-hal yang nggak biasa. Hmm, apa saja tuh hal nggak biasa yang bisa dialami ibu hamil?
Ditangkum HaiBunda, berikut ini beberapa kondisi yang bisa dialami ibu-ibu saat
hamil. Yuk, disimak bersama, Bun.
1. Gatal di Mana-mana
Beberapa ibu hamil ada yang mengalami gatal di mana-mana. Ini karena kulit melebar karena berat badan meningkat dan perut membesar, jadi gatal deh. Umumnya keluhan ini muncul di trimester ketiga.
Peningkatan suplai darah ke seluruh kulit dapat menyebabkan gatal di tempat lain juga, seperti kulit kepala, vulva, atau anus. Demikian dilansir Lifehacker.
Ruam gatal juga bisa muncul saat hamil dengan nama-nama seperti PUPPP dan gestegis pemfigoid. Sebagian besar tidak berbahaya, tapi jika membuat Bunda nggak tahan, bisa meminta dokter memberikan obat.
Namun, waspadalah kalau gatal parah pada telapak tangan dan telapak kaki, Bun. Itu bisa menjadi tanda kondisi liver yang disebut cholestasis intrahepatik pada kehamilan, yakni empedu dari liver terbentuk di seluruh tubuh. Kondisi ini bisa membahayakan bayi, bahkan menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.
Yang harus dilakukan untuk gatal biasa, kita bisa menjaga agar kulit tetap lembap. Usahakan agar kulit tetap nyaman dengan menghindari ikat pinggang yang terlalu ketat dan produk yang pernah membuat kulit iritasi di masa lalu.
2. Tangan Mati RasaTangan mati rasa karena adanya cairan yang membuat bagian tubuh lain menggemuk. Kondisi ini bisa memberi tekanan pada pergelangan tangan. Salah satu saraf tangan, ibu jari dan jari-jari berada di ruang yang rapat antara tulang dan ligamen pergelangan tangan. Kondisi ini dikenal dengan carpal tunnel syndrome.
Gejalanya kira-kira sama dengan orang yang mengetik sepanjang hari dan berakhir dengan carpal tunnel syndrome. Kabar baiknya ini akan menghilang setelah melahirkan, jadi kita tidak perlu operasi.
Kondisi serius yang berhubungan dengan mati rasa pada kehamilan jarang terjadi, tapi kita perlu memberitahukan ke dokter jika mengalaminya.
3. Kaki Sakit
Saat hamil, beberapa ibu ada yang mengeluh kaki sakit. Ini karena kaki membesar sehingga telapak kaki pun jadi lebih rata. Kondisi ini bikin nggak nyaman saat pakai sepatu yang biasa dipakai.
Bengkak juga bisa menyebabkan nyeri pada kaki dan kaki bagian bawah, juga bisa membuat sepatu terasa sempit.
Kalau mengganggu banget, tentu perlu ganti sepatu yang lebih sesuai. Bisa dipertimbangkan juga untuk menemui dokter.
Untuk mengurangi pembengkakan, angkat kaki saat kita bisa melakukannya, dan cobalah menghindari berdiri terlalu lama, terutama saat cuaca panas.
4. JerawatSaat hamil, ada yang wajahnya halus mulus, tapi ada juga yang malah jerawatan. Penyebabnya adalah hormon progesteron yang melonjak selama kehamilan. Meningkatnya progesteron menyebabkan kulit menghasilkan lebih banyak minyak daripada biasanya.
Jika Bunda cenderung berjerawat sebelum menstruasi, ini adalah situasi yang mirip. Bedanya saat ini Bunda harus menghadapi meningkatnya hormon hingga berbulan-bulan.
Jerawat kehamilan nggak berbeda dengan jerawat biasa, Bun. Jadi saran yang biasa tetap berlaku yakni menjaga kebersihan kulit, melembapkannya sehingga kulit tidak mengering, serta carilah produk perawatan kulit dan kosmetik non-comedogenic.
Beberapa obat jerawat tidak aman digunakan selama kehamilan, termasuk isotretinoin (Retin-A), tazarotene, dan spironolakton. Sebaiknya kita minta obgyn atau dermatolog membuat pilihan terbaik.
Beberapa obat jerawat lainnya kurang berbahaya namun biasanya tidak disarankan, termasuk Differin gel dan beberapa antibiotik.
5. Mengidam Sesuatu yang Bukan Makanan
Ngidam makanan sih oke saja ya. Tapi gimana kalau yang diidam bukan makanan? Kondisi ini dinamakan pica.
Teori utama pica adalah hasrat aneh berasal dari tubuh karena kita sangat membutuhkan zat besi atau mineral lainnya. Ada ibu
hamil yang ingin makan tanah, kotoran, juga sabun cuci lho.
Apabila ada Bunda yang memiliki hasrat kuat memakan sesuatu yang tidak seharusnya dimakan, cobalah tanyakan ke dokter untuk mendiskusikan apakah zat besi dan mineral lainnya kurang. Cobalah mencari hal-hal yang lebih sehat untuk dimakan saat hasrat pica menghampiri ya, Bun.
6. MimisanHal nggak biasa lainnya adalah mimisan. Ini terjadi karena sirkulasi darah meningkat selama kehamilan, dan karena hidung mengandung banyak pembuluh darah kecil.
Jika bumil mimisan, baiknya mengelap darah dari hidung dengan lembut. Di musim dingin saat udara sangat kering, gunakan pelembap di rumah. Jika hidung mulai berdarah, cara termudah untuk menghentikannya, menurut seorang dokter Harvard, adalah memiringkan kepala ke depan, letakkan ibu jari dan telunjuk di kedua sisi jembatan hidung, lalu geser jari-jari itu ke bawah sehingga seperti memberi jalan kepada tulang rawan. Selanjutnya buat posisi seperti mencubit, lakukan selama lima menit ya, Bun.
7. Kram Kaki Beberapa teori mengatakan kram kaki saat hamil itu berkaitan dengan kelelahan, rahim menekan saraf tertentu, menurunnya sirkulasi di kaki dari tekanan bayi pada pembuluh darah. Bisa terjadi juga karena kekurangan mineral seperti potassium, kalsium dan magnesium. Kram kaki bawah yang tajam ini sering terjadi pada malam hari selama trimester kedua dan ketiga. Pastinya hal ini sering bikin Bunda terbangun.
Untuk pencegahan, peregangan otot betis sebelum tidur bisa membantu, Bun. Dengan pinggul menghadap ke depan, Bunda bisa menggerakkan satu kaki di depan kaki yang lain dan kemudian perlahan menekuk ke depan sampai Bunda merasakan peregangan di betis. Lalu ganti kaki.
Memang belum ada bukti dengan mengonsumsi potasium ekstra bisa mencegah kram kaki, tapi beberapa wanita mengaku terbantu dengan memakan pisang.
8. Hot FlashesHot flashes dikeluhkan beberapa ibu hamil karena fluktuasi hormon, terutama estrogen. Hot flashes bisa mengaburkan penglihatan, membuat kita berkeringat deras, juga bisa membuat menggigil.
Meskipun tidak nyaman dan menyebalkan, hot flashes biasanya tidak berbahaya, Bun. Untuk membantu mencegahnya, usahakan tetap terhidrasi ya, Bun, pertahankan berat badan dan olahraga yang sehat. Menahan napas juga bisa membantu Bun, caranya dengan mengembangkan paru-paru dengan napas yang sangat lambat dan terkontrol, di mana udara masuk melalui hidung dan keluar melalui mulut.
9. Sering MengompolKandung kemih mengalami banyak tekanan selama kehamilan, sehingga saat hamil sering mengalami inkontinensia urine. Setiap kali batuk, bersin atau tertawa, akan memberikan dorongan ekstra, sehingga bisa jadi akan sering mengompol, Bun.
Latihan kegel bisa cukup membantu untuk menguatkan ototr dasar panggul, Bun. Latihan ini bisa membantu memperkuat otot yang mengendalikan aliran urine. Juga, perhatikan kenaikan berat badan selama kehamilan ya, Bun, soalnya wanita yang berat badannya naik berlebihan selama kehamilan lebih mungkin mengalami inkontinensia urine.
10. Sering Merasa Kembung
Hal nggak biasa lainnya adalah sering merasa kembung saat hamil. Ini karena tingkat progesteron meningkat. Progesteron adalah hormon yang melemaskan rahim, tetapi juga saluran pencernaan. Gas jadi lebih mudah terbentuk sehingga kita merasa kembung, dan karenanya sering terbangun saat tidur.
Kita nggak mungkin mencegah gas di perut, tapi ada cara untuk menguranginya. Baiknya hindari konsumsi terlalu banyak makanan yang merangsang gas seperti kacang-kacangan, biji-bijian, brokoli, asparagus, dan kol.
Hindari juga makanan berlemak dan yang berpemanis buatan, karena bisa membuat masalah pencernaan semakin buruk. Bergerak juga bisa membantu, Bun. Berjalan, jogging dan latihan lainnya dapat memungkinkan gas cepat keluar melalui jalur pencernaan.
11. Sensitif dengan Aroma
Foto: Ari Saputra/detikcom |
Penciuman jadi lebih sensitif saat hamil bisa terjadi karena hormon, terutama estrogen, yang membuat kita mual ketika mencium sesuatu.
Untuk mengurangi mual saat hidung kita terlalu sensitif, baiknya kita biarkan jendela terbuka, sering-sering mencuci pakaian dan seprai, hindari makanan dan wewangian yang membuat kita tiba-tiba tidak tahan untuk mencium. Cobalah menggunakan peppermint, jahe atau kapulaga juga bisa membantu meredakan mual. Kemudian sabarlah menunggu trimester pertama berakhir, Bun, karena keluhan ini biasanya hanya dialami di trimester pertama.
(vit/aml)