kehamilan

Kerja Sama Pasutri Seperti Ini Bantu Sukseskan Program Hamil

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Sabtu, 31 Mar 2018 07:02 WIB

Jakarta - Saat menjalani Trying to Conceive (TTC) atau program hamil, kerja sama suami dan istri pastinya diperlukan supaya usaha itu membuahkan hasil.

Dengan kata lain, nggak hanya istri nih yang mesti menjaga tubuh dan pikiran tapi suami juga perlu turun tangan agar program hamil alias promil ini berhasil. Nah, psikolog klinis dewasa Pustika Rucita ngasih tips agar promil nggak terlalu terasa berat dijalani oleh pasangan suami istri (pasutri).

Hal yang paling utama, tetap memperhatikan kondisi diri dan menyayangi diri sendiri, Bun. Kemudian, wanita yang akrab disapa Cita ini juga menyarankan agar kita nggak sama-sama sibuk sendiri. Sehingga, menyeimbangkan aktivitas kita dan pasangan penting dilakukan.


"Misalnya buat jadwal untuk kencan bersama. Kencan bersamanya juga nggak perlu mahal atau jauh kok. Contoh aja sehabis ke dokter untuk konsul atau periksa, setelahnya kita bisa kan kencan pergi ke mana gitu sama pasangan biar nggak stres banget," kata psikolog dari Tiga Generasi ini.

Dari pihak suami, ketika tahu istri belum hamil dan masih harus berusaha, coba hadiahi diri dan pasangan. Berupa apa hadiahnya? Misalkan jalan-jalan baik dengan jarak perjalanan jauh atau dekat. Lalu, coba juga perbanyak melakukan aktivitas bersama pasangan seperti olahraga, relaksasi, atau sekadar makan siang.



"Rencanakan getaway bersama pasangan juga bagus," tutur Cita dalam acara Pregnity Smart Sharing 'Getting Ready for Pregnancy', Prepare Your Body, Boost Your Fertility di Green House Co Work, Multivision Tower Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Nggak hanya bereksperimen dari kencan, kita juga bisa mencoba hal baru saat berhubungan intim. Dengan begitu, hubungan intim bisa lebih menyenangkan. Contohnya aja, istri bisa memberi lingerie atau suami mengungkapkan variasi baru dalam bercinta yang ingin dijajal.

"Pertahankan 'ritual' bersama pasangan dan jangan lupa asah terus sense of humor bersama pasangan, biar nggak stres-stres amat," ungkap Cita.

Cita menambahkan kita bisa kok mencari bantuan profesional seperti psikolog ketika sudah melakukan semua tips tersebut tapi secara psikis masih merasa kurang nyaman. Soalnya, gangguan psikis berpengaruh banget lho, Bun, dalam suksesnya program hamil.

Sementara itu, menurut dr Arie A Polim D Mas, SpOG(K) stres juga sebenarnya harus dihindari ketika pasutri dengan menjalani program hamil.

"Stres memang tidak bisa kita hindari apalagi jika hidup di Jakarta, cuma dalam suatu program kehamilan kita harus bisa meminimalkan stres. Coba berpikir positif tapi jangan terlalu optimis, takutnya kaget kalau harapa tidak sesuai ekspektasi," tutur dr Arie.

Dokter yang menyabet Master of Human Embriology and Reproduction dari Valencia University, Spanyol ini menambahkan kadang stres bermula dari kekecewaan akan suatu harapan. Karena itu kata dr Arie coba berpikir positif dan jangan lupa miliki support sistem yang baik diiringi doa ya. Yakin deh, Bun, proses nggak akan mengkhianati hasil kok. Tetap semangat ya Bunda dan Ayah!



(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT