Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Jangan Abaikan Kulit Gatal Saat Hamil Ya, Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 27 Mar 2018 10:02 WIB

Ibu ini awalnya menganggap remeh kulitnya yang gatal, sampai akhirnya hal yang buruk nyaris saja terjadi.
Jangan Abaikan Kulit Gatal Saat Hamil Ya, Bun/ Foto: thinkstock
Michigan, AS - Kulit gatal saat hamil adalah hal yang sebenarnya wajar. Meskipun begitu, kita nggak boleh terlalu menganggap remeh hal tersebut, Bun. Ibu asal Michigan AS, Christina DePino ini telah memperingatkan ibu hamil lainnya tentang bahaya mengabaikan kulit gatal melalui laman Facebooknya.

Bagi yang pernah mengalami gatal-gatal biasa mungkin tampak seperti gangguan yang nggak berbahaya, tetapi gatal-gatal yang dialami Christina DePino membuatnya terjaga di malam hari dan membuat kulitnya berdarah serta meninggalkan bekas luka. Kala itu ia sedang mengandung putrinya.

Jika saja saudara ipar Christina yang seorang perawat nggak memerhatikan gejala yang dialami Christina, putri yang dikandungnya bisa saja mengalami lahir mati. Saudara iparnya bilang bahwa Christina punya tanda-tanda kondisi hati langka yang membuatnya menderita gatal-gatal.

"Saya memposting di Facebook untuk curhat bahwa saya hanya ingin menyembuhkan kulit saya karena nggak ada obat yang bisa mengurangi gatalnya," kata Christina dikutip dari Global News.

Jangan Abaikan Kulit Gatal Saat Hamil Ya, BunJangan Abaikan Kulit Gatal Saat Hamil Ya, Bun/ Foto: Facebook/ Christina de Pino




Pada saat itu, dia hamil 35 minggu dan saudara ipar Christina bilang bahwa Christina bisa mengalami kolestasis intrahepatik kehamilan (ICP). Saat itu juga, Christina segera menghubungi dokternya untuk tes darah dan ternyata benar ia didiagnosis dengan ICP. Kemudian Christina diinduksi pada usia kehamilan 37 minggu.

"Setelah melahirkan, yang bisa saya pikirkan hanyalah, 'Bagaimana jika saya tidak mengeluh di Facebook? Bagaimana jika tidak ada yang memberitahuku?'," tutur Christina dikutip dari The Sun.

Bertekad untuk menyebarkan kewaspadaan terkait apa yang ia alami, Christina bercerita kembali di Facebook. Cerita tentang pengalamannya tersebut telah dibagikan lebih dari 28.000 kali.

Tentang ICP nih Bun, menurut National Health Service Inggris adalah kolestasis intrahepatik kehamilan (ICP), juga dikenal sebagai obstetric cholestasis (OC). ICP bisa terjadi saat asam empedu mengalir dari hati ke usus untuk membantu mencerna makanan. Dengan ICP, asam empedu nggak mengalir dengan baik dan menumpuk di tubuh sebagai gantinya.

Nggak ada obat untuk ICP, tetapi harus pergi ke dokter jika kita sedang hamil.Jika kita pernah mengalaminya, kita memiliki peluang tinggi untuk mengalami ICP lagi pada kehamilan berikutnya. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa bayi yang ibunya memiliki ICP memiliki peluang lebih tinggi untuk lahir prematur atau lahir mati, sehingga ibu hamil mungkin ditawari induksi pada usia kehamilan 37-38 minggu.

Gejala biasanya dimulai pada usia kehamilan 30 minggu, tetapi dapat terjadi lebih dini, yakni delapan minggu setelah kehamilan. Gejala-gejalanya meliputi urine yang berwarna gelap, feses pucat dan gatal-gatal seperti yang dialami Christina, Bun.

(aci)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda