kehamilan

Apa Penyebab Berkurangnya Air Ketuban?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Jumat, 27 Apr 2018 18:02 WIB

Jakarta - Air ketuban penting buat janin di rahim. Nah, salah satu kondisi yang perlu diperhatikan adalah berkurangnya jumlah air ketuban. Hmm, memang apa aja sih penyebab berkurangnya air ketuban?

Disampaikan dr Kanadi Sumapraja SpOG(K), MSc dari RS Royal Progress, air ketuban bisa berkurang karena beberapa hal. Kalau ketuban pecah, itu kemungkinan besar ketuban akan kering, Bun. Kata dr Kanadi, tanda ketuban pecah bisa dirasakan bunda saat hamil kok. Seperti ada cairan di pakaian dalam dan terasa basah tapi bukan karena berkemih.

"Kalau kayak gini tentu Bunda harus waspada. Yang kedua perlu diketahui, kalau sampai ketuban kering tapi nggak pecah, jangan-jangan ada kelainan di janin," kata dr Kanadi di sela-sela Live Instagram, 'Bongkar Mitos Kehamilan' yang digelar HaiBunda bersama RS Royal Progress.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Soalnya, dikatakan dr Kanadi produksi air ketuban itu dari air seni janin, Bun. Jadi, kalau sampai terjadi kondisi air ketuban kering padahal ketuban nggak pecah, jangan-jangan janin di kandungan memiliki kelainan. Misalnya kelainan bawaan di saluran kemih.

Biasanya, Bun, ketika jumlah air ketuban berkurang biasanya saat bayi di-USG dokter akan memeriksa apakah kantong kencing si janin terisi air seni atau nggak. Kalau kosong berarti ada masalah nih sama saluran kencing si janin.

Kemudian, kita perlu tahu, Bun kalau air ketuban bisa berkurang seiring bertambahnya usia kehamilan. Saat usia kehamilan bertambah, fungsi plasenta menurun. Ketika fungsi plasenta menurun dan nutrisi yang dibutuhkan bayi berkurang maka janin berupaya melakukan perubahan di dalam tubuhnya.

"Supaya zat nutrisi yang terbatas jumlahnya itu cuma dikasih ke organ penting kayak jantung dan otak. Nah pada ginjal bisa berakibat penurunan produksi air seni," tutup dr Kanadi.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT