Jakarta -
Ketika pasangan suami istri ingin merencanakan
kehamilan, masing-masing baik suami apalagi istri perlu mempersiapkan nutrisi untuk tubuhnya. Kalau berurusan dengan nutrisi pasti ada kaitannya dengan makanan yang kita konsumsi.
Nah, baru-baru ini ada penelitian di Australia yang menyebutkan wanita yang makan lebih banyak makanan cepat saji (fast food) akan lama untuk hamil, sementara mereka yang makan buah lebih cepat hamil.
Ini adalah satu lagi temuan yang menambah bukti bahwa pola makan yang sehat dapat membantu membuat orang lebih subur.
Tim di University of Adelaide di Australia menemukan wanita yang makan buah kurang dari satu kali sebulan membutuhkan waktu sekitar dua minggu lebih lama untuk
hamil daripada wanita yang makan buah tiga kali sehari atau lebih,
"Itu menunjukkan bahwa makanan yang lebih sehat mendukung konsepsi, sementara makanan yang tidak sehat itu tidak mendukung," papar Jessica Grieger dari Robinson Research Institute, yang memimpin tim studi, dikutip dari NBC News.
Tim peneliti ini mempelajari lebih dari 5.500 wanita di Australia, Selandia Baru, Irlandia dan Inggris yang belum pernah hamil dan akan mencoba untuk hamil.
Ketika wanita hamil 15 minggu, mereka ditanya tentang makanan tertentu yang mereka makan dan seberapa sering. Daftar makanannya termasuk buah segar, sayuran hijau, jenis ikan tertentu, burger, ayam goreng, taco, pizza, dan kentang goreng.
Di dalam penelitian mereka juga terdapat data tentang kapan mereka mulai mencoba untuk hamil. Mereka yang melaporkan mengonsumsi makanan cepat saji dan jumlah konsumsi buah terendah membutuhkan waktu dua sampai tiga minggu lebih lama untuk hamil daripada mereka yang makan buah paling banyak dan makanan cepat saji paling sedikit.
"Ini mendukung temuan kami tentang efek protektif buah, tetapi kami tidak menemukan hubungan dengan sayuran atau ikan hijau berdaun," tulis tim tersebut.
Mereka menambahkan bahwa buah-buahan dan sayuran mengandung berbagai antioksidan dan fitokimia ini mungkin menguntungkan bagi kesuburan wanita.
"Karena kami hanya bertanya tentang sayuran berdaun hijau dan tidak bertanya tentang jeruk atau jenis sayuran lainnya, kami belum bisa memaparkan asupan sayuran total yang berpotensi membatasi dampak yang mungkin mereka miliki terhadap kesuburan," kata Jessica.
Dari data yang tersedia, tim berspekulasi kalau makanan cepat saji dapat memengaruhi kesuburan karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi.
"Komponen makanan khusus dari makanan cepat saji dan hubungannya dengan kesuburan belum diteliti pada kehamilan manusia. Makanan cepat saji adalah energi padat dengan jumlah lemak jenuh, sodium, dan gula yang tinggi, "tulis mereka.
Jessica menambahkan, bisa jadi beberapa asam lemak yang ditemukan pada tingkat yang sangat tinggi dalam makanan cepat saji dapat memengaruhi sel telur. Dan mungkin diet wanita mempengaruhi keseimbangan komponen lemak ini.
Kemudian, terdapat penelitian lain yang menunjukkan pola makan sehat yang lebih tinggi pada buah dan sayuran dikaitkan dengan sperma yang lebih sehat.
"Makanan sehat atau pola diet telah dikaitkan dengan peningkatan kesuburan, bagaimanapun, studi ini berfokus pada wanita yang sudah didiagnosis dengan infertilitas," tulis para peneliti.
Nah, selain makanan, menurut Centers for Disease Control and prevention (CDC), usia adalah faktor utama dalam berapa lama seorang wanita
hamil. Sekitar sepertiga pasangan di mana wanita berusia lebih dari 35 tahun memiliki masalah kesuburan.
Merokok, minum berlebihan, atau tekanan batin bisa memengaruhi kesuburan pria dan wanita. Dokter biasanya meminta pasangan untuk mencoba hamil selama satu tahun sebelum mereka didiagnosis memiliki masalah kesuburan.
(aci)